Jangan Asal Mengubah Settingan Busi Jika Tidak Ingin Mobil Anda Berkurang Tenaganya

Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan terkait salah satu komponen pada mobil, yaitu busi, sebuah komponen kecil yang fungsinya sangat besar. Setiap busi memiliki celah pada elektroda inti dengan elektoda massa. Perlu kita ketahui bahwa celah busi ini sudah disesuaikan dari pabrik pembuat sesuai dengan spesifikasi busi tersebut. Gap ‘celah’ busi ini haram hukumnya untuk diubah menjadi lebih rapat atau lebih renggang dari ukuran standarnya. Namun, masih banyak orang yang berusaha mengubah gap busi dengan alasan untuk meningkatkan performa busi.

Ukuran gap busi bawaan pabrikan sudah paling ideal dan jangan diragukan lagi. Umumnya, gap busi mobil itu ada di antara 1 mm sampai 1,1 mm, dan ukuran tersebut sudah sangat ideal. Kalau ukuran gap busi diubah, misalnya menjadi lebih rapat maka daya quenching busi menjadi tidak optimal. Hal ini jelas membuat proses pembakaran akan terganggu.

Anda mungkin bisa merasakannya dengan tenaga mesin mobil yang menjadi kurang maksimal akibat ukuran gap busi terlalu rapat. Begitu juga jika Anda mengubah ukuran gap busi menjadi melebihi batas toleransi. Akibatnya, api busi tidak akan menjangkau dengan baik dan lagi-lagi pembakaran tidak akan maksimal. Kalaupun masih dipaksakan, loncatan bunga api akan lama sehingga pembakaran akan telat, tanda dari pembakaran telat bisa dirasakan saat mobil terasa brebet atau respons akselerasi terganggu.

Intinya, jika Anda nekat mengubah ukuran gap busi, tenaga mesin mobil pun akan berkurang drastis. Oleh karena itu, ingat ya, jangan mengubah gap busi di luar ketentuan yang sudah ditetapkan oleh produsen busi.

Lakukan “Ritual” Ini Supaya Mur Roda Mobil Aman Sentosa

Dewasa ini, tidak semua pengendara mobil mengerti “ritual” yang tepat saat harus pasang roda. Hanya karena ingin cepat maka saat memasangan mur roda sering kali dilakukan sembarangan. Saat mengencangkan mur roda mobil, sebaiknya Anda lakukan “ritual” yang tepat, yaitu secara bertahap dan menyilang.

Pengencangan mur roda saat hendak ganti ban karena bocor misalnya, hukumnya wajib disilang. Syarat “ritual” menyilang bukanlah sebuah mitos atau hanya karangan semata. Pengencangan mur roda yang tidak sesuai “ritual” atau hanya asal-asalan akan membuat tekanan mur enggak merata.

Karena tekanan mur roda tidak merata, roda bisa jadi rawan oleng atau putarannya tidak merata. Hal ini jelas akan mengganggu putaran roda dan membuat mobil menjadi kurang stabil saat dipacu pada kecepatan tinggi.

Tekanan mur yang tidak merata ini juga bisa membuat hub dan pelek mobil menjadi rawan rusak. Risiko-risiko negatif tadi tidak akan terjadi jika Anda sudah melakukan “ritual” mengencangkan mur roda, yaitu dilakukan secara menyilang.

Jika “ritual” sudah ditunaikan, hub dan pelek tekanannya akan sama sehingga roda tetap lurus.

Mengemudi akan terasa lebih aman dan nyaman jika proses pengencangan mur roda mobil dilakukan dengan benar. Jangan lupa juga saat kencangkan mur roda mobil gunakan kunci torsi. Nah, sekarang jangan lagi mengencangkan mur roda sembarangan ya, ingat sama “ritual” menyilang ya!

Tips Agar Mur Pelek Motor Anda Tidak Tersangkut dan Awet

Para pemilik kendaraan roda dua simak tips penting berikut ini! Ada dua hal yang bisa jadi penyebab mur pengikat pelek motor susah dibuka. Mur pengikat pelek di motor memang harus dikencangkan dengan baik. Tujuannya dari hal tersebut sudah jelas, supaya pelek motor tidak mudah lepas saat kita mengendarai motor. Namun, karena terlalu kencang, akan timbul risiko yang malah bisa bikin repot pada saat pelek motor harus dilepas dari motor saat diperlukan.

Seharusnya mur pengikat pada velg dikencangkan secukupnya saja, tidak perlu sampai sekuat tenaga atau bahkan pakai pipa panjang supaya mur terikat kencang. Selain menjadi sebab nantinya mur jadi sulit dilepas, drat mur pelek bisa slek dan aus jika diputar kelewat kencang sehingga nanti jadi tidak bisa dipakai lagi. Tidak hanya itu, hal lain yang sering menjadi sebab mur pelek di motor jadi susah dibuka adalah adanya karat. Seiring pemakaian, mur pelek motor bisa berkarat. Hal tersebut bisa terjadi karena ada kotoran dan air yang masuk ke celah ulir mur baut.

Oleh karena itu, ada baiknya sebelum membongkar pelek, biasakan menyemprotkan cairan penetran lebih dulu ke bagian celah mur baut pelek di motor. Dengan menyemprotkan cairan penetran lebih dulu, jika ada karat atau kotoran yang menempel, kotoran atau karatnya akan rontok sehingga memudahkan saat proses pembongkaran.

Mudah-mudahan Anda menjadi paham dan mahfum terkait penyebab umum mengapa mur pengikat di pelek motor terkadang menjadi sulit pada saat ingin dibuka. Oleh karena itu, agar komponen kaki-kaki, khususnya mur pelek motor aman,  jangan kelewat kencang saat memasang mur dan jangan lupa beri penetran agar tidak mudah karat!

Ganti Oli: Ritual Wajib yang Harus Dilakukan Agar Kendaraan Anda Tetap Prima

Terkait memelihara kendaraan, satu hal yang seharusnya sudah Anda ketahui adalah pentingnya mengganti oli secara rutin. Ganti oli jadi perawatan berkala yang harus dilakukan setiap pemilik kendaraan. Dengan menggantinya secara teratur, performa mesin kendaraan Anda akan senantiasa terjaga. Apabila diabaikan atau telat ganti oli, bukan tidak mungkin kerja mesin tidak lagi baik. Pada beberapa kasus karena jarang ganti oli, viskositas oli tidak lagi encer, melainkan jadi lebih kental dan lengket. Akhirnya, beberapa fungsi oli yang seharusnya menjaga performa dapur pacu selalu prima, malah menyebabkan jeroan mesin rusak.

Jika dirinci, ada beberapa akibat yang akan muncul saat Anda sering telat ganti oli, berikut ini daftarnya:

1. Komponen mesin menjadi cepat rusak dan biaya perawatan mahal

Komponen dalam mesin yang saling bergesekan akan cepat mengalami keausan, karena kekentalan oli tidak mampu lagi meminimalisasi gesekan komponen. Oleh karena itu, akan terjadi kerusakan komponen, sehingga pada akhirnya Anda harus mengeluarkan biaya perbaikan yang lumayan besar.

2. Mesin menjadi cepat panas (overheating)

Terlambat mengganti oli akan menyebabkan mesin menjadi cepat panas karena oli tidak dapat mendinginkan mesin dengan baik. Hal ini jangan dibiarkan terus-menerus karena komponen mesin bisa rusak. Salah satu contohnya kerusakan pada kepala silinder yang akan melengkung dan kalau sudah begini, lagi-lagi Anda harus merogoh kocek dalam-dalam karena biaya untuk menggantinya.

3. Membuat bahan bakar menjadi boros

Gesekan pada mesin yang kasar dan performa kendaraan menjadi berat karena kurangnya pelumasan, efeknya mesin membutuhkan banyak bahan bakar untuk menghasilkan tenaga.

4. Kurang nyaman pada saat dibawa jarak jauh

Kalau Anda telat mengganti oli, akan jelas terasa getaran kasar pada mesin. Nah, getaran tersebut terjadi terus-menerus sehingga menimbulkan ketidaknyamanan sekaligus kekhawatiran kerusakan mesin lebih parah ketika dikendarai apalagi kalau Anda harus menempuh jarak jauh dengan kendaraan Anda.

5. Usia mesin jadi lebih pendek

Jika Anda rutin mengganti oli maka usia pakai mesin akan bisa lebih lama dibandingkan dengan mesin yang olinya sering terlambat diganti atau bahkan tidak pernah diganti.

Nah, mudah-mudahan setelah membaca artikel ini Anda akan segera tobat dan mulai rutin mengganti oli pada kendaraan Anda ya!

Agar Paham Kelayakan Suspensi dan Kaki-Kaki, Lakukan Pengecekan Ini Sebelum Membeli Mobil Bekas

Ada satu hal yang harus kita perhatikan saat hendak membeli sebuah mobil bekas. Sebuah komponen terkait kaki-kaki mobil harus dengan jeli kita perhatikan. Oke, sebuah tips beli mobil bekas, waspada kerusakan salah satu komponen shock breaker alias peredam kejut pada mobil bekas incaran Anda!

Sebuah komponen peredam kejut yang harus Anda perhatikan adalah klep penahan di dalam selongsong tabung peredam kejut mobil bekas incaran Anda. Komponen kaki-kaki mobil yang satu ini wajib diketahui kondisinya. Soalnya, klep penahan peredam kejut tidak bisa dilihat kasat mata saat Anda melakukan inspeksi cek mobil bekas.

Ada baiknya Anda tahu bahwa banyak mobil produksi sekarang menggunakan klep penahan berbahan plastik. Jika mobil sering lewat jalan rusak, klep penahan peredam kejut ini bisa saja pecah. Sejatinya, klep penahan ini berfungsi untuk menjaga jarak main tabung as sokbreker agar tidak bablas.

Jadi, baiknya Anda tanyakan terkait sering atau tidaknya ia melewati jalan berlubang pada sang penjual saat hendak membeli mobil bekas. Ini bisa dijadikan parameter apakah unit mobil bekas layak dibeli atau tidak karena klep pada peredam kejutnya pasti akan terdampak.

Nah, untuk mengecek kelayakan klep pada peredam kejut, mobil harus dibawa jalan dan melewati jalan rusak. Kalau klep penahan sudah pecah atau jebol biasanya waktu suspensi mengayun terdengar bunyi benturan cukup keras. Travel suspensi terasa cepat mentok seperti tidak ada ayunan yang menahan juga bisa menjadi indikasi dari sudah rusaknya klep pada peredam kejut.

Semuanya tadi bisa menjadi indikasi klep penahan peredam kejut sudah pecah sehingga tabung as peredam kejut menghantam komponen stopper. Selain itu, bisa juga saat suspensi mengayun ada suara bergesekan, jika sudah seperti itu berarti pecahan klep penahan peredam kejut sudah masuk ke celah tabung as komponen peredam kejut. Nah, sekarang Anda seharusnya sudah paham dan tidak akan menyesal jika sudah melakukan pengujian pada mobil bekas incaran Anda. Dengan cara sederhana barusan, Anda bisa memastikan kelayakan bagian kaki-kaki dan suspensi mobil.

Lakukan Ini Agar Tuas Rem Motor Anda Tidak Keras!

Seiring pemakaian, beberapa komponen pada motor kita pasti akan mengalami penurunan performa. Tidak hanya bagian-bagian pada mesin, beberapa komponen lainnya pasti juga terasa kurang enak lagi. Salah satu komponen pada motor yang juga mungkin mengalami penurunan performa adalah tuas rem. Tuas rem yang tadinya empuk dan bouncy bisa jadi pejal dan keras sehingga terasa kurang enak saat Anda berkendara. Ada cara sederhana buat bikin tuas rem cakram motor yang mulai keras menjadi empuk lagi ketika ditekan. Cara ini mudah kalian praktikan sendiri di rumah karena tidak perlu membongkar komponen apapun di motor.

Seiring pemakaian memang tuas rem cakram bisa menjadi keras. Hal ini terjadi biasanya karena kondisi piston di master rem tersendat dan kurang lancar gerakannya. Seiring pemakaian, piston master rem bisa menjadi kering, bahkan berkerak akibat sering terkena air dan debu. Hal itu bisa lebih sering dan cepat terjadi pada master rem yang kondisi seal master remnya sudah rusak.

Untuk mengatasi masalah ini caranya tidak terlalu susah. Anda bisa membuat tuas rem cakram motor yang mulai keras kembali empuk sebenarnya gampang, tinggal semprotkan saja penetran ke arah piston master rem, biasanya akan langsung terasa lebih empuk ketika ditekan.

Cara yang paling mudah adalah Anda bisa gunakan penetran botolan yang biasanya sudah dilengkapi slang kecil untuk mengarahkan semprotkan. Anda tinggal arahkan slang botol penetrannya ke sela seal master rem agar cairan penetran melumasi pistonnya.

Jika tidak punya cairan penetran botolan, bisa juga gunakan pelumas lain seperti oli mesin yang Anda bisa oleskan ke arah piston master rem itu. Agar tuas rem terus terasa empuk ketika ditekan, Anda bisa lakukan pengulangan cara ini setiap satu bulan sekali.

Tertib dan Santun di Jalan: Gunakanlah Klakson Seperlunya!

Perlu kita ketahui bahwa klakson merupakan salah satu fitur yang wajib ada di kendaraan baik itu mobil maupun motor, yang berfungsi sebagai alat komunikasi saat berada di jalan raya. Sayangnya, kita masih sering menemui pengendara yang salah dalam menggunakan piranti yang satu ini. Misalnya, kita pasti sering berjumpa dengan pengendara yang senang memencet klakson secara terus menerus dengan tujuan memberitahu kepada pengendara lain yang menghalangi saat bermanuver. Padahal, sebenarnya hal tersebut sangatlah tidak etis dilakukan di jalan raya karena pengendara lain bisa jadi malah terganggu fokus berkendaranya.

Menanggapi hal tersebut, Sony Susmana selaku Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengatakan terlalu sering memencet klakson justru mengganggu pengguna jalan lain dan bisa menyulut emosi. “Banyak terjadi konflik karena klakson dibunyikan panjang atau diganti suara yang lebih nyaring dan difungsikan tidak pada tempatnya,” ujar Sony.

Oleh karena itu, Sony menjelaskan bahwa sebaiknya pengendara perlu mengetahui fungsi dan etika menggunakan klakson selama di jalan raya. “Klakson adalah alternatif alat komunikasi selain lampu dan holdbrake, klakson digunakan hanya seperlunya dan dengan etika yang benar untuk menghindari miskomunikasi,” ucap Sony.

“Jadi etikanya klakson jangan diganti suara yang lebih nyaring atau berdurasi panjang dan tidak pada tempatnya,” sambungnya.

Lebih lanjut, Sony mengimbau sebaiknya gunakan klakson pada waktu yang tepat dan pantas untuk membunyikan.

Seperti pada saat akan memberitahu pengguna jalan lain agar terhindar dari bahaya, menjalankan kendaraan di tempat parkir atau yang banyak blind spot, dan saat membutuhkan pertolongan.

“Hindari membunyikan klakson di tempat ibadah, sekolahan, rumah sakit dan komplek tentara,” imbuhnya.

Menurutnya semakin sedikit suara klakson terdengar maka semakin baik pula etika pengendara.

“Semakin sedikit suara klakson terdengar semakin baik etika berkendara seseorang, artinya si pengemudi sudah bertindak proaktif jaga jarak, jaga kecepatan, mengalah, sopan dan berbagi,” pungkasnya.

Jadi, sebaiknya untuk bisa menghargai para pengendara dan dihargai oleh pengendara lain di jalan, jangan seenaknya membunyikan klakson ya!

Lakukan Ini Supaya Volume Oli Mesin Tidak Raib!

Bagi para pengendara motor yang penggunaan hariannya bisa mencapai jarak kilometer yang banyak, ada sebuah kendala yang sering meneror, yaitu oli mesin yang volumenya berkurang. Ada tips menarik nih! Tips ini seharusnya diketahui para pejuang rupiah yang setiap hari berjibaku cari orderan dengan motornya alias para pengemudi ojek online (ojol). Beberapa hal di bawah ini bisa kalian lakukan agar oli mesin di motor yang kalian gunakan tidak gampang habis.

Motor yang dipakai untuk ojol umumnya menempuh jarak penggunaan harian yang lebih tinggi dibanding motor yang digunakan untuk kegiatan biasa. Hal itu sering kali membuat oli mesin motor cepat rusak bahkan volumenya berkurang, apalagi kalau mesinnya minim perawatan.

Supaya oli mesin tidak banyak berkurang ketika dipakai mencari cuan atau saat kebutuhan jelajah tinggi tiap hari, coba perhatikan tips dan trik berikut ini!

1. Gunakan Oli Mesin yang Punya Kekentalan Tinggi

Saran penggunaan oli mesin yang lebih kental buat motor yang sering daya jelajahnya tinggi atau motor-motor andalan para pengemudi ojol bukannya tanpa alasan. Oli mesin yang lebih kental itu lebih tahan gempuran panas sehingga kalau digunakan perjalanan jarak jauh minim penguapan. Hal ini pun sudah teruji, menurut penuturan beberapa mekanik di beberapa bengkel, penggunaan oli dengan kekentalan tinggi ketika diganti per 2.000 km, volume olinya masih cukup banyak.

Perlu diketahui, contoh oli mesin motor matic bawaan pabrik adalah SAE 10W-30 (Honda) dan 10W-40 (Yamaha). Jika mau oli mesin lebih awet dan tidak gampang habis, sebaiknya pakai oli mesin dengan kekentalan 20W-40.

2. Sering Cek dan Merawat Mesin Rutin

Perlu diingat juga, kita pun harus rutin melakukan servis berkala. Jadi, tidak serta merta dengan memakai oli mesin yang lebih kental motor kita akan aman. Jika tidak melakukan servis dan pengecekan berkala, mesin motor pasti kurang enak dan akan timbul risiko kerusakan. Minimal sering periksa kualitas dan ketinggian volume oli mesin motor, apalagi kalau kalian sering menempuh jarak yang jauh.

Nah, mudah-mudahan beberapa tips dan trik di atas bisa membantu kalian supaya saat ganti oli mesin volume oli mesin kalian enggak tiris ya!

Menjaga Kondisi Saringan Udara, Kunci Motor Matic Tampil Prima

1. Cek Kondisi Penyaring Udara Lewat Slang Bening

Jika kita perhatikan, ada slang bening yang terdapat pada ujung kotak penyaring udara motor matic Anda. Awalnya, Anda mungkin akan mengira bahwa benda ini tidak ada fungsinya. Namun, jangan pernah melepas slang bening tersebut. Fungsi dari slang bening ini untuk melihat kebersihan filter udara ataupun indikator jika seandainya boks filter udara kemasukan oli atau air.

Contohnya, jika filter udara sudah kotor ataupun ada bagian boks filter yang kurang terpasang rapat, slang bening ini bakal tampak kotor atau berdebu. Sedangkan jika slang bening terlihat terisi air atau oli, segera periksa kondisi filter udara dan ganti apabila elemen filter dalam keadaan basah atau menghitam. Sebab adanya air atau oli di slang bening buntu itu menandakan kalau kotak filter udara sudah tercemar oleh air atau oli.

2. Jangan Cuci Saringan Filter Udara

Sebagian besar filter udara motor saat ini enggak bisa dicuci lagi sehingga kalau kotor harus diganti dengan yang baru. Penyaring udara di motor matic zaman sekarang berbeda dengan filter udara motor zaman dulu yang masih bisa dicuci dengan sabun colek dan air jika kotor. Sebagian besar motor saat ini sudah menggunakan filter udara jenis kering. Pada filter udara kering ini terdapat viscous element, elemen atau lapisan ini berperan penting menyaring kotoran dari udara sebelum masuk ke ruang bakar.

Viscous element ini dapat hilang atau rusak kalau filter udara kering dibersihkan dengan air dan sabun. Bahkan, hanya dengan disemprot dengan angin kompresor pun elemen penahan kotoran ini akan rusak. Jadi, sekarang paham ya kenapa filter udara di motor keluaran terbaru sudah tidak boleh dicuci, bahkan disemprot pakai angin kompresor.

3. Pastikan Saringan Udara Selalu Bersih

Saluran udara yang kotor akan mempengaruhi tarikan motor. Konsumsi bensin motor matic yang jadi lebih boros tidak selalu disebabkan oleh gaya berkendara. Konsumsi motor matic jadi boros juga bisa disebabkan komponen penyaring udara yang mulai kotor.

Filter udara yang kotor membuat udara yang masuk ke ruang bakar jadi terhambat. Dengan kata lain, volume udara yang masuk ke ruang bakar tidak sebanyak ketika filter udara masih bersih. Hal itu membuat proses pembakaran jadi tidak  sempurna, banyak bahan bakar yang masuk ke ruang bakar enggak terbakar sempurna. Selain itu, filter udara yang terhambat atau tersumbat oleh kotoran membuat tarikan motor matic jadi berat, imbas proses pembakaran yang enggak sempurna.

Semoga jika kalian memahami dan mempraktikkan tips di atas performa motor matic-mu jadi makin mantap ya!

Terapkan Hal Ini pada Ban Anda agar Kondisi Kendaraan Tetap Prima

Dalam berkendara sehari-hari, beberapa komponen pada mobil atau motor Anda harus diperhatikan. Salah satu komponen kendaraan yang sering dianggap sepele dan kurang diperhatikan adalah ban. Sebagai komponen penentu kenyamanan dan keselamatan, kondisi ban harus selalu dikontrol. Berikut ini kami akan beberkan beberapa hal yang harus Anda ketahui dan terapkan agar kondisi ban Anda selalu prima dan performa kendaraan Anda selalu maksimal.

1. Perhatikan Tekanan Angin pada Ban

Tekanan angin pada ban harus tepat, tidak boleh berlebihan, juga tidak boleh sampai kurang. Tekanan angin harus mengacu pada spesifikasi kendaraan. Biasanya pada kendaraan bermotor roda dua, tekanan angin yang berlebihan atau kurang akan langsung dapat terasa. Jika tekanan angin berlebihan, Anda tidak akan nyaman saat berkendara di jalanan yang kurang bagus. Namun, jika tekanan angin kurang, Anda tidak akan nyaman ketika harus bermanuver belok-belok di jalanan.

2. Gunakan Nitrogen atau Angin Biasa?

Saat ini, depot pengisian nitrogen untuk ban kendaraan sudah banyak dan mudah kita jumpai. Misalnya, di SPBU atau beberapa depot pinggir jalan, Anda bisa jumpai pengisian ban khusus dengan nitrogen. Nitrogen juga memiliki lebih banyak manfaat ketimbang angin biasa. Nitrogen merupakan gas udara murni yang sudah tersaring dan tidak memiliki kandungan air di dalamnya. Berbeda dengan angin biasa, kandungan gasnya masih ada air. Angin biasa akan terasa lebih berat karena terjadi proses pemuaian di dalam ban. Sementara, jika diisi dengan angin nitrogen, ban menjadi lebih ringan. Keunggulan lain dari angin nitrogen adalah molekul pada nitrogen tidak mudah menguap karena panas sehingga ban tidak mudah kempes.

3. Kuras Angin Ban Terlebih Dahulu

Sebelum mengisi ban dengan nitrogen, kuras dulu angin ban dan pastikan benar-benar kosong. Lakukan hal ini agar ban tidak cepat getas dan komponen velg bisa terhindar dari risiko korosi.

4. Jangan Pernah Mencampur Angin Biasa dan Nitrogen

Jika Anda sudah mengisi ban Anda dengan angin nitrogen jangan sampai mencampurnya dengan angin biasa. Angin biasa mengandung partikel air dari unsur hidrogen. Masuknya angin biasa membuat ruang udara di dalam ban bisa basah dari kondensasi. Karena hal tersebut akan timbul potensi kawat ban mobil atau velg motor bisa berkarat karena di dalamnya basah. Angin nitrogen yang tercampur angin biasa membuat sifat inert gas unsur nitrogen hilang.

Semoga tips ini bisa membantu Anda merawat ban dan tetap memastikan kendaraan Anda dalam kondisi prima. Tetap aman dalam berkendara!