fbpx

Alex Rins Podium Pertama di Argentina Langsung Melesat di Klasemen

Kemenangan Alex Rins pada balapan MotoGP Amerika 2023 mengakhiri puasa panjang tim LCR Honda.

Seperti dikutip dari GridOto.com, sudah lima tahun lamanya, tim LCR Honda tidak merasakan manisnya memenangkan sebuah balapan MotoGP.

Terakhir kali tim satelit Honda menang adalah pada balapan MotoGP Argentina pada tahun 2018 silam.

Aktornya adalah Cal Crutchlow, yang berhasil finis terdepan pada balapan di Sirkuit Termas de Rio Hondo tersebut.

Kebetulan Alex Rins juga meraih podium tiga pada balapan tersebut saat masih membela tim Suzuki.

Sedangkan podium dua diamankan Johann Zarco yang saat itu membela tim Monster Yamaha Tech3.

Lucio Cecchinello sebagai pemilik tim bisa dikatakan lebih menikmati kemenangan kali ini jika dibandingkan dengan yang sebelumnya.

Karena pada balapan di Argentina 2018 lalu, pemenang dan peraih podium sama sekali tak diperhatikan oleh para penggemar.

Semua sibuk mengejar Marc Marquez dan Valentino Rossi, yang kala itu terlibat insiden yang membuat situasi di MotoGP memanas.

Crutchlow bahkan sampai menyindir media tidak sopan kepadanya karena malah tidak meliput yang naik podium.

Sebelum Argentina 2018, tim LCR juga sudah pernah dua kali menang balapan MotoGP.

Pria yang sekarang menjadi test rider Yamaha tersebut menggondol dua kemenanga yang dimaksud.

Dua-duanya terjadi pada tahun 2018, tepatnya pada GP Ceko dan Australia.

Meski Juara 3, Quartararo Masih Tetap Mengeluh

Setelah mengalami dua seri yang kurang memuaskan, Fabio Quartararo akhirnya bisa sedikit bernapa lega dengan naik podium tiga di MotoGP Amerika 2023, Minggu (16/4) kemarin.

Fabio Quartararo sebenarnya punya peluang meraih podium dua di Circuit of The Americas (COTA), sayangnya gagal karena Luca Marini melaju sangat kencang dan konsisten.

Saat melaju bersama di trek lurus, Yamaha YZR-M1 milik Quartararo hanya bisa terdiam tanpa perlawanan berarti.

Karena itulah, El Diablo sampai menyebut motor Ducati Desmosedici GP23 seperti roket luar angkasa.

“Kami punya banyak masalah di trek ini. Ada banyak wheelie di beberapa tikungan. Kami harus bisa lebih baik,” kata Quartararo seperti dikutip dari GridOto.com.

“Semua ini masih sulit diterima, apalagi jika kau tiba-tiba melihat sebuah roket luar angkasa di sampingmu,” jelas pembalap tim Monster Energy Yamaha ini.

Seluruh kru tim Monster Energy Yamaha MotoGP juga sangat senang, dengan podium perdana yang diraih pada musim ini.

“Aku sangat senang, terutama buat tim. Itu memberikan mereka lebih banyak motivasi,” ujar juara dunia MotoGP 2021 tersebut.

“Kuharap kami akan membuat progress lagi, segera. Kami sempat tersandung, namun setelah selebrasi ini kami punya sedikit kepuasan di tim,” jelas rider berusia 24 tahun ini.

Raihan podium membawa pembalap kelahiran Prancis ini naik ke peringkat tujuh klasemen sementara MotoGP 2023.

Quartararo kini mengoleksi 34 poin di tabel klasemen, dan jaraknya juga tak begitu jauh dari rider-rider di atasnya.

Kejuaraan MotoGP 2023 masih sangat terbuka lebar buat rider yang berulang tahun pada 20 April 2023 mendatang.

Syaratnya Yamaha harus terus memperbaiki performa motornya di 18 Grand Prix tersisa.

Alex Rins Curhat Terkait Kesulitannya di Honda

Jelang gelaran MotoGP Amerika 2023 akhir pekan ini, Alex Rins curhat mengenai sejumlah masalah yang dialaminya di garasi tim LCR Honda.

Alex Rins benar-benar mengeluarkan uneg-unegnya, sampai berani menyebut dirinya “disia-siakan” di Honda meski baru saja bergabung.

Mantan pembalap Suzuki ini merasa kemampuannya sama sekali tak diperhitungkan, suaranya tak didengar oleh para petinggi Honda.

Masalah utamanya adalah soal pembagian komponen motor, lantaran ayah satu anak ini merasa tak mendapat komponen terbaik.

Karena cedera Marc Marquez dan Joan Mir, beruntung pembalap 27 tahun ini akhirnya dipinjamkan part motor terbaik dari Honda di Argentina. 

Namun tetap saja, Rins merasa tidak diperhatikan dan tak dianggap penting di tim LCR Honda.

Bahkan, rider bernomor 42 tersebut berani bilang orang-orang Jepang menyulitkannya.

“Saat balapan terakhir di Argentina, aku paham HRC tak mengandalkanku. Orang-orang Jepang sangat kaku dan saat ini tanganku seperti diikat,” kata Rins seperti dikutip dari GridOto.com.

Bagi Rins Honda terlalu memperhatikan hierarki antara tim utama dan satelit, padahal hal tersebut sudah tak lagi tren di MotoGP.

Seolah hanya ada pembalap tim Repsol Honda saja, khususnya Marc Marquez yang diperhatikan.

“Ketika aku tiba di sini (Amerika), mereka bilang padaku Honda kuat di sini. Aku menjawab bahwa sebenarnya Marc saja yang kuat di sini dengan Honda. Tapi kemudian tentu aku berharap bisa tampil bagus juga dan itulah yang kulakukan,” ujar sang rider.

“Aku mencoba belajar, melihat data. Aku juga ingin melihat data Suzuki ku di sini beberapa tahun terakhir, tapi tentu hal itu tak mungkin,” jelasnya.

Rins punya harapan besar bisa tampil bagus di Circuit of The Americas (COTA) akhir pekan ini, Jumat hingga Minggu (14-16/4/2023).

Menariknya, ia adalah rider pertama yang memutus kemenangan beruntun Marquez di COTA pada 2019 lalu.

“Saat ini, aku tak merasa aku bisa membandingkan diriku dengan Pol Espargaro ataupun Alex Marquez, tapi kupikir aku bekerja dengan bagus dan aku bisa berkembang ke depannya,” sambungnya.

Rekan setim Takaaki Nakagami itu pun berharap, dapat tampil bagus akhir pekan ini dan mendapat dukungan lebih banyak dari Honda.

Apresiasi Rossi untuk Prestasi Marco Bezzecchi

Kegemilangan performa Marco Bezzecchi di MotoGP Argentina 2023 yang berbuah podium berarti sangat besar buat sang mentor, Valentino Rossi.

Untuk pertama kalinya tim balap Valentino Rossi, VR46 Racing Team, bisa memenangkan sebuah balapan MotoGP.

Meski terhalang jarak dan waktu karena ada tes privat GT3 di Misano, Valentino Rossi tetap memberikan perhatian penuhnya kepada VR46 Racing Team.

The Doctor terus memantau pergerakan anak didiknya, hingga akhirnya Bezzecchi bisa mempersembahkan kemenangan perdana untuk tim VR46.

“Aku tak menyangka kami meraihnya di balapan kedua, kami harus menikmati momen ini, tapi tetap berpijak di tanah dan siap memikirkan Austin,” kata tangan kanan Rossi, Uccio, seperti dikutip dari  GridOto.com.

Begitu kemenangan diraih di Termas de Rio Hondo, Uccio langsung mendapat pesan dari sahabatnya.

Kata Uccio, pemilik sembilan gelar juara dunia tersebut sangat senang dengan prestasi anak buahnya di Negeri Tango.

“Jujur aku tak tahu apa yang harus diharapkan, aku sangat bahagia kepada siapa saja yang sudah bekerja di tim, partner kami, terutama Marco yang sudah balapan dengan bagus, juga Maro (Marini) yang menjalani balapan super. Terima kasih kepada Vale karena berkat dia kami di sini,” lanjutnya.

“Hal pertama yang ditulis Vale adalah ‘Berengsek, kita menang di MotoGP’. Dia benar-benar bahagia,” ungkap Uccio.

Setelah menang di Argentina, tim VR46 pun kembali ke Italia bersama para rider akademi lainnya.

Tim VR46 menggelar pesta kecil bersama The Doctor sambil latihan dan pekan depan semuanya akan bersiap menyambut balapan ketiga di Austin, Texas, Amerika Serikat. “Kemarin sudah ada latihan bersama akademi, aku bertemu dengannya, dia sangat termotivasi dan bersemangat,” sambung Uccio.

Para Pembalap Memprediksi Juara MotoGP 2023

Kejuaraan dunia MotoGP 2023 akan dimulai dengan gelaran MotoGP Portugal 2023 akhir pekan ini.

Sebelum memulai MotoGP Portugal 2023, menarik nih mencoba menebak siapa pembalap yang akan menjadi juara MotoGP 2023.

Bukan hanya penggemar saja yang boleh memberikan prediksi, namun para pembalap yang berkompetisi ternyata sudah punya jagoan masing-masing.

Siapa sangka, semua pembalap punya satu suara soal prediksi juara MotoGP 2023.

Tentu para pembalap akan mencoba percaya diri menyebutkan namanya masing-masing sebagai sebuah motivasi.

Selain menjagokan dirinya sendiri, semuanya kompak mengatakan juara MotoGP 2022, Pecco Bagnaia, berpotensi besar untuk mempertahankan gelarnya.

Bahkan, sang rival seperti Fabio Quartararo pun tak segan menyebut nama Francesco Bagnaia, sebagai favorit juara dunia MotoGP 2023.

Walaupun terkesan hanya sekadar tebak-tebakan, prediksi dari para pembalap ini tentunya bukan tanpa dasar.

Sejauh beberapa tes pramusim yang sudah digelar, murid Valentino Rossi tersebut memang menjadi yang terkuat dari yang terkuat.

Bagnaia tampil sangat dominan di atas Ducati Desmosedici GP23, baik dalam time attack maupun simulasi sprint dan balapan utama.

Kendati demikian, pembalap tim Ducati Lenovo tersebut hanya bisa tertawa kecil dan tetap merendah.

Pembalap Italia tersebut bahkan menyebut tiga nama rival yang akan tampil bagus di MotoGP 2023.

“Jika aku menyebut tiga nama maka adalah Enea Bastianini, Marc Marquez dan Fabio Quartararo,” kata rider bernomor 1 tersebut.

Pantangan Test Rider MotoGP

Di era modern, seorang test rider mempunyai peranan sangat penting dalam pengembangan motor MotoGP.

Seorang pembalap tes akan menjadi orang yang pertama kali mencoba motor MotoGP terbaru, komponen terbaru, jauh sebelum dicoba oleh pembalap utama di masing-masing tim.

Namun, ternyata ada satu pantangan penting yang benar-benar harus dihindari oleh seorang test rider MotoGP.

Bukan pantangan makanan atau apa, tetapi pantangan untuk terlalu jujur kepada pembalap regulernya.

Hal itu diungkap langsung Dani Pedrosa, yang menjadi pembalap tes KTM selama beberapa tahun belakangan.

Sebagai orang yang lebih tahu duluan soal motor ataupun komponennya, seorang pembalap tes akan menjadi sasaran pertanyaan banyak orang, termasuk para pembalap utama.

Biasanya pembalap reguler akan tanya dulu soal motornya, komponennya, bagus atau tidaknya, dan banyak hal lainnya.

Seorang pembalap tes harus membiarkan pembalap reguler untuk merasakannya motor dan komponennya sendiri.

“Tidak semua hal yang kau coba berhasil. Ada situasi di mana para pembalap datang dengan sangat cemas, kadang kau bisa berhasil, tapi tak semua sesuai harapan mereka,” kata Pedrosa seperi dikutip dari GridOto.com.

“Para insinyur selalu memintaku tak menceritakan ke pembalap lainnya dan membiarkan mereka sendiri yang mencoba dan memutuskannya,” jelasnya.

Jika sudah dikasih tahu duluan soal baik dan buruknya suatu komponen maka akan mempengaruhi psikologis para pembalap.

Pembalap utama bisa saja tidak obyektif dalam melakukan penilaian karena sudah mendengar terlebih dahulu pendapat test rider.

Hal yang sama juga diterapkan oleh Michele Pirro, test rider Ducati Corse.

Saat menjalani shakedown test di Sepang bulan Februari lalu misalnya, dia terus ditelpon oleh Pecco Bagnaia dan Enea Bastianini yang penasaran dengan motor baru tim Borgo Panigale.

Pirro lebih memilih diam dan memilah-milah apa saja yang bisa diceritakan kepada kedua pembalap.

Daripada penilaiannya terbawa masukan sang test rider, lebih baik menunggu sampai sang pembalap mencobanya sendiri dan baru mengambil kesimpulan bersama-sama.

Frustrasi karena Performa Honda, Pabrikan Lain Bantu Buatkan Sasis

Honda dan Marc Marquez tampaknya benar-benar frustrasi dalam pengembangan motor RC213V untuk menghadapi kejuaraan dunia MotoGP 2023.

Kini Honda meminta bantuan dari pabrikan lain untuk membuatkan sasis motor Marc Marquez dan kawan-kawan di MotoGP 2023.

Pabrikan yang akan membantu Honda adalah Kalex, yang merupakan konstruktor tersukses di kejuaraan dunia Moto2 selama sedekade terakhir.

Kalex telah dipilih pabrikan sayap mengepak untuk memproduksi sasisnya, setelah motor Honda RC213V mengalami masalah performa sejak 2020 silam.

Seperti dikutip dari GridOto.com, ini bukan pertama kali brand Jerman tersebut memasok komponen buat raksasa Jepang ini.

Tahun lalu misalnya, swing arm buatan Kalex sudah menempel pada motor Marc Marquez dan sampai sekarang masih memakainya.

Tim yang dipimpin Alberto Puig ini sebenarnya sudah berhasil membawa upgrade mesin yang sangat bertenaga di 2023.

Mesinnya jauh lebih buas dan bertenaga, tetapi ada banyak kelemahan akibat kebuasan ini.

RC213V menjadi lebih sulit dikendalikan, khususnya dalam proses menikung dan pengereman.

Salah satu masalahnya diduga karena sasis, sayangnya seluruh sasis yang diproduksi mereka masih belum menuai keberhasilan.

Makanya nih mereka ingin mencoba solusi baru dengan memakai sasis dari brand lain.

Dengan begini, Alberto Puig dan jajaran petinggi lainnya seolah sudah membabat habis pendekatan lamanya yang lebih kaku, untuk menjadi lebih terbuka seperti pabrikan Eropa.

Stefan Bradl sudah mengetes sasis ini pada tes privat di Jerez dan masih akan disempurnakan dalam beberapa pekan ke depan.

Bradl akan kembali dijadwalkan mengetesnya pada MotoGP Spanyol 2023 pada 30 April mendatang dengan menjadi wildcard.

Masih belum jelas kapan rider utama HRC akan mencobanya dalam sebuah balapan.

Bastianini Masih Kesulitan dengan Motor Baru

Dengan tunggangan barunya, Ducati Desmosedici GP23, Pecco Bagnaia memang berhasil tampil sangat dominan pada tes MotoGP Portimao akhir pekan lalu.

Sayangnya Ducati belum bisa terlalu gembira karena Desmosedici GP23 konon belum 100 persen cocok dengan Enea Bastianini.

Saat Pecco Bagnaia bisa konsisten berada di posisi teratas selama dua hari, nyatanya saat tes Enea Bastianini masih kesulitan untuk bisa menembus lima besar.

Bahkan pada hari pertama saja, Bestia hanya mampu duduk di posisi ke-17 pada mode time attack.

“Hari Sabtu agak sial, ada dua masalah kecil dan kehilangan waktu, aku menghabiskan 90 menit di pit. Aku melakukan kesalahan, tim juga, dan itu bukan hari yang bagus,” kata sang pembalap seperti dikutip dari GridOto.com.

Namun, The Beast tampil lebih baik saat mencoba simulasi balap, sayangnya ia belum masuk ukuran impresif seperti sang rekan.

Hingga saat ini, rider nomor 23 tersebut juga masih belum menentukan paket aero mana yang akan dipakainya di awal MotoGP 2023.

“Kami membuat beberapa perubahan dan feeling-ku agak mendingan. Aku bisa menekan, tapi kami belum mencoba sesuatu yang spesial,” lanjutnya.

“Aku masih mencoba memahami motor 2023 ini. Perbedaannya sebenarnya tak begitu jauh, tapi kekuatannya berbeda,” ungkap pembalap Italia ini.

Untuk sementara ini, gaya balap Bagnaia yang rapi lebih cocok dengan motor Ducati.

Selain mengubah motor, Bastianini juga harus menjalani adaptasi lebih lagi agar bisa mengimbangi rekan setimnya.

“Kupikir kami masih belum menemukan beberapa hal untuk bisa bertarung demi kemenangan, tapi kami tak terlalu jauh kok,” sambungnya.

“Aku masih bisa tersenyum, kami sudah menemukan sedikit arah, pendekatannya berbeda dan kami bisa saja bertarung demi podium. Masih ada beberapa langkah sebelum menggapai kemenangan. Pecco punya sesuatu lebih, dia akan jadi target di hari Sabtu dan Minggu,” tuntasnya.

Pembalap Ducati Mendominasi di Tes Pertama

Juara dunia MotoGP 2022, Pecco Bagnaia, tampil ciamik dan memimpin dominasi pembalap Ducati pada hari pertama tes MotoGP 2023 Portimao, Sabtu (11/3).

Pecco Bagnaia tampil konsisten di depan dengan mencetak 1 menit 38,771 detik di hari pertama tes MotoGP 2023 Portimao di Portugal.

Kedua ada rekan Pecco Bagnaia dari VR46 Riders Academy, Luca Marini, yang tertinggal 0,234 detik.

Maverick Vinales mampu merangsek ke posisi ketiga, diikuti Alex Marquez yang terlihat sangat nyaman dan bahagia dengan motor Ducati.

Sedangkan Raul Fernandez dan Miguel Oliveira juga tampil sangat bagus, menempati posisi kelima dan keenam berturut-turut.

Satu-satunya pembalap non-Ducati dan non-Aprilia yang masuk 10 besar hanya Fabio Quartararo.

El Diablo tampak kesulitan mengimbangi dua motor Italia tersebut meski motor Yamaha sudah punya tenaga lebih besar dari sebelumnya.

Aleix Espargaro tak sanggup masuk 10 besar lantaran mengalami cedera arm pump, dan akhirnya harus puas menempati P12.

Konon cederanya gara-gara downforce motor Aprilia RS-GP terlalu besar sehingga membuatnya kesulitan bermanuver hingga akibatnya memaksakan otot hingga cedera.

Apalagi tim Noale membawa banyak komponen baru, di mana ada beberapa area tak biasa yang dipasangi komponen aerodinamika termasuk di tabung shock depan.

Sedangkan Marc Marquez masih tampak bermasalah dengan motor Honda, dan hanya berhasil menduduki posisi ke-19.

Penampilan pembalap Honda terbaik dipegang Alex Rins, yang kurang sedikit saja untuk bisa masuk 10 pembalap tercepat.

Secara umum Ducati dan Aprilia berada di atas angin pada hari pertama tes di Portugal tersebut.

Sedangkan Yamaha hanya mewakilkan Quartararo di 10 besar, sementara sisanya tak jauh-jauh dari pembalap Honda dan KTM.

Berikut tabel hasil hari pertama tes MotoGP 2023 Portimao:

Fernando Alonso Pasang Target Tinggi dengan Aston Martin

Setelah meraih hasil yang gemilang dan menduduki podium bersama tim Aston Martin di F1 Bahrain 2023, Fernando Alonso dilanda kepercayaan diri sangat tinggi nih.

Dengan bekal kemenangannya tadi, Fernando Alonso kini berani memasang target lebih tinggi untuk F1 2023.

Fernando Alonso bersemangat ingin mengincar kemenangan balapan di balik kemudi Aston Martin AMR23 pada F1 2023.

“Jika kau finis ketiga di balapan pertama dan di sana masih ada 22 balapan tersisa, aku katakan ya, ada pikiran itu,” ujar Alonso seperti dikutip dari GridOto.com.

“Tahun lalu di Kanada saja aku bisa start terdepan usai kualifikasi basah. Jadi semua hal mungkin dalam 22 balapan dan aku akan melakukan apapun untuk memaksimalkan kesempatan itu,” jelasnya.

Ngomongin kemenangan, juara dunia kali ini sudah lama sekali tidak naik di podium tertinggi dalam balapan Formula 1.

Terakhir momen tersebut terjadi pada tahun 2013 silam, alias sudah sedekade yang lalu.

Alonso terakhir menang saat masih membela tim Scuderia Ferrari, di F1 Spanyol 2013, saat dia menjadi runner-up di klasemen akhir musim tersebut.

Jadi menang lagi setelah 10 tahun puasa akan sangat luar biasa nih buat sang driver.

“Tapi kami mungkin butuh bantuan, tahun lalu aku membutuhkannya untuk bisa naik podium,” imbuhnya.

“Jadi sudah pasti akan lebih dari satu podium tersedia tahun ini jika ada masalah atau kerusakan mobil para rival,” sambung pembalap 42 tahun tersebut.

Tentu tugas Fernando Alonso tak 100 persen mudah.

Ferrari masih sangat diperhitungkan, sedangkan Mercedes diyakini bisa segera bangkit di sisa F1 2023.