fbpx

Rombongan Pesepatu Roda Bikin Heboh, Nekat Melaju di Jalan Raya

Baru-baru ini, rombongan pemain sepatu roda mendadak viral di media sosial karena nekat melaju beriringan di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.

Dalam video yang diunggah oleh pemilik akun Youtube 7Detik, terlihat beberapa orang pemain sepatu roda berjalan dengan formasi berbaris di tengah jalan raya.

Terlihat pula beberapa kendaraan yang diduga kesal dan membunyikan klakson mereka saat hendak mendahului rombongan sepatu roda tersebut.

Seperti dikutip dari GridOto.com, terkait dengan kejadian ini, Andry Berlianto, selaku Instruktur Defensive Driving Global Defensive Driving Consulting (GDDC), turut memberikan komentarnya dari sudut pandang keselamatan.

Menurut Andry, perilaku rombongan sepatu roda tersebut dapat membahayakan diri sendiri dan juga pengguna jalan lainnya.

“Ini sebuah tindakan berbahaya dan dilakukan tidak pada tempatnya,” ucap Andry.

Ia juga menambahkan, pengguna sepatu roda tersebut sangat berpotensi tersenggol atau bahkan tertabrak kendaraan yang lain.

“Pergerakannya bisa berbahaya dan mengundang potensi kecelakaan misalnya tersenggol atau tertabrak kendaraan lain,” jelasnya.

Andry juga berpendapat, rombongan sepatu roda tersebut sebaiknya berjalan di lajur paling kiri agar lebih aman dari potensi tertabrak.

“Karena bentuknya yang seperti pejalan kaki, maka posisinya seharusnya benar-benar berada di lajur paling kiri dan tidak melakukan zig-zag di lain lajur,” tutup Andry. 

One Way akan Diterapkan di Beberapa Ruas Tol saat Arus Balik

Pihak kepolisian berencana akan memberlakukan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kepadatan kendaraan yang terpantau mulai padat di ruas Tol Cipali hari Kamis, (5/5/2022).

Seperti disampaikan oleh Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo, rekayasa yang dipilih untuk diterapkan ialah satu jalur alias one way dan contraflow.

“Berdasarkan hasil koordinasi dengan steakholder terkait dan PT Jasa Marga bahwa ruas tol cipali tidak bisa menampung kepadatan arus lalin baik pada jalur A dan B dengan VCR (volume capacity Ratio) sebesar 1,19,” kata Kombes Pol Sambodo, Kamis (5/5/2022).

Menurut Sambodo, data arus lalu lintas hari Rabu tanggal 4 Mei 2022 dari pukul 06.00 WIB sampai dengan 18.00 WIB yang telah melewati ruas jalan tol Cipali mengalami tren peningkatan.

“Berdasarkan pemantauan melalui CCTV baik yang ada di NTMC dan command Center PJR serta peta digital, terlihat adanya peningkatan pergerakan arus lalin dari timur menuju ke arah barat,” tuturnya.

Sambodo menyebut, dari pantauan anggota dilapangan baik dari Polda Jateng, Polda Jabar , Polda Metro Jaya dan Korlantas arus lalu lintas mengalami peningkatan dibandingkan hari sebelumnya.

Mendasari hal tersebut maka demi keamanan dan keselamatan serta kelancaran arus balik, akan diberlakukan rekayasa lalu lintas oneway sebagai berikut:

A. One way akan diberlakukan pada hari Kamis tgl 5 Mei 2022 pukul 11.00 sampai dengan 24.00 WIB dimulai dari GT Palimanan utama KM 188 sampai dengan KM 72 Cikampek dilanjutkan contra flow sd tol Jakarta Cikampek KM 47.

B. Kendaraan yang akan mengarah ke Bandung dan Cikampek diberikan relaksasi 1 lajur.

C. Apabila kepadatan arus lalin mulai berkurang maka pelaksanaan rekayasa oneway akan diakhiri lebih cepat dari jadwal yang sudah ada.

Namun apabila kepadatan semakin meningkat melebihi batas maksimal maka rekayasa lalin oneway akan ditingkatkan dari GT Palimanan utama KM 188 sampai dengan tol Jakarta Cikampek KM 47 (tanpa relaksasi) dan diperpanjang waktunya.

D. Mekanisme sebelum pelaksanaan rekayasa lalin oneway akan dilaksanakan sterilisasi / pembersihan baik pada jalur maupun rest area selama 2 jam sebelum pelaksanaan rekayasa lalin oneway (jam 09.00) setelah itu rekayasa lalin oneway akan dimulai pkl 11.00 WIB.

E. Mekanisme setelah pelaksanaan oneway pkl 24.00 WIB akan dilakukan normalisasi baik pada jalur maupun pada rest area selama 2 jam setelah pelaksanaan oneway (02.00 WIB) setelah itu jalur akan dibuka secara normal.

Tol Cipali Mulai Berlakukan One Way

Baru saja, Satlantas Polres Purwakarta berencana menerapkan sistem one way di jalan Tol Cipali, Kabupaten Subang, Jawa Barat mulai hari ini Kamis (28/04/2022).

Dengan pemberlakuan aturan baru ini, para pengemudi yang melintas di Tol Cipali diharuskan untuk segera keluar lewat exit tol terdekat sebelum sistem one way diberlakukan.

“Kalau langkah kami di Tol Cipali one way, mulai besok (Kamis, 28/04/2022) pukul 17.00 WIB,” jelas Kasatlantas Polres Purwakarta, AKP Warjo, seperti dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (27/04/2022).

Lebih lanjut, ia menuturkan kalau keputusannya menerapkan sistem one way di Tol Cipali karena di sana rentan terjadi kepadatan lalu lintas.

Namun, tidak seperti Tol Cipali, polisi justru belum mau menerapkan sistem one way di Tol Cipularang.

Adapun, alasannya karena belum terlihat adanya tanda-tanda kemacetan yang terjadi di tol tersebut.

“Kalau untuk tol Cipularang enggak ada (one way), biasanya landai-landai saja (arus lalu lintasnya),” kata Warjo.

Walau demikian, Warjo menerangkan kalau polisi tetap akan memberlakukan pengaturan lalu lintas tutup jika terjadi kemacetan di KM 72.

Namun, pengaturan lalu lintasnya perlu dikoordinasikan dengan pihak pengelola Tol Cipularang terlebih dahulu.

“Nanti kami koordinasi lagi dengan pengelola tol, sistemnya buka tutup saja,” jelasnya.

Perlu diketahui, AKP Djadja selaku Kapospam Terpadu Rest Area KM 72A mengungkapkan arus pemudik sudah terlihat geliatnya sejak beberapa hari yang lalu.

Walau begitu, arus lalu lintasnya belum terlihat mengalami peningkatan pada saat itu.

Hal ini terlihat dari barang bawaan beberapa kendaraan pribadi yang sempat singgah di rest area KM 72A.

“Kelihatan dari bawaannya, kalau mudik kan pasti di atas mobilnya penuh,” tuturnya.

Djadja juga berpesan kepada seluruh pemudik yang singgah di rest area KM 72A agar tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.

“Para pemudik harus berhati-hati karena ini masih di masa pandemi Covid-19, jadi tetap jaga protokol kesehatannya,” pungkasnya.

Jangan Meleng, Jangan Sampai Anak Anda Tertinggal di Rest Area Saat Mudik!

Ada-ada saja kelakuan salah satu keluarga pemudik yang ada di Jawa Timur ini. Bikin tepok jidat, AS, seorang bocah SD, baru-baru ini ketinggalan di rest area saat mudik bareng keluarganya.

Dikutip dari beberapa sumber, bocah SD ini tertinggal di rest area Tol Sutajayan Pasuruan, Jawa Timur, saat mudik bersama keluarganya dari Jakarta ke Banyuwangi (26/4/2022).

Orangtuanya, Muhammad Haidar, melanjutkan perjalanan setelah beristirahat dan tak menyadari bahwa anaknya sudah tidak berada di dalam mobil.

Peristiwa tersebut berawal saat keluarga tersebut sedang melakukan perjalanan mudik dari Jakarta ke Banyuwangi.

Pada hari Selasa, sekitar pukul 04.30 WIB, mereka berhenti di rest area Exit Toll Sutajayan.

Haidar dan istrinya kemudian turun dari kendaraan, sedangkan AS tidur di bagian belakang.

Tidak berapa lama kemudian, AS terbangun dan pamit ke kakaknya yang ada di mobil untuk pergi ke toilet.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Pasuruan Kota (Kasi Humas Polres Pasuruan Kota) Iptu Vita sata dihubungi via telepon pada Selasa (26/4/2022).

“Di tengah AS masih di toilet, ayah dan ibunya kembali ke mobil. Ayahnya sempat tanya kepada kakaknya, apakah AS masih tidur? Kakaknya menjawab masih tidur,” kata Vita.

“Tanpa pikir panjang, mereka pun langsung melanjutkan perjalanan,” tuturnya.

Saat kembali dari toilet, AS pun kebingungan karena mobil orangtuanya sudah tidak ada di tempat parkir.

Beruntung bagi AS, saat itu ada petugas yang berada di lapangan yang kemudian langsung mengevakuasi AS.

“Petugas kami yang kebetulan saat itu berada di lapangan langsung mengevakuasi AS. Berdasarkan nama marga dari anak itu, akhirnya terlacak kalau ia punya saudara di Kota Pasuruan,” tuturnya.

Oleh petugas, AS diantarkan ke rumah saudaranya di kawasan Perumahan Karya Bakti, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan.

Hati-Hati di Jalan karena Ada Modus Baru Begal Motor

Baru-baru ini, seorang pengemudi ojek online (ojol) bernama Wiwi (45) cuma bisa pasrah dan menangis di pinggir Jalan Puri Indah Raya, Kembangan, Jakarta Barat.

Wiwi menangis karena Honda BeAT bernopol B 3739 BGA miliknya dibawa kabur oleh orang tak dikenal, pada Jumat (22/04/2022).

Seperti dikutip dari Wartakotalive.com, insiden yang dialami Wiwi ini bermula ketika ia sedang mengantar makanan ke kawasan Kembangan.

Tiba-tiba, dari belakangnya, Honda BeAT yang ditunggangi Wiwi ditabrak oleh motor lain dan hampir terjatuh di lokasi kejadian.

Setelah itu, muncul dua orang pelaku yang berboncengan menggunakan motor menyuruhnya menepi.

Ia berpikir akan ditolong oleh kedua orang tadi, dan sempat menceritakan kalau dirinya sedang membawa pesanan pelanggan.

“Saya kira ojol juga karena keduanya pakai atribut ojol, terus saya disuruh minggir,” ceritanya, dikutip dari Wartakotalive.com, Jumat (22/04/2022).

Setelah menepi, pelaku langsung membawa kabur Honda BeAT miliknya begitu saja.

Wiwi berprasangka kalau kedua orang tadi mau mengantarkan makanan ke lokasi pelanggan sesuai dengan alamat di aplikasi, sehingga ia menunggu mereka.

Namun setelah dua jam menunggu, para pelaku tak kunjung kembali membawa BeAT miliknya ke lokasi.

“Jadi yang satu bawa motor saya, yang satunya lagi bawa motor dia,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia pun meminta bantuan rekan sejawatnya untuk menjemputnya di lokasi kejadian.

Tak lama kemudian, beberapa rekan Wiwi datang dan membawanya ke tukang urut agar mendapat penanganan.

“Kebetulan saya luka di bagian kaki sebelah kanan, kayaknya patah,” imbuhnya.

Secara terpisah, Kompol Binsar Sianturi selaku Kapolsek Kembangan mengaku belum mendapat laporan kasus pencurian tersebut.

“Tapi akan saya cek lagi dan anggota sudah saya kerahkan untuk mengecek lokasi kejadian,” tutupnya.

Balap Jalanan Sambil Nunggu Buka Puasa

Kabar baik bagi para penggemar balap jalanan, Polda Metro Jaya akan kembali menggelar street race. Kali ini balap jalanan tersebut akan dilaksanakan di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, pada April 2022 ini.

Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan street race akan digelar selama tiga hari.

“Akan digelar tanggal 22, 23, dan 24 April (2022),” ujar Sambodo di Jakarta, Minggu (17/4/2022).

Namun, Sambodo belum bisa mengungkapkan soal detail dari ajang street race tersebut.

Dirinya hanya menyebutkan bahwa teknis detail balapan akan disampaikan pada 21 April 2022 mendatang.

“Nanti ada konferensi pers di lokasi. Di Sirkuit BSD tanggal 21 April (2022),” katanya.

Sebelumnya, Kasat Lantas Polres Tangerang Selatan, AKP Dicky Dwi Arief Sutarman mengatakan, balapan akan digelar saat waktu ngabuburit atau sebelum waktu berbuka puasa.

“Namanya tetap Street Race BSD, dilakukan saat Ramadhan,” sebutnya kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Jadi ajang kali ini berbeda dengan street race di Ancol, Jakarta Utara yang dimulai di pagi hari ya Sob.
Rencananya street race di BSD akan dimulai pada siang hari dan selesai menjelang petang.

“Kita mengisi waktu untuk mengakomodir kegiatan yang positif saja dengan street race itu sambil ngabuburit,” ujarnya.

Beristirahat di Rest Area Akan Ada Batasan Waktunya

Sebagai informasi untuk Anda, Tempat istirahat dan Pelayanan (TIP) atau disebut rest area merupakan fasilitas yang bisa dimanfaatkan pengguna jalan tol saat menempuh perjalanan jauh.

Selama arus mudik lebaran 2022 nanti, PT Jasa Marga (Persero) berencana akan memberlakukan aturan pembatasan waktu penggunaan rest area.

Hal tersebut diungkapkan Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga, Dwimawan Heru dalam konferensi pers Jasa Marga Siaga Operasional Hari Raya Idul Fitri 1443 H.

Menurutnya, pembatasan waktu penggunaan rest area dilakukan untuk menghindari kemacetan akibat antrean kendaraan di rest area.

“Kami sudah melakukan pembahasan pembatasan waktu rest area supaya sudara-saudara kita yang lain bisa pakai,” ujar Heru di Bekasi, Senin (11/04/2022).

Selain pembatasan waktu di rest area, pihaknya juga akan memberlakukan skema buka tutup rest area bila terjadi penumpukan kendaraan.

Oleh karena itu, Heru mengimbau pengguna jalan tol untuk bisa mematuhi petugas bila diberlakukan pembatasan waktu hingga buka tutup rest area.

Mengenai batasan waktu dan pelaksanaan buka-tutup rest area, Direktur Pengelolaan Gedung dan Fasilitas PT Jasa Marga Business Related (JMRB), Tita Paulina Purbasari, menambahkan, pihaknya masih berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Batasan waktu di rest area sampai saat ini kami masih koordinasi dengan Kementerian PUPR sebagai pembina,” ungkap Tita.

Sekadar informasi, Jasa Marga memprediksi puncak arus mudik lebaran tahun ini akan terjadi pada 29 April 2022 atau H-3 sebelum lebaran dan arus balik 8 Mei 2022 atau H+5 lebaran.

Selama momen mudik lebaran memprediksi volume lalu lintas tol pada mudik lebaran 2022 akan mengalami lonjakan yakni lebih dari 2,5 juta kendaraan.

Volume tersebut naik cukup signifikan dibanding masa pandemi Covid-19 seperti mudik lebaran 2020 tercatat 900 ribu kendaraan dan mudik lebaran 2021 sebanyak 1,4 juta kendaraan. 

Jalur Pansela Layak Dicoba untuk Mudik 2022

Baru-baru ini, jalan lintas pantai selatan (Pansela) dinyatakan layak sebagai jalur alternatif untuk para mudik Lebaran tahun ini, selain Lintas Pantai Utara (Pantura) dan Tol Trans Jawa.

Bahkan direkomendasikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, saat meninjau Jalan Lintas Pansela di Wonogiri, pada Sabtu (9/4/2022).

Jalur Pansela sendiri membentang hingga 1.242 km di Selatan Pulau Jawa, atau tepatnya mulai dari Banten hingga Pacitan, Jawa Timur.

Melewati beberapa daerah dan kota seperti Cilacap, Kebumen, Wonogiri hingga Pacitan.

Seperti dilansir dari TribunSolo.com,  jalur Pansela di Wonogiri melewati sejumlah kecamatan yang berada di wilayah Selatan, salah satunya Kecamatan Pracimantoro.

“Kalau di Pracimantoro, jalur Pansela itu mulai dari Desa Suci yang sampai di Kelurahan Gedong,” kata Warsito, Camat Pracimantoro dikutip dari TribunSolo.com.

Warsito berharap, pemudik yang melewati daerahnya bisa membawa berkah untuk masyarakat sekitar saat mudik Lebaran.

Jelang mudik lebaran tahun ini, sejumlah masyarakat juga sudah mulai membuka usaha seperti halnya warung di pinggir jalan.

“Semoga pemudik yang melintas di Pansela bisa mendongkrak perekonomian masyarakat,” ungkap Warsito.

Salah satu pemilik warung makan yang berada di jalur Pansela adalah Tumini (38) warga Camat Pracimantoro.

“Harapannya nanti bakal ramai yang mudik lewat jalur ini, terus mampir di warung saya,” buka Tumini.

Menurut Tumini, pendapatan para pemilik warung di daerahnya bisa bertambah dengan ramainya pengunjung.

“Rencananya nanti pas libur Idul Fitri saya akan membuka warung baik saat arus mudik maupun balik,” tuturnya.

Geliat dan Siasat Penjual BBM Eceran setelah Dilarang Beli BBM dengan Jeriken

Seperti sudah kita ketahui beberapa waktu lalu, PT Pertamina sudah mengeluarkan aturan larangan pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite pakai jeriken maupun drum.

Tujuannya dari mengeluarkan aturan ini sebenarnya sudah jelas, yaitu agar para pengecer BBM literan semakin kesulitan buat beli Pertalite di SPBU.

Walaupun begitu, para pengecer BBM ternyata enggak kehilangan akal buat bisa melanjutkan usahanya.

Misalnya dengan membeli Pertalite menggunakan motor, lalu isinya disedot ke botol-botol eceran.

Salah satu penjual BBM eceran di Lumajang, Jawa Timur bernama Juwariyah mengaku dirinya sempat kalang kabut dengan adanya larangan membeli Pertalite menggunakan jeriken.

Ia menjadi kalang kabut karena para pelanggan yang biasa mengecer BBM di kiosnya tidak mau membeli Pertamax karena harganya sudah naik.

“Sekarang tambah sulit karena beli Pertalite sudah tidak boleh pakai tong, sedangkan orang-orang enggak mau beli Pertamax,” ungkapnya, seperti dikutip dari Kompas.com, Jumat (08/04/2022).

Tak sampai di situ, Juwariyan bahkan masih dibuat pusing mencari SPBU yang menyediakan Pertalite.

Bahkan, ia sampai rela buat mencari ke tiga SPBU yang ada di kecamatan lain hanya untuk mendapatkan Pertalite.

Akibatnya, Juwariyah mau tidak mau harus menaikkan harga jual Pertalite-nya jadi Rp12.000,00 per liter dan Rp17.000,00 per 1,5 liter.

“Sebenarnya bukan mau menaikkan harga, tapi buat bayar ongkos yang cari Pertalite,” imbuhnya.

Berbeda dengan Juwariyah, pedagang BBM eceran lainnya bernama Fikri justru tidak menaikkan harga Pertalite yang dijualnya.

Padahal, ia harus bolak-balik membeli Pertalite menggunakan motornya sebanyak 5 kali dalam satu hari.

“Kalau punya motor besar enak isinya banyak, lah saya motornya kecil mau naikan harga ya enggak bisa takut enggak ada yang beli,” tuturnya.

Persiapkan dengan Matang jika Anda Ingin Mudik Tahun Ini

Anda, yang berencana melakukan mudik Lebaran 2022, sebaiknya harus bersiap-siap untuk berangkat lebih awal.

Persiapan ini harus Anda lakukan karena Korlantas Polri sudah memprediksi tanggal-tanggal terjadinya puncak arus mudik dan arus balik Lebaran 2022.

Mengutip berita dari Tribunnews.com, puncak arus mudik diperkirakan bakal terjadi pada 29 hingga 30 April 2022.

Sementara untuk puncak arus baliknya, Korlantas Polri memprediksi akan terjadi pada 7 hingga 8 Mei 2022 mendatang.

Dengan adanya prediksi ini maka Korlantas Polri pun menyiapkan sejumlah skenario untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan saat momen Lebaran 2022.

Adapun, skenario yang disiapkan bakal difokuskan di titik-titik jalan nasional hingga lokasi wisata yang rawan terjadi kemacetan.

“Antisipasi sudah disiapkan dengan masing-masing skenario, mulai dari situasi normal, padat macet hingga situasi emergency,” ujar Kabagops Korlantas Polri, Kombes Pol Eddy Djunaedi, dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (08/04/2022).

Lebih lanjut, ia mengatakan kalau akan menyiapkan sejumlah skema untuk meminimalisir tejadinya kemacetan di sejumlah ruas jalan.

Kendati demikian, Eddy masih belum bisa merincikan tindakan yang bakal dilakukan polisi di lapangan.

“Titik-titik potensi kemacetan tetap ada di sejumlah titik, namun demikian Polri sudah menyiapkan skema cara bertindaknya,” ucapnya.

Perlu Anda ketahui pula bahwa Pemerintah Pusat memprediksi akan ada sebanyak 85 juta penduduk yang mudik pada momen Lebaran 2022.

Lalu, setidaknya sebanyak 14 juta orang di antaranya diketahui merupakan pemudik yang berasal dari Jabodetabek.

Selain itu, diperkirakan akan ada sebanyak 47 persen pemudik yang melakukan perjalanan menggunakan kendaraan pribadi.