Meskipun PPKM Level 3 skala nasional tidak jadi diterapkan oleh pemerintah Republik Indonesia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap memberlakukan PPKM Level 3.
Meskipun ada pembatasan sosial yang akan diterapkan pada hari-hari libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Polda Metro Jaya menyatakan tetap akan menerapkan skema Car Free Night (CFN) di bilangan Jalan Sudirman seperti biasa pada malam Nataru. “(CFN) Tetap lanjut,” terang Kombes Sambodo Purnomo Yogo, Dirlantas Polda Metro Jaya.
Menurutnya, CFN nantinya bakal disesuaikan dengan kebijakan pemerintah. Kepolisian akan menyesuaikan syarat-syarat yang harus dipenuhi masyarakat. “Sekarang kami masih tunggu aturannya persyaratan perjalanan seperti apa. Kami sesuaikan untuk itu,” tutur Kombes Sambodo.
Pemerintah DKI Jakarta memastikan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 selama 10 hari menjelang akhir tahun pada 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.
Keputusan itu tertuang dalam Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 1430 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3 COVID-19.
Kebijakan ini menindaklanjuti Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan COVID-19 pada saat Natal dan Tahun Baru 2022.
Meskipun sempat mengundang pro dan kontra di awal, akhirnya pembatasan terkait mencegah penyebaran varian baru virus covid-19 tidak jadi diberlakukan. Pemerintah resmi membatalkan rencana menerapkan PPKM Level 3 saat libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Hal ini disebutkan dalam laman resmi Kemenko Maritim dan Invetasi. Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi mengatakan, pemerintah memutuskan untuk membuat kebijakan yang lebih seimbang dengan tidak menyamaratakan perlakuan di semua wilayah Indonesia.
“Pemerintah memutuskan untuk tidak akan menerapkan aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 3 pada periode Natal dan Tahun Baru terhadap semua wilayah,” ujar Luhut.
Penanganan Pandemi Covid-19 di Indonesia menunjukkan perbaikan yang signifikan dan terkendali pada tingkat yang rendah.
Indonesia menurut Luhut, sejauh ini berhasil menekan angka kasus konfirmasi Covid-19 harian dengan stabil di bawah angka 400 kasus.
Perbaikan penanganan Pandemi Covid-19 juga terlihat dari tren perubahan level PPKM kabupaten kota di Jawa Bali.
Berdasarkan assessmen per 4 Desember, jumlah kabupaten kota yang tersisa di level 3 hanya 9,4 persen dari total kabupaten/kota di Jawa-Bali atau hanya 12 kabupaten/kota saja.
Ia menambahkan, penyebaran Varian Omicron di berbagai negara dunia terindikasi lebih cepat dan meningkatkan kemungkinan reinfeksi.
Namun, temuan awal dari Afrika Selatan menunjukkan tingkat keparahan dan tingkat kematian akibat varian Omicron relatif terkendali, meski masih butuh waktu dan tambahan data untuk mendapatkan informasi yang lebih valid.
Merespon perkembangan tersebut, Pemerintah memutuskan untuk membuat kebijakan yang lebih seimbang dengan tidak menyamaratakan perlakuan di semua wilayah menjelang momen Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Pemerintah memutuskan untuk tidak akan menerapkan PPKM level 3 pada periode Nataru pada semua wilayah. Penerapan level PPKM selama Nataru akan tetap mengikuti asesmen situasi pandemi sesuai yg berlaku saat ini, tetapi dengan beberapa pengetatan.
Selama Nataru, syarat perjalanan jarak jauh dalam negeri adalah wajib vaksinasi lengkap dan hasil antigen negatif maksimal 1×24 jam sebelum keberangkatan.
Untuk orang dewasa yang belum mendapatkan vaksinasi lengkap ataupun tidak bisa divaksin karena alasan medis, tidak diizinkan untuk bepergian jarak jauh.
Anak-anak dapat melakukan perjalanan, tetapi dengan syarat PCR yang berlaku 3×24 jam untuk perjalanan udara atau antigen 1×24 jam untuk perjalanan darat atau laut.
Pemerintah juga menerapkan pelarangan seluruh jenis perayaan Tahun Baru di Hotel, Pusat Perbelanjaan, Mall, Tempat Wisata dan Tempat Keramaian Umum lainnya.
Sementara untuk operasional pusat perbelanjaan, restoran, bioskop dan tempat wisata hanya diizinkan dengan kapasitas maksimal 75 persen dan hanya untuk orang dengan kategori hijau di aplikasi Peduli Lindungi.
Tidak terasa, sudah satu dekade berlalu, pembalap asal Italia, Marco Simoncelli, meninggal dunia.
Bagi Anda yang belum tahu kisah tragis dari pembalap flamboyan ini, Marco Simoncelli mengalami crash mengerikan ketika melakoni laga MotoGP Malaysia 2011, tepatnya pada 23 Oktober 2011 silam.
Ketika balapan baru berlangsung 2 putaran, Simoncelli kehilangan kontrol motornya dan mengalami crash pada tikungan 11 Sirkuit Sepang.
Nahas, pada saat yang bersamaan ada Valentino Rossi dan Colin Edwards yang melaju di belakangnya.
Colin Edwards yang tidak bisa menghindar akhirnya menghantam tubuh Marco Simoncelli hingga helmnya terlepas.
Bendera merah pun langsung dikibarkan dan balapan dihentikan untuk sementara waktu.
Tim medis kemudian langsung mengevakuasi Simoncelli dan membawanya ke rumah sakit terdekat, tetapi sayangnya nyawa Simoncelli tidak bisa terselamatkan.
Balapan MotoGP Malaysia 2011 itu pun dibatalkan.
Mengutip berita dari Motosan.es, guna mengenang mendiang Marco Simoncelli, Nexo Digital Cinema bekerja sama dengan beberapa pihak pun berinisiatif membuat sebuah film dokumenter khusus.
Film dokumenter ini nantinya membahas terkait karier Marco Simoncelli dari awal ia debut di kelas 125 cc hingga bisa berkompetisi di kelas MotoGP.
Ada beberapa nama yang akan tampil dalam film tersebut, seperti Valentino Rossi dan Mattia Pasini yang merupakan sesama rekan pembalap asal Italia.
Kemudian ada ayah Marco Simoncelli, yakni Paolo Simoncelli yang ikut menceritakan karier anaknya.
Lalu ada jurnalis asal Italia Guido Meda sebagai narator dan Giampiero Sacchi yang mempengaruhi Marco Simoncelli untuk jadi pembalap di kelas MotoGP.
Rencananya, film dokumenter ini akan dirilis pada 28-29 Desember 2021 di Nexo Digital Cinema.
Untuk lebih jelasnya, Anda bisa simak pula trailer-nya di bawah ini!
Ada kabar gembira bagi para warga Sulawesi, proyek Jalan Tol Makassar New Port (MNP), Sulawesi Selatan (Sulsel), akan segera terealisasikan dalam waktu dekat. Rencananya, proyek pembangunan jalan tol MNP akan mulai dikerjakan pada akhir 2021 mendatang.
Tapi pertanyaannya, kapan tepatnya pembebasan lahan dan ground breaking untuk jalan tol ini dilakukan? Terkait hal tersebut, Deputi I Staf Kepresidenan, PT Pelindo IV, Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulsel, Kakanwil BPN ATR Wilayah Sulsel, Polda Sulsel, Pemerintah Kota Makassar dan pihak-pihak lainnya pun melakukan pertemuan khusus.
Dalam pertemuan ini, target ground breaking Jalan Tol MNP ditentukan, yaitu akan dilakukan pada 30 Desember 2021 mendatang.
Deputi I Kepala Staf Kepresidenan, Febry Calvin menyebutkan, anggaran untuk pembebasan lahan terdampak proyek jalan tol tersebut sudah siap.
Jadi, paling tidak pada 28 Desember atau 30 Desember 2021 bisa dilakukan ground breaking.
“Kami serahkan semuanya kepada PT Pelindo IV untuk melakukan presentasi (terkait ground breaking jalan tol MNP),” kata Febry, seperti yang dikutip dari Tribun-timur.com.
Sementara itu, perwakilan PT Pelindo IV, Arwin menuturkan perusahaannya sudah menyediakan anggaran pembebasan lahan lewat Bank Mandiri.
Dana yang ada di bank ini akan disalurkan kepada penerima uang ganti rugi secepatnya.
“Kami sudah target ground breaking di 30 Desember 2021. Itu kami sepakati di forum ini. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Bank Mandiri, tinggal berkoordinasi dengan masyarakat,” ungkap Arwin.
Kemudian, Kakanwil BPN ATR Wilayah Sulsel, Bambang Priono menambahkan kalau pembebasan lahan untuk tol MNP akan diselesaikan dalam waktu yang cukup singkat.
“Pekerjaannya akan sangat cepat, terkait pembebasan lahan. Target pembayaran uang ganti ruginya nanti dilakukan pada 15-16 Desmeber 2021. Sekarang tinggal menunggu uang dari PT Pelindo IV saja,” paparnya.
Lalu, Sekprov Sulsel, Abdul Hayat Gani mengungkapkan, belum ada kendala selama proses pembebasan lahan terdampak tol ini dilakukan.
“Saya kira tidak ada kendala sama sekali. Malah kami lebih maju lagi satu hari dari timeline yang ditetapkan,” pungkasnya.
Setelah mengalami kecelakaan yang videonya sempat viral, Sean Gelael akhirnya beberkan penyebab kecelakaan yang membuatnya dan Bambang Soesatyo salto berkali-kali pada Kejurnas Sprint Reli 2021 di Meikarta, Jabar, Sabtu (27/11) lalu.
Mobil reli Citroen C3 R5 yang dipacu Sean Gelael dan Bamsoet, panggilan akrab Bambang Soesatyo, yang juga Ketua PP IMI itu terguling saat menjalani SS2 Kejurnas Sprint Reli di Meikarta tersebut.
Beruntung, baik Sean Geael maupun Bamsoet berhasil lolos dari cidera pascakecelakaan hebat tersebut.
Saat itu, Sean mengaku tidak tahu apa yang menjadi penyebab kecelakaan tersebut, meskipun kecepatan yang lebih tinggi ditengarai sebagai pelaku utama.
Namun, hal tersebut terbantahkan saat anak dari mantan pereli nasional Ricardo Gelael itu membuka data telemetri serta video yang ada dari kecelakaan tersebut.
“Jujur, sebelum buka telemetri saya menyangka saya melaju lebih cepat dari sebelumnya, tapi ternyata tidak,” ujar Sean dalam siaran resmi Team Jagonya Ayam seperti dikutip dari GridOto.com, Senin (29/11).
Ia mengatakan, dirinya melaju 110 km/jam di tempat kecelakaan ketika sesi ujicoba atau shakedown pada Jumat (26/11/2021.
Kemudian memperlambat lajunya menjadi 107 km/jam pada SS1 akibat kondisi yang becek pasca hujan dan 109 km/Jam pada SS2 setelah kondisi mengering.
“Kesimpulannya, kecepatan saya kurang lebih sama,” kata pria yang akan berlaga di Kejuaraan Dunia Balap Ketahanan bersama W Racing Team (WRT) pada 2022 itu.
Kondisi mobil sebelum terjadinya kecelakaan juga dipastikan prima, pun dengan set up mobil reli Citroen C3 R5 yang turun di kelas WRC2 tersebut.
“Kerusakan yang ada adalah karena dampak dari tabrakan, bukan sebelum tabrakan,” ujar Ricardo Gelael dalam kesempatan yang sama.
Mengingat ajang WRC tidak digelar dengan lintasan dengan permukaan tanah berbeda seperti di Meikarta kemarin, mobil-mobil WRC memang tidak bisa disetel untuk dua kondisi yang berbeda.
“Di Meikarta panjang lintasan 5,3 km di mana 5 km adalah aspal dan sisanya tanah, jadi wajar kalau setelan mobilnya adalah untuk aspal,” tambah Nuno Pinto selaku pelatih Sean.
“Dengan setelan seperti itu jika ada perubahan lintasan di area tanah tentu bisa mempengaruhi apa pun, termasuk kecelakaan,” lanjutnya.
Namun setelah memutar ulang video-video yang ada dari kecelakaan tersebut, Sean serta tim-nya menemukan apa yang kemungkinan besar menjadi penyebab kecelakaan.
Yaitu munculnya gundukan tanah tambahan dengan jarak yang sangat dekat dari gundukan awal di area mendarat Sean dan Bamsoet, dan meluncurkan mobil mereka ke udara.
“Nah, gundukan tambahan itulah yang saya tidak mendapat laporan keberadaannya karena selama SS1 dari video yang kami buka ulang terlihat tidak ada,” ujar Sean.
Pihaknya mengaku sudah melihat langsung kondisi lintasan pada pagi hari sebelum SS1 menggunakan motor dan belum ada perubahan.
Sean juga tidak menampik bahwa gundukan baru tersebut bisa muncul akibat proses alami seperti tanah mulai mengering di segmen gravel dari lintasan SS2.
“Tapi semestinya ada yang memberitahu ke semua peserta bahwa lintasan telah berubah, kami tidak mendapat pemberitahuan itu,” ujar Sean.
Sean mengaku tidak mau menunjuk siapa yang benar maupun salah dalam kejadian tersebut.
Ia paham bahwa balap, terutama reli, memiliki risiko kecelakaan yang besar dengan konsekuensi yang besar juga.
“Semoga dengan kejadian ini kita di Indonesia bisa belajar banyak tentang bagaimana menciptakan kondisi yang aman, apakah saat balapan atau berkendara biasa di jalan raya,” tutup Sean.
Pemerintah semakin gencar mengarahkan tren otomotif Tanah Air menuju kendaraan listrik dengan tujuan mengurangi emisi gas buang yang dihasilkan kendaran bermotor.
Dukungan dari pemerintah salah satunya dengan mengganti kendaraan operasional dinas menjadi mobil dan motor listrik.
Ida Nuryatin Finahari, Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM pun menjelaskan peta jalan (road map) terkait kebutuhan kendaraan listrik khusus kendaraan operasional pemerintah.
“Seperti kita ketahui bahwa kita tidak lepas dari peran Kementerian Perhubungan untuk kendaraan listrik ini,” ujar Ida seperti dikutip dari Gridoto.com, dalam seminar di Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2021, Rabu (24/11/2021).
“Kementerian Perhubungan telah mengeluarkan simulasi terkait dengan kebutuhan kendaraan listrik roda empat dan roda dua dari 2021 sampai 2030 khusus kendaraan operasional pemerintah,” sambungnya.
Lebih lanjut, Ida membeberkan jumlah yang ditargetkan sebagai kendaraan operasional yang diharapkan akan menambah penggunaan kendaraan listrik di Tanah Air.
“Kalau memang ini dijalankan kantor-kantor pemerintah menggunakan kendaraan listrik ini untuk ASN. Misal di 2021 diperlukan 13.236 roda empat dan roda dua 39.883 sampai seterusnya 2030 nanti,” ucap Ida.
Berikut peta jalan terkait kebutuhan kendaraan listrik sebagai kendaraan operasional pemerintah.
Meskipun suasana balapan di Sirkuit Mandalika kemarin kurang kondusif, pujian tetap diberikan oleh para pembalap pada pihak penyelenggara. Para pembalap membanjiri Sirkuit Mandalika dengan pujian, setelah Race 2 WorldSBK Indonesia 2021 digelar pada Minggu, (21/11) akhir pekan lalu.
Mayoritas pembalap memang sudah memuji lokasi dan layout dari sirkuit bernama lengkap Pertamina Mandalika International Street Circuit itu sebelum WorldSBK Indonesia 2021 berlangsung.
Akan tetapi, pujian kembali dihaturkan setelah Race 2 WorldSBK Indonesia yang digelar dalam kondisi hujan atau wet race.
Meskipun tetap melontarkan beberapa kritikan, para pembalap yang bertengger di enam posisi terdepan pada Race 2 sama-sama memuji lintasan sirkuit Mandalika pada kondisi basah.
Sebut saja pembalap Kawasaki Racing Team, Jonathan Rea, yang menggasak double winner atau kemenangan ganda di WorldSBK Indonesia 2021.
“Jujur saja, sirkuit Mandalika punya grip yang fenomenal di kondisi basah,” ucap Rea seperti yang terpampang pada GridOto.com, (21/11/2021).
“Bahkan, salah satu dengan daya cengkram yang terbaik di dunia (dalam kondisi basah),” imbuhnya.
Rasa kagum juga ditunjukkan pembalap WorldSBK keturunan Indonesia, Michael van der Mark dari tim BMW Motorrad.Michael van der Mark finis keenam di Race 1 WorldSBK Indonesia 2021 yang digelar dalam kondisi kering, tapi berhasil naik podium ketiga di Race 2 dalam kondisi basah.
“Motor saya memang kalah cepat saat trek sedang kering, tapi saat wet race saya bisa tampil lebih mantap,” tutur Michael van der Mark.
“Yang membuat saya kagum adalah saat trek basah daya cengkeram motor lebih bagus ketimbang di race 1 di saat dry race,” imbuh pembalap keturunan Indonesia itu.
Pun dengan rekan satu tim-nya yaitu Tom Sykes, yang mengaku terkejut dengan level grip yang bisa diberikan aspal Sirkuit Mandalika dalam kondisi basah.
“Grip yang bisa diberikan oleh sirkuit ini di kondisi hujan membuat wet race menjadi lebih menyenangkan lagi bagi para pembalap,” ujar pembalap asal Skotlandia itu.
“Saya rasa anda juga akan mendapatkan jawaban yang sama dari seluruh rider yang turun balapan hari ini,” tambah Sykes.
Hal tersebut juga diamini oleh Alvaro Bautista (Team HRC) yang menambahkan bahwa layout sirkuit Mandalika sangat enak untuk dilewati.
“Aku suka sekali layout sirkuit ini, dan tentu aja aku berharap mereka (WorldSBK) akan mempertahankan sirkuit ini tahun depan,” ujat Bautista.
Namun, tidak hanya pujian, Bautista dan para pembalap lain tetap memberi saran dan kritik untuk sirkuit yang dikelola oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) itu.
Misalnya, nyaris seluruh pembalap menganggap bahwa sistem drainase air di sirkuit Mandalika masih bisa lebih baik lagi.
“Trek ini harus memperbaiki sistem drainase mereka, karena di beberapa tempat masih ada air yang menggenang di lintasan,” ujar Bautista.
“Tapi di tempat lain pun bisa saja seperti ini kalau diterpa hujan deras pada waktu sesingkat tadi, jadi masalah ini bukan 100 persen dari sirkuit saja,” imbuhnya.
“Mungkin diperbaiki drainasenya karena meski hujan tak lagi deras, masih banyak genangan air terutama di area run-off yang cukup dalam,” kata Jonathan Rea.
“Atau setidaknya menggeser balapan lebih awal, karena setiap jam 3 sore tempat ini nampak selalu diguyur hujan deras di akhir tahun,” saran Rea.
Meskipun begitu, Rea tetap memberikan apresiasi yang besar bagi penyelenggara event yaitu MGPA atas terlaksananya WorldSBK Indonesia 2021.
“Mereka telah melakukan pekerjaan yang bagus, aku melihat foto dari tempat ini 4 minggu lalu dan terlihat kalau pembangunannya belum selesai,” ujar Rea.
“Tapi mereka bisa tetap siap dan berhasil menyelenggarakan event kelas dunia, jadi selamat untuk semua tim penyelenggara, ini adalah pengalaman yang menyenangkan,” tutupnya.
Apresiasi dari para pembalap WorldSBK tadi tentunya menjadi hal yang bagus bagi sirkuit di Lombok, NTB itu.
Semoga apresiasi tersebut membuat ITDC dan MGPA bersemangat mengatasi kritik dan mematangkan persiapan menjadi host MotoGP bulan Maret 2022 nanti.
Baru saja diumumkan bahwa Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) bakal menerapkan sistem transaksi tol nontunai dan nirsentuh yang berbasis Multi Lane Free Flow (MLFF). Mengacu dari unggahan akun instagram resminya di @kemenpupr, Senin (22/11/2021), sistem MLFF ini ditargetkan akan mulai diimplementasikan pada akhir 2022. Membenarkan informasi tersebut, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit menjelaskan bahwa sistem MLFF ini mulai diberlakukan pada Desember 2022 di sebagian daerah.
“Tol di Metropolitan Jabodetabek salah satunya. Sementara alternatif lain di Tol Trans-Jawa,” kata Danang, dilansir dari Kompas.com, Senin. Ia turut menyampaikan, keputusan untuk implementasi Fase 1 dari total 40 ruas jalan tol yang akan mengadopsi sistem MLFF akan diturunkan pada Maret 2022.
Sebagai informasi, sistem MLFF adalah inovasi sistem pembayaran nontunai nirsentuh yang menerapkan teknologi Global Navigation Satellite Sytem (GNSS) pada aplikasi khusus jalan tol di ponsel penggunanya.
Nantinya, GPS bakal menentukan lokasi yang dideterminasi oleh satelit dan proses map-matching atau pencocokan dengan peta GPS akan berjalan di sistem pusat. Ketika mobil yang dikendarai keluar tol dan proses pencocokan berakhir, sistem akan menghitung kalkulasi tarif. Dengan adanya sistem ini, diharapkan pengguna tol tidak perlu berhenti di gerbang tol untuk melakukan pembayaran. Waktu tempuh bisa lebih singkat dan antrean di gerbang tol bisa ditekan.
Selengkapnya, berikut 40 ruas jalan tol yang akan mengadopsi sistem MLFF.
Tol Jakarta-Tangerang
Tol Tangerang-Merak
Tol Prof Dr Sediyatmo
Tol JORR W1 Kebon Jeruk-Penjaringan
Tol JORR W2 Utara Kebon Jeruk-Ulujami
Tol Pondok Aren-Bintaro Viaduct-Ulujami
Tol Pondok Aren-Serpong
Tol JORR Non S (W2S-E1-E2-E3)
Tol JORR S Pondok Pinang-Ulujami Akses
Tol Tanjung Priok
Tol Cawang-Tanjung Priok-Ancol Timur-Jembatan Tiga/Pluit
Setelah para penggemar otomotif dibuat terpana dengan deretan inovasi otomotif di pameran GIIAS 2021. Sebentar lagi pecinta otomotif Tanah Air akan langsung disuguhkan pameran otomotif lainnya tahun ini.
Pameran yang kami maksud adalah Indonesia Electric Motor Show (IEMS), yang akan diselenggarakan di Puspitek Serpong, Tangerang Selatan, pada 24—26 November 2021.
Pameran yang mengusung tema Innovation for Better Future e-Mobility ini diselenggarakan oleh Badan Riset dan Inovansi Nasional (BRIN) melalui Balai Besar Teknologi Konversi Energi (B2TKE).
IEMS 2021 dihelat dengan Konsep Hybrid Exhibition dan Hybrid Seminar.
Kegiatan ini juga diisi dengan talkshow, webinar series, serta beberapa kegiatan lain di antaranya uji coba berbagai kendaraan listrik.
Barman Tambunan, Ketua Pelaksana IEMS 2021, sekaligus Kepala Kantor Balai Besar Teknologi Konversi Energi (B2TKE)-BRIN, mengatakan IEMS 2021 merupakan bentuk dukungan BRIN bersama para pemangku kepentingan lainnya untuk memacu inovasi dan perkembangan kendaraan listrik di Indonesia.
“Kegiatan ini juga sebagai wadah transaksi penjualan kendaraan listrik, sekaligus untuk meningkatkan minat masyarakat menggunakan kendaraan listrik di Indonesia,” ujar Barman, Senin (22/11/2021).
Ia juga menambahkan, kegiatan inovasi dan riset pada kendaraan listrik dapat menjadi pivot penting untuk menyiapkan industri dalam negeri dalam mendukung era kendaraan listrik di Indonesia.
“Dengan kegiatan IEMS ini, diharapkan seluruh pihak dari regulator, produsen, asosiasi, serta badan riset dan perguruan tinggi dapat menangkap pasar yang sangat potensial ini serta didukung penuh dengan industri dalam negeri, untuk mewujudkan Indonesia Net Zero Emission 2060,” ucap Barman.
Barman menjelaskan bahwa IEMS 2021 akan dibuka oleh Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, Ketua Dewan Pembina BRIN, Megawati Soekarnoputri, serta Menteri Koordinator Bidang Investasi dan Maritim, Luhut Binsar Pandjaitan.
Selain itu, akan hadir juga Ketua Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, serta Dadan M. Nurjaman, Plt. Kepala Organisasi Pengkajian dan Penerapan Teknologi BRIN.
“Kami juga menyiapkan satu area test drive dengan lokasi sangat layak dan luas, lahan uji coba charging station, sehingga vistor bisa melihat teknologi charging kendaraan listrik,” tutup Barman.
Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Agus Gumiwang, menyebut pemerintah kini tengah mempertimbangkan untuk memperpanjang insentif PPnBM 100 persen.
Menurutnya hal ini bisa terjadi karena insentif PPnBM 100 persen mampu memberikan dampak positif terhadap penjualan dan produksi otomotif di Tanah Air.
“Satu hal yang ingin saya sampaikan juga, tadi bapak presiden menyampaikan bahwa program PPnBM yang berakhir pada desember 2021 ini bisa saja dievaluasi atau dilanjutkan oleh pemerintah,” ucap Agus, Rabu (17/11/2021).
Agus menjelaskan, meski pemerintah harus mengeluarkan biaya untuk menanggung insentif pajak PPnBM, tapi di sisi lain pemerintah juga mendapatkan pemasukan yang lebih banyak.
“Kita bisa lihat karena cost benefitnya ada, pemerintah pajak luxury-nya berkurang, tapi ada benefit di tempat lain. Itu kalau kita hitung 6 kali lipat benefitnya. Itu dari industri pendukung, tier 1, tier 2, IKM (Industri Kecil Menengah),” tukasnya.
“Jadi PPnBM mungkin dievaluasi. Kita lihat nanti, karena yang paling penting kita lihat adalah benefit. Kalau bisa bawa benefit jauh lebih tinggi itu akan kita evaluasi,” lanjutnya.
Agus juga menekankan, industri otomotif adalah salah satu sektor yang diandalkan pemerintah untuk membangkitkan perekonomian Tanah Air.
“Kalau teman-teman ingat, dua sektor yang kami sasar untuk rebound ekonomi adalah otomotif dan property, karena dua sektor ini yang industri pendukungnya banyak sekali,” ucap Agus.
Sebagai informasi, insentif PPnBM 100 persen semula diberikan pemerintah pada Maret-Mei 2021.
Karena dianggap efektif, insentif PPnBM 100 persen ini pun diperpanjang hingga Agustus 2021.
Dengan alasan yang sama, pemerintah kembali memperpanjang insentif PPnBM 100 persen hingga Desember 2021.