fbpx

Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum: Inovasi Pertamina untuk Perubahan Lebih Baik

Untuk memerangi pemanasan global alias efek rumah kaca, ada kabar baik dari Pertamina. Sebagai perusahaan energi milik negara, PT Pertamina (Persero) turut bergerak menyiapkan kebutuhan energi menuju era kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).

Dukungan ini diwujudkan dengan bergerak menyiapkan infrastruktur hilir yaitu menghadirkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Alfian Nasution, selaku Direktur Utama PT Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading mengatakan langkah ini dilakukan guna mendukung Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2019, serta sebagai kontribusi Pertamina mendukung pengurangan emisi karbon.

“Pertamina Patra Niaga di sisi hilir sejak 2020 terus mengembangkan infrastruktur pendukung ekosistem kendaraan listrik, yakni SPKLU, dengan bekerja sama dengan beberapa partner strategis,” ujar Alfian dalam keterangannya yang diberikan pada Senin, (09/08/2021).

Alfian menjelaskan saat ini pihaknya telah mengoperasikan 6 SPKLU tipe fast charging dengan sistem tanpa biaya hingga komersialisasi pada akhir tahun ini.

Lokasinya antara lain berada di SPBU COCO Fatmawati, SPBU COCO MT Haryono, SPBU COCO Lenteng Agung, SPBU COCO Kuningan, SPBU area Bandara Soekarno Hatta dan di Puspitek BPPT Serpong, Tangerang.

Menurutnya pengguna kendaraan listrik bisa datang langsung ke lokasi tersebut dan dapat melakukan pengisian, waktu pengisian dengan SPKLU Fast Charging ini berkisar antara 30 menit hingga 1 jam.

Kemudian, Pertamina juga sedang mengembangkan menu SPKLU di aplikasi MyPertamina sebagai layanan untuk mempermudah pengguna kendaraan listrik menggunakan SPKLU Pertamina.

“Salah satu yang sedang kami siapkan saat ini juga adalah Battery Swapping Station (BSS) atau Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).  Ke depannya, seluruh SPBU Pertamina juga akan terintegrasi dan lebih ramah lingkungan atau disebut dengan green energy station,” tutur Alfian.

Meski begitu, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati menyatakan pihaknya terus berkomitmen melakukan transformasi dan transisi energi dengan signifikan dan cepat.

“Target kami disisi hilir ada 250-300 green energy station yang siap melayani masyarakat di tahun ini. Kami berterima kasih atas seluruh dukungan partner strategis serta pemerintah terhadap upaya Pertamina dalam menyiapkan infrastruktur hilir energi terbarukan di Indonesia,” ucap Nicke.

Tim Mobil Listrik Arjuna UGM Memborong Prestasi di Kompetisi Mobil Listrik Internasional

Di tengah maraknya berita negatif yang sering bikin kita malas untuk melihat atau menonton berita, ada sebuah kabar baik. Ada sebuah prestasi yang bisa bikin bangga Indonesia. Tim mobil listrik Arjuna Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali ukir prestasi di kompetisi internasional. Kali ini, tim mobil listrik Arjuna UGM bertanding di 5th Annual Formula Student Electric Vehicle Concept Challenge (FSEV 2021) yang diselenggarakan di India.

Mantapnya lagi, mereka berhasil memborong tiga predikat sekaligus dalam kompetisi yang digelar secara daring dari 30 Juli hingga 4 Agustus 2021 lalu.

Tiga predikat yang berhasil diraih oleh tim mobil listrik Arjuna UGM adalah kategori Best Battery Design (Desain Baterai Terbaik), 3rd Place Team Management Report (Tempat Ketiga untuk Laporan Manajemen Tim), serta menjadi finalis di kategori Software and Intelligence Integration (Integrasi Perangkat Lunak dan Inteligensi).

Dalam upayanya untuk mendapatkan ketiga predikat tersebut, kumpulan muda-mudi dari universitas asal Yogyakarta itu harus bersaing dengan 31 tim lainnya dari India, Turki, dan Indonesia.

Muhammad Raihan Hilmy, selaku ketua tim mobil listrik Arjuna UGM dalam kompetisi tersebut mengatakan bahwa capaian ini merupakan pengakuan atas kerja keras mereka.

“Kami juga mendapatkan banyak pengalaman serta feedback yang dapat diambil dari kompetisi ini,” ujar Raihan. “Sehingga kami dapat mematangkan persiapan tim serta konsep desain dari mobil yang akan dibuat untuk tahun depan,” imbuhnya.

Untuk tambahan informasi, FSEV 2021 memang bukan hajatan kompetisi mobil listrik antar pelajar yang biasa diikuti tim Arjuna. Mereka biasanya tampil di Japan Formula Society Automotive Engineer (FSAE) yang diselenggarakan di Prefektur Shizuoka, Jepang tiap tahunnya.  Namun, pandemi COVID-19 menyebabkan kompetisi tersebut menutup pintu bagi peserta dari luar negeri, dan hanya boleh diikuti oleh peserta skala nasional di Jepang saja.

Meskipun tidak dapat berkompetisi di FSAE Jepang selama dua tahun berturut-turut, tim yang disponsori berbagai perusahaan termasuk PT Toyota Astra Motor (TAM) itu tetap bersemangat dan termotivasi untuk terus belajar dan berinovasi. “Hal ini membuktikan bahwa generasi muda Indonesia mampu ikut dalam peradaban perkembangan mobil listrik dunia”, ujar ketua generasi ke-9 tim Arjuna UGM, Inherenta Muhammad Amarutsli.

Hal tersebut tecermin dari visi mereka, yaitu menjadi tim mobil listrik berbasis riset terbaik di Asia sebagai bentuk kontribusi pengembangan mobil listrik di Indonesia serta aktif dalam mengevaluasi untuk melakukan perbaikan dalam pengembangan mobil listrik di generasi yang akan datang. Semoga saja cita-cita mulia para penerus bangsa ini bisa terwujud di masa depan.

Buat Anda yang Hendak Melakukan Perjalanan Darat, Begini Peraturannya Selama PPKM

Kalian mungkin bingung dengan tingkatan level yang disematkan pada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Apa sih maksudnya level 1, 2, 3, dan yang saat ini berlaku adalah level 4? Nah, informasi berikut ini mungkin perlu kita simak! Kementerian Perhubungan menegaskan aturan tentang syarat perjalanan transportasi di wilayah dengan PPKM level 1-4 yang dimulai tanggal 3-9 Agustus 2021 sesuai Instruksi Mendagri Nomor 27, 28 dan 29 Tahun 2021 tidak berubah.

Aturan mengenai syarat perjalanan transportasi masih merujuk pada Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri Pada Masa Pandemi Covid-19 yang terbit pada 26 Juli 2021.

“Syarat perjalanan transportasi sesuai SE Satgas bertujuan tetap membatasi aktivitas masyarakat untuk menekan laju peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia,” kata Juru Bicara Kementerian Perhubungan,  Adita Irawati di Jakarta, Kamis (5/8/2021).

Menindaklanjuti terbitnya SE Satgas No. 16 Tahun 2021, Kementerian Perhubungan telah menerbitkan 4 (empat) Surat Edaran tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Dalam Negeri Dengan Transportasi Darat (SE 56 Tahun 2021) Udara (SE 57 Tahun 2021), Perkeretaapian (SE 58 Tahun 2021) dan Laut (SE 59 Tahun 2021) pada masa pandemi Covid-19.

“Keempat SE Kemenhub masih berlaku hingga 9 Agustus 2021,” ucap Adita.

Adapun secara umum ketentuan yang diatur dalam SE Satgas No.16 Tahun 2021 yang ditindaklanjuti dengan 4 (empat) SE Kemenhub, yakni sebagai berikut :

1. Pembagian wilayah disesuaikan dengan Instruksi Mendagri No 24,25 dan 26 tahun 2021 dimana terdapat kategori PPKM berdasarkan Level 1,2,3 dan 4.

2. Perjalanan orang dalam negeri antar kota / jarak jauh harus memenuhi syarat berupa :

Untuk kategori PPKM Level 4 dan 3 :
a) Untuk moda transportasi udara wajib menunjukkan kartu vaksin (minimal
vaksinasi dosis pertama) dan surat keterangan hasil negatif tes RT- PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 2 x 24 jam sebelum keberangkatan sebagai persyaratan perjalanan;

b) Untuk moda transportasi laut, darat (menggunakan kendaraan pribadi atau umum), penyeberangan dan kereta api antarkota wajib menunjukan kartu vaksin (minimal vaksinasi dosis pertama) dan surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 2 x 24 jam atau hasil negatif rapid test antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 1 x 24 jam sebelum keberangkatan sebagai persyaratan perjalanan;

Untuk kategori PPKM Level 2 dan 1 :
a) Untuk moda transportasi udara wajib menunjukan hasil negatif RT-PCR atau hasil
negatif rapid test antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 2 x 24 jam sebelum keberangkatan sebagai persyaratan perjalanan;

b) Untuk moda transportasi laut, darat (menggunakan kendaraan pribadi atau umum), penyeberangan dan kereta api antarkota wajib menunjukan hasil negatif tes RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 2 x 24 jam atau hasil negatif rapid test antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 1 x 24 jam sebelum keberangkatan sebagai persyaratan perjalanan.

3. Khusus perjalanan rutin dengan moda transportasi darat menggunakan kendaraan pribadi atau umum, dan kereta api dalam satu wilayah/kawasan aglomerasi perkotaan tidak diwajibkan membawa hasil negatif RT PCR atau rapid antigen namun diwajibkan untuk menunjukkan STRP atau surat keterangan perjalanan lainnya.

4. Ketentuan menunjukkan kartu vaksin (minimal vaksinasi dosis pertama) dikecualikan bagi pelaku perjalanan kendaraan logistik dan transportasi barang lainnya.

5. Pelaku perjalanan orang dengan usia dibawah 12 tahun dibatasi untuk sementara.

“Selain berisi ketentuan mengenai syarat perjalanan transportasi baik itu jarak jauh/antarkota maupun di kawasan aglomerasi, keempat SE Kementerian Perhubungan tersebut juga mengatur pembatasan kapasitas penumpang, dan pemberlakuan jam operasional, proses pengembalian (refund) tiket, dan pengawasan serta pengendalian di lapangan,” terang Adita.

Terkait dengan pengaturan pembatasan kapasitas di daerah kategori level 4, untuk moda transportasi darat, bagi kendaraan bermotor umum dan kendaraan bermotor perseorangan berupa mobil penumpang maksimal kapasitas 50% (lima puluh persen) dari jumlah kapasitas tempat duduk.

Sementara di daerah di luar kategori level 4, maksimal kapasitas adalah 70% dari jumlah kapasitas tempat duduk.

Azusagakuyuki: Dewi Motor dari Jepang yang Bikin Dongkol

Baru-baru ini ada hal yang bikin jagad dunia maya di Jepang geger. Kalau di Indonesia baru-baru ini ada kasus prank sumbangan triliunan, di Jepang ada prank Bikers cantik penunggang motor gede. Ya boleh dibilang, ini adalah salah satu prank paling heboh di Negeri Sakura, Jepang. Wajah cantik seorang penunggang moge ini banyak mendapat pujian. Penampilan influencer Azusagakuyuki di media sosial dengan berpose bersama motornya membuat banyak orang terpukau.

Azusagakuyuki bergabung dengan Twitter pada Januari 2019 lalu dan sejak saat itu pengikutnya makin banyak. Para penggemarnya sampai menyebut ia sebagai “Dewi Motor” karena cantik dan imut dan sanggup menaklukan moge Yamaha TZR bermesin 2-tak.

Namun, rasa kagum dan gemas tadi tak berlangsung lama, warganet Jepang terutama para penggemar motor langsung terkejut begitu tahu wajah asli sang idolanya. Sang influencer dianggap membodohi komunitas online di Negeri Sakura. Kok bisa? Ternyata ia menggunakan filter wajah bernama Faceapp di smartphone-nya untuk mengedit wajah aslinya. Bukan untuk mengedit agar jadi lebih cantik. Namun, ia mengedit dengan aplikasi tadi agar terlihat benar-benar seperti wanita.

Bukankah kalian jadi bingung? Ternyata di balik foto-foto menawan yang dibagikan oleh sang “Dewi Motor” ada wajah seorang pria paruh baya. Ya, wujud Azusagakuyuki yang sebenarnya adalah seorang lelaki paruh baya. Wajah asli Azusagakuyuki adalah seorang pria berambut panjang dengan usia lima puluh tahun.

Trik ini bermula dari kecintaan Azusagakuyuki terhadap motor. Karena dia ingin menarik banyak perhatian publik dan memamerkan motor kesayangannya, ia mengedit dirinya sendiri menjadi gadis cantik. Dia menambahkan, awalnya ia hanya ingin memamerkan kendaraannya di media sosial.

Namun, setelah dia merasakan sensasi menyenangkan dari mengedit foto dengan filter wajah, pria 50 tahun itu pun melanjutkannya. Tak hanya itu saja, dia bahkan sampai membuat rambutnya halus dan panjang hanya untuk tampil sempurna dalam kehidupan virtualnya. Namun, setelah terungkap fakta bahwa ada seorang kakek-kakek di balik akun Azusagakuyuki akhirnya banyak yang merasa dongkol dan sakit hati.

PLN Bali Gandeng Komunitas Otomotif untuk Memasyarakatkan Kendaraan Listrik

Ada gebrakan baru dari PLN Bali untuk memasyarakatkan kendaraan listrik. Bila sebelumnya dikenal istilah Sunmori alias Sunday Morning Ride yang ngetop di kalangan biker, kekinian, kini ada “Afternoon Cruisin”. Bukan sembarang kegiatan cruising, kegiatan ini adalah wadah untuk mengenalkan kendaraan listrik lebih dekat ke berbagai kalangan, termasuk lewat komunitas otomotif.

Dikutip dari kantor berita Antara, PT PLN (Persero) UID Bali menggandeng Komunitas Dewata EV Association untuk bekerja sama mempopulerkan kendaraan bertenaga listrik. Caranya, ikut ambil bagian dalam ajang Mototribe Show yang diselenggarakan di kawasan Kuta, Kabupaten Badung, Bali.

“Kami berharap agar acara ini mampu memberikan kontribusi untuk kebangkitan ekonomi Bali melalui industri otomotif,” jelas Manager Pemasaran PLN UID Bali, Oscar Praditya via keterangan tertulis, Minggu (27/6/2021).

Dalam kesempatan itu, PLN & DEVA memamerkan kendaraan listrik untuk semakin memasyarakatkan electrifying lifestyle. Oscar Praditya mengatakan bahwa pihaknya mengajak masyarakat untuk mencoba kendaraan listrik melalui kegiatan test drive yang disediakan dalam acara. Tujuannya siapa saja yang mencoba bisa mengetahui keistimewaan dari kendaraan ramah lingkungan tadi. Inilah Afternoon Cruisin dengan menjajal sepeda motor listrik.

“Kami telah menggandeng berbagai pihak seperti Gesits, Makara, United T1800, BF Goodrich, Selis dan Viar yang telah menyediakan kendaraannya,” tandasnya.

Sementara itu, perwakilan Komunitas Motor Listrik Indonesia Peter Kho menjelaskan, saat ini Indonesia adalah negara importir minyak di mana sebagian APBN dibebankan untuk mendatangkan minyak dari luar negeri.

“Indonesia bukan lagi negara eksportir, sehingga kondisi itu membebani APBN kita. Jika masyarakat banyak yang beralih ke kendaraan listrik, maka APBN bisa surplus dan anggaran dapat dimanfaatkan untuk alokasi lainnya yang lebih bermanfaat,” jelas Peter Kho.

Selain itu, banyak manfaat yang dapat dirasakan jika masyarakat beralih ke kendaraan listrik. Antara lain adalah menurunnya polusi udara dan polusi suara.

“Industri kendaraan listrik ini sudah didukung Pemerintah, dan PLN sebagai salah satu penggeraknya juga telah menyediakan infrastruktur charging station yakni SPKLU yang memudahkan pengendara listrik untuk mengisi ulang daya,” lanjutnya.

Di acara Mototribe Show Bali, Ketua MPR Bambang Soesatyo juga meninjau booth pameran kendaraan listrik.

“Saya mengapresiasi PLN telah berperan aktif dalam industri kreatif dalam mendorong perkembangan electric vehicle khususnya konversi kendaraan motor menjadi listrik,” demikian ungkapnya menanggapi kehadiran sepeda motor bertenaga energi bersih ini.

Gelaran F1 Hongaria 2021 Penuh Drama

Gelaran F1 Hongaria 2021 kemarin banyak sekali menghadirkan drama. Dari drama di sesi kualifikasi, kecelakaan saat sesi balapan, dan pengurangan nilai bagi peraih podium semua tersaji pada hari Minggu, 1 Agustus 2021, di Sirkuit Hongaroring kemarin.

Drama bermula saat Lewis Hamilton berhasil meraih pole position pada kualifikasi F1 Hongaria 2021. Namun, ada sedikit bumbu dengan kontroversi di sana. Hal itu terkait tindakan Lewis Hamilton yang dinilai sengaja melaju lambat di depan Max Verstappen dan Sergio Perez pada akhri sesi Q3. Hasilnya, pembalap Red Bull, Max Verstappen, hampir saja gagal meraih catatan waktu maksimum. Bahkan, rekan satu tim Max Verstappen, Sergio Perez, gagal mencetak waktu karena jebakan Lewis Hamilton ini. Karena taktiknya ini, Lewis Hamilton pun langsung mendapat ejekan dari pendukung Verstappen di tribun. Akan tetapi, berdasarkan keterangan para pihak penyelenggara, yang dilakukan oleh Lewis Hamilton ini bukanlah hal yang ilegal dan ia pun terbebas dari sangsi pengurangan waktu atau mundur di urutan start.

Selanjutnya, karena kesalahan strategi saat restart usai red flag, Lewis Hamilton, hanya berhasil finis pada urutan ketiga. Meski hanya menyelesaikan lomba di urutan tiga, raihan ini cukup bagi Lewis Hamilton untuk merebut posisi puncak klasemen sementara F1 2021 dari tangan Max Verstappen. Lewis Hamilton mendapat tambahan 15 poin dan kini koleksi poinnya menjadi 192 poin.

Sementara itu, Max Verstappen yang menyelesaikan lomba pada urutan ke-10 hanya meraih 1 poin saja sehingga kini turun ke posisi 2 klasemen dengan 186 poin. Di belakang kedua pembalap itu ada Lando Norris, Valtteri Bottas, Sergio Perez, dan Charles Leclerc yang posisinya tidak berubah di tabel klasemen. Empat pembalap tersebut sama-sama gagal finis setelah terlibat kecelakaan di tikungan pertama lap pertama balapan.

Sementara itu Esteban Ocon yang berhasil keluar sebagai pemenang balapan naik ke posisi 11 dengan 39 poin. Pada kejuaraan konstruktor, Mercedes juga berhasil menyalip Red Bull dan kini unggul 10 poin. Namun, beberapa jam setelah balap F1 Hongaria 2021 selesai, FIA mengumumkan bahwa pembalap Tim Aston Martin, Sebastian Vettel didiskualifiasi dari posisi podium kedua karena tidak bisa memenuhi regulasi jumlah sisa bahan bakar untuk diperiksa oleh FIA.

Dikutip dari laman resmi Formula 1, setelah balapan selesai Sebastian Vettel berhenti karena bahan bakarnya terlalu sedikit untuk dijadikan sampel pemeriksaan. Sesuai regulasi, setidaknya harus ada sisa satu liter di tangki mobil di akhir balapan agar FIA bisa memeriksa. Nyatanya, FIA hanya mampu mengeluarkan 0,3 liter dari tangki mobil Aston Martin milik Sebastian Vettel.

Berikut ini hasil F1 Hongaria 2021 dan klasemen sementara F1 2021:

Kasus BMW Isi Bensin Tanpa Bayar di Jaksel Akhirnya Berakhir Damai

Baru-baru ini ada kejadian yang gempar di jagat dunia maya. Ada seorang pengemudi BMW 320i E90 bernopol B 1201 QZ di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, mengisi bensin di SPBU, tetapi kabur tanpa membayar. Kejadiannya terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kodam Bintaro 34-12304 di Jalan Bintaro Permai Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada pada Jumat (30/7/2021) sekitar pukul 04.15 WIB. Peristiwa tersebut terekam kamera CCTV dan beredar viral di media sosial. Petugas pom bensin yang saat itu bertugas, Dhiaz Adiansyah mengatakan, awalnya mobil tersebut datang untuk mengisi Pertamax Turbo. Pengemudi BMW tersebut bertanya kepada Dhiaz terkait metode pembayaran. “Terus dia ngomong ‘Pake debit bisa Bang,’ terus saya bilang ‘Bisa Bang,’ akhirnya saya isi dulu kan sampai penuh,” tutur Dhiaz saat pada Jumat (30/7/2021) sore.

Setelah mengisi full bensin sebanyak 61 liter, Dhiaz bertanya kepada pengemudi mobil BMW terkait metode pembayaran debit. Ia pun meminta pengemudi mobil BMW menunggu karena harus mengambil mesin EDC di tiang pom lain. Namun, apes bagi Dhiaz, sang pengemudi langsung kabur saat Dhiaz lengah. Dhiaz mengatakan, saat melakukan pengisian, pengemudi sempat membuka kaca mobilnya. Menurutnya, pelaku yang tidak terlalu jelas penampakannya karena memakai masker tersebut terbilang masih sangat muda. Pada akhirnya, ia dan kedua rekannya mau tidak mau harus menanggung kerugian sebesar Rp 602 ribu.

Namun, kejadian yang mendapat kecaman dari netizen ini akhirnya berakhir damai. Menurut keterangan dari Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Pesanggrahan, AKP Achmad Fajrul Chior, pihak keluarga pengemudi BMW 320i E90 sudah bertemu dengan pihak SPBU Kodam Bintaro 34-12304. Ada itikad baik dari keluarga pelaku dan kekisruhan ini sudah diselesaikan secara “kekeluargaan”. Fajrul menyebutkan, pengemudi BMW merupakan anak baru gede alias ABG yang sedang iseng. “Motifnya iseng. Orang yang datang balik ke SPBU adalah keluarganya, yaitu kakak pengemudi BMW,” imbuhnya. Pihak keluarga pengemudi BMW 320i E90 diketahui sudah membayar tagihan pengisian Pertamax Turbo yang sempat tidak dibayarkan.

Mudah-mudahan kita semua enggak meniru perilaku negatif dari pengemudi BMW ini apapun alasannya.

Bagi Pengendara Motor CC Besar, Anda Harus Bikin SIM Lagi!

Tahukah Anda bahwa Kepolisian Republik Indonesia (Polri) rencananya akan menerapkan penggolongan Surat Izin Mengemudi (SIM) C mulai Agustus 2021. Hal itu tertuang dalam Peraturan Kepolisian (Perpol) Nomor 5 tahun 2021 tentang Penertiban dan Penandaan Surat Izin Mengemudi atau SIM. Aturan tersebut menggolongkan penggunaan SIM C berdasarkan kapasitas mesin dan daya motor listrik. Di dalam Perpol tersebut tertera bahwa SIM C akan digolongkan ke dalam tiga bagian. Pertama SIM C berlaku untuk Anda yang mengemudikan kendaraan bermotor jenis sepeda motor dengan kapasitas silinder mesin sampai dengan 250 cc. Selanjutnya, SIM CI berlaku untuk Anda yang mengemudikan kendaraan bermotor jenis sepeda motor dengan kapasitas silinder mesin di atas 250 cc sampai dengan 500 cc, atau kendaraan sejenis yang menggunakan daya listrik. Sedangkan, yang terakhir, SIM CII untuk Anda yagn mengemudikan kendaraan bermotor jenis sepeda motor dengan kapasitas silinder mesin di atas 500 cc atau kendaraan bermotor sejenis yang menggunakan daya listrik.

Begini bunyi lengkap Peraturan Kepolisian (Perpol) Nomor 5 tahun 2021 dalam Pasal 3 ayat 2:

1. SIM C: berlaku untuk mengemudikan Ranmor jenis Sepeda Motor dengan kapasitas silinder mesin sampai dengan 250 cc (dua ratus lima puluh centimeter cubic);
2. SIM CI, berlaku untuk mengemudikan Ranmor jenis Sepeda Motor dengan kapasitas silinder mesin di atas 250 cc (dua ratus lima puluh centimeter cubic) sampai dengan 500 cc (lima ratus centimeter cubic) atau Ranmor sejenis yang menggunakan daya listrik;
3. SIM CII, berlaku untuk mengemudikan Ranmor jenis Sepeda Motor dengan kapasitas silinder mesin di atas 500 cc (lima ratus centimeter cubic) atau Ranmor sejenis yang menggunakan daya listrik.

Dengan demikian, para pengguna motor gede (moge) atau motor listrik sebentar lagi harus memiliki SIM C1 atau SIM C2 (tergantung kapasitas mesin).

Lalu pertanyaan yang timbul setelahnya adalah berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk bisa mendapatkan SIM C I dan SIM C II? Hal itu telah tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis dan Trif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kepolisian Republik Indonesia. Pada peraturan tersebut dijelaskan untuk pembuatan SIM C I atau SIM C II dikenakan biaya 100 ribu rupiah. Namun, Itu belum termasuk biaya untuk asuransi sebesar 30 ribu rupiah dan pemeriksaan kesehatan 25 ribu rupiah.

Jadi, sepertinya Anda yang memiliki motor gede sejenis Harley Davidson, Ducati, dan motor-motor sport ber-cc besar sebentar lagi harus menyesuaikan SIM supaya bisa tetap ngacir di jalan raya sambil menunggangi moge Anda.

Armada Transportasi Resmi Olimpiade yang Ramah Lingkungan

Seluruh dunia sedang memusatkan perhatiannya ke Tokyo, Jepang, karena saat ini gelaran Olimpiade 2020—yang tertunda setahun sedang berlangsung. Nah, Toyota sebagai salah satu sponsor resmi Olimpiade Tokyo 2020 memfasilitasi beragam kendaraan yang dimilikinya sebagai kendaraan operasional resmi gelaran olahraga terbesar sedunia tersebut. Kendaraan yang digunakan untuk mobilisasi atlet dan juga para staf dari beragam cabang olahraga tersebut sangat futuristik dan keren. Totalnya ada 3.700 unit kendaraan Toyota yang disiapkan, dan sebagian besar di antaranya adalah kendaraan ramah lingkungan.

Pada gelaran olahraga terbesar di dunia kali ini, Toyota sekaligus menunjukan beragam teknologi terbaru dan inovasinya pada lini mobil listrik yang mereka miliki, mulai dari hybrid, plug-in hybrid, bahan bakar hidrogen sampai battery electic vehicle. Namun, kalian pasti penasaran dengan ragam mobil Toyota yang digunakan, kalau begitu simak deretan armada mobil yang disediakan oleh Toyota di Olimiade Tokyo 2020 ini ya!

1. APM

Sesuai namanya, APM yang merupakan singkatan dari accessible people mover. Mobil kecil ini digunakan sebagai armada untuk mengangkut orang. Mobil ini juga bisa untuk mengantarkan orang berkebutuhan khusus, wanita hamil, dan orang-orang lanjut usia. APM bisa berjalan dengan laju maksimal 19 km/jam. Dengan kekuatan baterainya, mobil listrik ini mampu melaju sejauh 100 km.

2. e-Pallete

Kendaraan dengan nama e-Pallete ini merupakan mobil listrik yang digunakan untuk mobilitas dari dan ke kampung atlet. Mobil listrik tanpa sopir ini bisa membawa 20 orang sekaligus. Kerennya lagi, e-Pallete juga memiliki lantai yang rendah sehingga memudahkan kaum lansia dan pengguna kursi roda untuk naik ke kabin dan duduk di kursi yang memanjang ke belakang.

3. Concept-i

Mobil keren ini sesuai dengan namanya, statusnya masih dalam pengonsepan. Mobil Concept-i berbentuk sedan futuristik dengan kapasitas empat penumpang. Mobil ini dilengkapi dengan kecerdasan buatan (artificial intelligent) yang mampu merekognisi keinginan penumpangnya. Concept-i memiliki tugas penting selama olimpiade, selain sebagai armada operasional juga sebagai agen yang memperkenalkan fungsi maupun mobilitas masa depan kepada para anggota tim atlet dari seluruh negara yang bertanding di Olimpiade Tokyo 2020.

4. Mirai

Toyota juga menghadirkan mobil listrik yang sangat ramah lingkungan, yaitu berbahan bakar hidrogen. Toyota Mirai biasanya digunakan untuk keperluan mobilitas para staf dan jurnalis yang bertugas di Olimpiade Tokyo 2020. Berdasarkan data resmi dari panitia Olimpiade Tokyo 2020, terdapat 500 unit Mirai yang digunakan lengkap dengan livery Olimpiade Tokyo 2020 yang ciamik.

Akhirnya Kini Jorge Lorenzo Bisa Terbebas Lilitan Utang Pajak

Salah satu pembapal jago MotoGP yang juga pernah dua kali juara dunia di kelas teratas MotoGP, Jorge Lorenzo, akhirnya bisa bernapas lega setelah bertahun-tahun jadi buronan.

X Fuera, julukan Jorge Lorenzo, baru saja memenangkan sidang penggelapan pajak dan pencucian uang yang dituntutkan oleh Badan Pajak Spanyol. Sudah bertahun-tahun, Jorge Lorenzo terus dalam bayang-bayang kasus penggelapan pajak ini.

Petugas pajak bahkan berulang kali menyambangi paddock saat Jorge Lorenzo masih aktif balapan di MotoGP. Hal itu tentu sangat mengganggu X Fuera—yang berarti sisi luar, julukan ini melekat padanya kala ia berhasil menyalip lawan-lawannya lewat sisi luar—dan mempengaruhi konsentrasinya selama berkompetisi. Lorenzo dituduh menggelapkan uang pajak senilai 35 juta euro atau senilai 599 miliar rupiah (kurs 1 euro senilai Rp 17.097 per 27 Juli 2021).

Badan Pajak Spanyol menilai Lorenzo mangkir dari pembayaran pajak mulai 2013 hingga 2015. Di sisi lain, Lorenzo menyangkal hal tersebut karena sudah pindah ke Lugano, Swiss, sejak tahun 2012 lalu. Pembalap kelahiran Palma de Mallorca ini mengaku sudah memindahkan asetnya dan melakukan wajib pajak di Swiss sejak 2013, setelah sempat mengalami masalah pajak juga di Inggris.

Perlu kita ketahui, Swiss memang negara yang sempurna bagi pengusaha dan atlet karena pajaknya yang sangat minim, hal ini sangat berbeda dengan Spanyol yang pajaknya terkenal sangat besar.

Oleh karena itu, jangan heran jika Lorenzo akhirnya memilih pindah ke Swiss. Selain Lorenzo, ada beberapa nama terkenal lain yang juga bermasalah dengan Badan Pajak Spanyol. Misalnya saja pembalap jadul—Sito Pons—kakak adik Aleix dan Pol Espargaro, juga mantan pembalap MotoGP seangkatan Jorge Lorenzo, Dani Pedrosa. Bahkan nilai uang tuntutan Dani Pedrosa lebih tinggi dari tuntutan ke Jorge Lorenzo. Berbeda dengan Jorge Lorenzo, Aleix dan Pol Espargaro memilih tinggal di Andorra untuk bisa lepas dari jeratan pajak tinggi pemerintah Spanyol.