fbpx

Ingin Tarikan Bawah Kencang, Ganti Roller Bisa Jadi Solusi, tetapi Jangan Asal Ganti!

Belakangan ini banyak pengguna motor matic, utamanya yang masih berusia muda belia, melakukan modifikasi pada komponen roller. Sebaiknya, Anda jangan asal ikut-ikutan, sesungguhnya ada panduan jika ingin pakai roller lebih enteng di motor matic Anda.

Penggunaan roller yang lebih ringan biasa dipilih buat mereka yang ingin kejar akselerasi. Cara tersebut memang paling mudah dan murah kalau mau akselerasi motor matic lebih enteng di putaran bawah.

Namun, kita juga harus menyesuaikan perubahan roller dengan kondisi dan spesifikasi motor. Penggantian roller idak bisa asal menurunkan ukuran roller saja, sebisa mungkin jangan terlalu jauh dari ukuran atau bobot roller bawaannya.

Penurunan bobot roller paling banyak hanya boleh turun sekitar 2 hingga 3 gram dari roller bawaan. Di kisaran tersebut, performa motor masih relatif enak. Namun, Anda jangan sampai kelewat ekstrem.

Contohnya, di Honda Vario 150 yang bobot roller bawaannya 18 gram, turun sampai 15 gram dia masih aman terutama kalau kalian untuk penggunaan harian di jalan perkotaan.

Akan tetapi, dengan roller ukuran yang lebih kecil tentu saja tarikan atas motor jadi hilang, memang fokus untuk putaran bawah saja.

Selain itu, Anda harus tahu dampak dari modifikasi memangkas bobot roller. Efeknya selain membuat tarikan lebih enteng, penggunaan roller yang lebih tipis ini berpengaruh pada masa pakainya.
Biasanya makin enteng roller makin cepat tipisnya tergantung jarak yang Anda tempuh sehari-hari, makanya kalau memang motor dipakai harian dengan jarak yang jauh jangan kurangi bobot roller terlalu banyak juga. Patut Anda pertimbangkan pula kualitas roller yang akan Anda gunakan. Sebaiknya, Anda usahakan pilih roller dengan kualitas bagus. Misal mau aman, pilihlah roller keluaran pabrikan, tetapi cari yang lebih enteng. Hal tersebut harus Anda lakukan karena roller yang harganya kelewat murah rawan meleleh dan nanti bisa merusak pulley.

Hal Penting yang Harus Dipastikan Saat Memasang Ban Motor Baru

Pada saat Anda hendak mengganti ban motor dengan yang baru, jangan sampai salah, periksa dengan seksama arah rotasi ban motornya.

Baik ban depan atau belakang untuk motor, pasti tercetak petunjuk arah rotasi ban yang terletak di bagian dinding ban.

Karena fungsinya penting, petunjuk arah rotasi ban motor ini wajib diperhatikan pada saat ban dipasang ke pelek.

Perlu kita ketahui bahwa sebenarnya petunjuk arah rotasi ban diberikan supaya kembangan ban bisa berfungsi maksimal baik dalam mencengkram permukaan jalanan saat kondisi kering atau basah. Dengan memasang ban sesuai petunjuk arah petunjuk, ban jelas akan lebih terasa grip-nya dan Anda pasti akan lebih aman dalam berkendara.

Nah, sangat penting untuk memastikan tanda panah arah rotasi ban terpasang menghadap ke depan atau searah dengan laju motor.

Bukannya berpatokan pada arah rotasi ban, masih ada mekanik atau pengguna motor yang justru berpatokan pada desain kembangan ban yang ingin dipasang.

Hasilnya tentu saja justru berdampak negatif, seperti bikin ban jadi terasa licin dan slip meskipun kondisi ban baru.

Bukannya memecah air saat kondisi jalan basah, kalau alur ban terpasang terbalik justru jadi menampung air. Makanya jangan sampai salah pasang.

Sebab beberapa ban motor pun kini ada yang punya desain kembangan terbalik alias berlawanan dengan arah laju motor.

Meskipun kembangan ban tampak terpasang terbalik atau berlawanan dengan arah laju motor sebenarnya tentunya hal ini sudah dipertimbangkan oleh produsen ban.

Jangan Lupa Rutin Mengganti Busi agar Performa Motor Senantiasa Aman

Ada baiknya kalian stop mengeluhkan konsumsi bensin di motor mulai boros kalau kalian masih malas buat ganti busi di motor.

Pada umumnya memang dalam praktiknya banyak pengguna motor yang malas ganti busi motornya secara berkala.

Soalnya selama motor masih bisa menyala, meskipun sudah hitungan tahun tidak ganti busi umumnya pemilik membiarkan.

Namun, akan timbul pertanyaan. Memangnya apa hubungannya motor yang mendadak boros bensin dengan malas ganti busi?

Faktanya, sebenarnya malas ganti busi adalah pangkal dari faktor motor mendadak boros bensin.

Soalnya elektroda di busi seiring pemakaian pasti akan mengalami penurunan yang bikin pembakaran jadi kurang maksimal.

Kerak karbon yang ada pada busi usang bisa bikin penurunan performa akibat terjadinya pembakaran dini. Oleh karena itu, busi itu disarankan diganti di antara kelipatan 6—8 ribu km pemakaian.

Busi memang tetap bisa dipakai selama dia masih memercikan api, tetapi perlu kita ingat bahwa selain itu memang butuh alat khusus untuk mengecek penurunan performa busi ini.

Makanya jangan tunggu motor Anda susah menyala atau mati di jalan, sebaiknya kalian selalu ganti busi sesuai anjuran dari pabrikan masing-masing.

Sebab membiarkan busi yang sudah mengalami penurunan performa bakal banyak merugikan Anda.

Tips Penting bagi Pengendara Motor di Kala Musim Hujan

Musim hujan sudah tiba, para pengendara motor harus waspada! Yuk diingat lagi, biar motor enggak mudah mogok dan bikin celaka di musim hujan, ada 5 komponen penting pada motor Anda yang harus senantiasa dicek.

Seperti kita ketahui, paparan air hujan dan kotoran bisa mengganggu kinerja komponen motor. Tidak heran, di musim hujan pemilik motor harus lebih memperhatikan kondisi komponen motor agar tetap aman dan nyaman saat digunakan. Ada beberapa tips yang harus Anda simak agar performa motor enggak menurun saat musim hujan, simak beberapa penjelasan di bawah ini!

1. Setiap Habis Kehujanan, Langsung Cuci atau Bilas Motor Anda!

Kami akui mencuci motor setelah seharian berkutat dengan aktivitas Anda, di kantor, kampus, atau sekolah, mungkin akan sangat melelahkan dan bikin mager. Namun, mencuci motor setelah hujan sangat penting karena beberapa komponen motor Anda akan cepat menurun performanya jika sering terkena air hujan dan dibiarkan. Sebaiknya, Anda minimal membilas motor Anda dengan air mengalir agar kotoran dan pasir tidak mengendap dan berkerak.

2. Anda Perlu Sering Melumasi Rantai

Beberapa komponen seperti rantai juga perlu sering Anda lumasi agar tidak kering dan mudah patah.

3. Cek Kondisi Busi

Busi menjadi komponen ketiga yang kondisinya harus diperhatikan ekstra di musim hujan yang mulai merata di Indonesia. Kami menyarankan agar Anda tidak menerobos genangan yang tingginya melebihi posisi busi. Jika sudah telanjur, segera keringkan busi yang terkena air dengan cara dilepas dan segera pasang lagi saat kering.

4. Cek Tekanan Angin pada Ban dan Kondisinya

Cek kondisi kembangan ban dan tekanan udara agar traksi atau daya cengkram ban ke aspal saat hujan tetap optimal. Jika secara visual pola kembangan ban Anda sudah agak memudar, sebaiknya ganti ban Anda karena saat musim hujan kondisi ban dituntut untuk berada dalam kondisi paling prima. Ingat, jika angin pada ban berlebih pun akan mengakibatkan motor kurang enak dikontrol saat kondisi jalan basah, jadi sesuaikan dengan tekanan yang semestinya.

5. Perhatikan Keadaan Knalpot

Kelima, Anda disarankan memperhatikan kondisi knalpot dan memastikan saat lewat genangan air tidak lebih tinggi dari lubang knalpot.

Apabila air melebihi lubang knalpot dan mesin motor mati, sebaiknya Anda tidak menghidupkan kembali motor dan segera pergi ke bengkel terdekat untuk lakukan pemeriksaan.

6. Pastikan Komponen Rem dalam Keadaan Prima

Terakhir cek kondisi kampas rem, kotoran yang hinggap di kampas rem bisa sebabkan bunyi yang mengganggu ketika rem digunakan. Untuk perawatannya cukup rajin bersihkan komponen rem setelah motor digunakan.

Cara Paling Tepat dalam Membersihkan Kaca Helm di Musim Hujan

Musim hujan sebentar lagi akan tiba. Sudah tiba saatnya untuk para pengendara motor menyiapkan perawatan ekstra kepada helm kesayangannya. Artikel ini akan memuat tips membersihkan kaca (visor) helm yang paripurna. Karena helm kesayangan Anda pasti sangat Anda cintai, perawatannya tidak boleh sembarangan karena bisa menimbulkan baret. Simak beberapa tips berikut agar helm Anda senantiasa terawat di musim hujan.

Kondisi kaca helm sangat perlu diperhatikan terlebih saat musim hujan seperti sekarang. Saat Anda sering berkendara motor saat hujan, kotoran yang bisa menempel di kaca helm setelah digunakan akan semakin banyak. Untuk merawat kaca helm, pertama bersihkan lapisan luar jika sudah terlihat kusam atau terkena kotoran, debu, atau hujan.

Hal yang paling penting, kita harus memperhatikan betul perangkat yang akan kita gunakan untuk membersihkan kaca helm. Paling utama, pilihlah kain lap yang sesuai agar proses pembersihan tidak berisiko merusak kaca helm. Cara paling baik dalam membersihkan kaca helm adalah menggunakan kain dengan serat halus seperti kain mikrofiber yang dapat mencegah lecet akibat proses pembersihan.

Hindari penggunaan lap plas chamois atau “kanebo” karena penggunaan kain pembersih dari bahan tersebut malah rentan membuat kotoran halus menempel pada permukaan kain dan berisiko membuat guratan pada permukaan kaca helm.

Selain pemilihan kain lap yang harus tepat, penggunaan sabun untuk membersihkannya juga harus diperhatikan. Sebaiknya, dalam membersihkan helm, Anda menggunakan sabun atau cairan pembersih khusus untuk membersihkan kaca helm.

Sebaiknya, Anda jangan menggunakan sabun mandi atau sabun cuci piring karena dalam jangka panjang berisiko membuat kaca helm rusak. Anda harus menghindari juga penggunaan cairan pembersih kaca. Cairan-cairan yang disebutkan tadi biasanya mengandung amonia yang justru dapat merusak polikarbonat pada kaca helm yang berdampak menurunnya tingkat kejernihan.

Untuk praktik pengaplikasiannya, pertama bersihkan dulu visor helm dari kotoran kasar dengan cara disiram menggunakan air yang mengalir. Setelah kotoran kasar hilang dari permukaan kaca helm, Anda bisa membersihkannya menggunakan sabun dan lap mikrofiber.

Oke, itu tadi beberapa tips dan praktik yang benar dalam membersihkan kaca helm setelah digunakan berkendara saat hujan. Semoga tips ini bisa membantu Anda.

Mengapa Sebaiknya Menghindari Oli Bekas Saat Melumasi Rantai Motor?

Rantai adalah satu komponen penggerak motor yang sebenarnya memiliki fungsi penting, tetapi sering disepelekan. Fungsinya yang sangat esensial dalam memastikan laju motor seharusnya membuat kita sadar terkait pentingnya merawat dan menjaga performa rantai. Namun, sebagian dari kita hingga saat ini masih belum menyadari kebiasaan yang terkesan sepele, tetapi membawa dampak sangat buruk, yaitu kebiasaan membersihkan atau melumasi rantai motor dengan menggunakan oli atau pelumas bekas pakai. Kita harus sadar bahwa membersihkan rantai dengan oli bekas lebih banyak mudaratnya dari manfaatnya.

Ada banyak hal buruk yang bisa timbul jika kita senantiasa membiarkan rantai dilumasi dengan oli bekas di bengkel. Simak lebih lanjut untuk melihat beberapa alasannya!

Sering kali saat kita melakukan servis motor ke bengkel umum, ada mekanik yang menawarkan untuk melumasi rantai dan gir motor dengan menggunakan oli bekas. Praktik yang terbilang umum dan banyak dilakukan tersebut ternyata merupakan hal yang salah sehingga wajib dihindari.

Oli bekas yang dioleskan ke rantai bukannya bikin awet, tetapi malah bisa bikin rantai dan gir cepat aus dan cepat rusak. Kalau ditelaah secara lebih lanjut, kita tentunya sadar bahwa kondisi oli bekas pakai pastinya sudah bercampur dengan berbagai kotoran dan mineral timbal dari mesin.

Meskipun awalnya tetap bisa bikin rantai dan gir halus karena terlumasi, efeknya secara tampilan pun bikin komponen tersebut jadi kusam kalau pakai oli bekas. Bukan hanya itu, oli bekas juga bisa menjadi magnet bagi debu dan kotoran di sekitarnya untuk menempel sehingga bisa memperparah proses kerusakan rantai dan gir motor.

Akhirnya, sudah pasti bikin mata gir motor kita akan cepat aus dan rantai motor pun mudah renggang karena tercampur kotoran. Oleh karena itu, sebaiknya gunakan saja chain lube untuk melumasi rantai motor Anda. Patut diingat, sebenarnya melumasi rantai dengan oli juga aman bagi rantai dan gir motor, tetapi harus kita pastikan kondisi oli yang digunakan masih baru.

Dengan menggunakan oli bekas sebagai cairan pelumas rantai motor, bukannya hemat, tetapi dampaknya malah justru bisa boncos karena harus banyak keluar biaya. Jadi, silakan tanggung sendiri akibatnya kalau Anda masih nekat pakai oli bekas untuk melumasi rantai dan gir motor.

Apakah Motor Baru Zaman Sekarang Masih Perlu Ritual Inreyen?

Sebagian dari kita, utamanya yang tahun lahirnya sebelum 2000-an, pasti pernah dengar istilah inreyen. Istilah ini dipakai untuk menyatakan “ritual”kepada motor atau mobil baru. Mobil atau motor yang baru saja keluar dari dealer harus diperlakukan hati-hati. Menjaga tarikan gas tidak berlebihan, tidak mengendarai mobil atau motor dengan membawa beban yang berlebihan, dan tidak mengerem secara mendadak adalah beberapa contoh “ritual” selama kendaraan masih dalam jangka waktu inreyen.

Lantas, sampai kapan inreyen ini dilakukan? Biasanya, inreyen harus dilakukan hingga motor atau mobil servis ke bengkel resmi pertama kali. Nah, di era modern seperti sekarang pastinya timbul pertanyaan. Apakah masih perlu melakukan treatment inreyen pada motor atau mobil keluaran terbaru?

Saat ini teknologi pembuatan mesin motor atau mobil sudah semakin canggih. Liner atau dinding blok silindernya yang awalnya hanya berbahan besi kini ada yang terbuat dari campuran aluminium atau bahkan keramik.

Misalnya saja pada salah motor-motor keluaran Jepang terbaru keluaran baru dikenal dengan blok silinder Die Aluminium Silicon. Dengan kemajuan teknologi pembuatan mesin motor, masih perlu tidak melakukan inreyen buat motor?

Menurut beberapa teknisi ahli dari bengkel-bengkel tepercaya, inreyen pada motor sekarang sudah tidak perlu dilakukan.

Inreyen pada motor baru tidak lagi perlu dilakukan karena biasanya motor baru sudah dites dan inreyen di dalam pabrik. Oleh karena itu, ketika nanti diantarkan ke konsumen motor-motor yang baru keluar dari dealer tersebut bisa langsung dikendarai secara lumrah.

Meskipun sudah tidak perlu inreyen, ada baiknya para pemilik motor baru tersebut tidak telat melakukan servis pertama. Servis pertama umumnya dilakukan pada 1.000 km atau satu bulan setelah motor diterima. Pada 1.000 km atau satu bulan awal motor keluar dari pabrik dan kemudian dipakai harian biasanya ada beberapa penyesuaian yang harus dilakukan montir di bengkel. Dengan disiplin melakukan jadwal servis pertama, jika ada kerusakan atau hal ganjil pada motor bisa segera langsung ditangani.

Pada motor-motor keluaran terkini, proses inreyen sebenarnya sudah tidak perlu lagi dilakukan. Misalnya saja seperti pada salah satu brand dari Jepang, blok silindernya sudah pakai Die Aluminium Silicon dan pistonnya sudah forged sehingga lebih presisi dan minim terjadi minor atau cacat. Pada zaman dulu, saat masa inreyen ada anggapan motor tidak bisa boncengan dan tidak boleh digeber terlalu keras, sekarang ini boleh-boleh saja motor baru membawa boncengan dan sesekali digeber pada rpm tinggi.

Jenis-Jenis Power Steering dan Oli Terbaiknya

Perlu kita ketahui bahwa kebanyakan mobil modern yang beredar saat ini, sebagian besar sudah menggunakan power steering. Baik dari model yang termurah sampai yang termahal. Bahkan, tak jarang pula ada pabrikan yang menyematkan power steering pada produk-produk kendaraan niaga, mulai dari kelas ringan sampai yang berat sekalipun. Oleh karena itu, power steering bisa dikatakan sebagi fitur yang memudahkan pengendara untuk melakukan pengendalian kemudi, atau bisa juga diartikan sebagai sistem bantu tekanan ke arah rack steer.

Secara sistem, cara kerja power steering sebenarnya cukup kompleks, kegunaan utamanya adalah membantu pengendalian, terutama ketika berbelok atau bermanuver. Kalau mobil zaman dulu mau belok itu susah, sopir harus pakai tenaga dan susah payah untuk menggerakkan setir, apa lagi ketika berbelok patah (u-turn), berat sekali memutar kemudinya. Dengan adanya power steering, beban gaya ketika mobil menikung, putar balik, atau saat parkir menjadi ringan. Bahkan, membelokkan setir kini bisa dilakukan dengan satu tangan.

Dengan majunya teknologi dan tuntutan efisiensi kendaraan, fitur power steering pada mobil modern belakang ini juga ikut berevolusi. Banyak dari pabrikan dunia yang menambahkan power steering dengan ragam teknologi baru. Dengan demikian, fungsi dari power steering pun meningkat. Sampai saat ini setidaknya ada tiga jenis mekanisme power steering, yakni power steering hidrolik, electronic power steering (EPS), dan hydro-electric power steering. Dari ketiganya, di Indonesia, hidrolik dan elektrik adalah jenis yang paling banyak kita jumpai.

Power Steering Hidrolik

What is power steering? Electric & Hydraulic power steering system

Simpelnya, power steering hidrolik bekerja menggunakan sebuah tekanan hidrolik yang dihasilkan dari pompa yang digerakan crankshaft melalui drive belt. Jadi, pada sistem ini terdapat reservoir tank, vane pump untuk fluida, control vale, steering hose, steering gear, oil power steering. Karena ada tekanan oli maka membuat putaran kemudi mobil jadi lebih ringan.

Electric Power Steering

Sementara untuk EPS, merupakan jenis power steering yang paling populer saat ini, bahkan digadang-gadang menjadi pengganti dari model hidrolik. Meski secara fungsi sama, tapi ada perbedaan konstruksi yang cukup besar. Paling utama dari susunan perangkat atau komponen yang digunakan. Sistem EPS sudah mengaplikasi motor listrik guna menggerakkan batang setir sesuai sudut putar dan kecepatan mobil. EPS bekerja dari arus listrik baterai yang berguna memutar motornya, tidak seperti hidrolik yang pakai belt untuk menggerakkan pompa. EPS ini banyak diaplikasikan pada mobil modern karena lebih advance dan minim perawatan atau pergantian komponen.

Tapi tetap perlu pengecekan untuk memastikan fungsinya tetap bekerja.Untuk memastikan komponen power steering Anda terawat dan senantiasa dalam performa yang bisa diandalkan, gunakan selalu oli power steering terbaik, Power Steering Fluid with ZDDP dari STP! Sistem power steering pada mobil membutuhkan perlindungan agar tetap beroperasi pada berbagai kondisi, terutama pada iklim tropis seperti di Indonesia. Cairan oli Power Steering Fluid with ZDDP dari STP didesain khusus karena memiliki formula khusus yang telah melalui proses fabrikasi 20 langkah sehingga menghasilkan produk bermutu tinggi. Power Steering Fluid with ZDDP dari STP mengandung bahan zinc dialkyldithiophosphates (ZDDP) yang dapat membantu mengurangi oksidasi pada komponen sehingga tidak mudah berkarat, lebih tahan terhadap panas yang timbul karena gesekan, serta memiliki kemampuan “Anti Wear” yang dapat memperpanjang usia komponen power steering mobil Anda.

Tips Agar Mur Pelek Motor Anda Tidak Tersangkut dan Awet

Para pemilik kendaraan roda dua simak tips penting berikut ini! Ada dua hal yang bisa jadi penyebab mur pengikat pelek motor susah dibuka. Mur pengikat pelek di motor memang harus dikencangkan dengan baik. Tujuannya dari hal tersebut sudah jelas, supaya pelek motor tidak mudah lepas saat kita mengendarai motor. Namun, karena terlalu kencang, akan timbul risiko yang malah bisa bikin repot pada saat pelek motor harus dilepas dari motor saat diperlukan.

Seharusnya mur pengikat pada velg dikencangkan secukupnya saja, tidak perlu sampai sekuat tenaga atau bahkan pakai pipa panjang supaya mur terikat kencang. Selain menjadi sebab nantinya mur jadi sulit dilepas, drat mur pelek bisa slek dan aus jika diputar kelewat kencang sehingga nanti jadi tidak bisa dipakai lagi. Tidak hanya itu, hal lain yang sering menjadi sebab mur pelek di motor jadi susah dibuka adalah adanya karat. Seiring pemakaian, mur pelek motor bisa berkarat. Hal tersebut bisa terjadi karena ada kotoran dan air yang masuk ke celah ulir mur baut.

Oleh karena itu, ada baiknya sebelum membongkar pelek, biasakan menyemprotkan cairan penetran lebih dulu ke bagian celah mur baut pelek di motor. Dengan menyemprotkan cairan penetran lebih dulu, jika ada karat atau kotoran yang menempel, kotoran atau karatnya akan rontok sehingga memudahkan saat proses pembongkaran.

Mudah-mudahan Anda menjadi paham dan mahfum terkait penyebab umum mengapa mur pengikat di pelek motor terkadang menjadi sulit pada saat ingin dibuka. Oleh karena itu, agar komponen kaki-kaki, khususnya mur pelek motor aman,  jangan kelewat kencang saat memasang mur dan jangan lupa beri penetran agar tidak mudah karat!

Ganti Oli: Ritual Wajib yang Harus Dilakukan Agar Kendaraan Anda Tetap Prima

Terkait memelihara kendaraan, satu hal yang seharusnya sudah Anda ketahui adalah pentingnya mengganti oli secara rutin. Ganti oli jadi perawatan berkala yang harus dilakukan setiap pemilik kendaraan. Dengan menggantinya secara teratur, performa mesin kendaraan Anda akan senantiasa terjaga. Apabila diabaikan atau telat ganti oli, bukan tidak mungkin kerja mesin tidak lagi baik. Pada beberapa kasus karena jarang ganti oli, viskositas oli tidak lagi encer, melainkan jadi lebih kental dan lengket. Akhirnya, beberapa fungsi oli yang seharusnya menjaga performa dapur pacu selalu prima, malah menyebabkan jeroan mesin rusak.

Jika dirinci, ada beberapa akibat yang akan muncul saat Anda sering telat ganti oli, berikut ini daftarnya:

1. Komponen mesin menjadi cepat rusak dan biaya perawatan mahal

Komponen dalam mesin yang saling bergesekan akan cepat mengalami keausan, karena kekentalan oli tidak mampu lagi meminimalisasi gesekan komponen. Oleh karena itu, akan terjadi kerusakan komponen, sehingga pada akhirnya Anda harus mengeluarkan biaya perbaikan yang lumayan besar.

2. Mesin menjadi cepat panas (overheating)

Terlambat mengganti oli akan menyebabkan mesin menjadi cepat panas karena oli tidak dapat mendinginkan mesin dengan baik. Hal ini jangan dibiarkan terus-menerus karena komponen mesin bisa rusak. Salah satu contohnya kerusakan pada kepala silinder yang akan melengkung dan kalau sudah begini, lagi-lagi Anda harus merogoh kocek dalam-dalam karena biaya untuk menggantinya.

3. Membuat bahan bakar menjadi boros

Gesekan pada mesin yang kasar dan performa kendaraan menjadi berat karena kurangnya pelumasan, efeknya mesin membutuhkan banyak bahan bakar untuk menghasilkan tenaga.

4. Kurang nyaman pada saat dibawa jarak jauh

Kalau Anda telat mengganti oli, akan jelas terasa getaran kasar pada mesin. Nah, getaran tersebut terjadi terus-menerus sehingga menimbulkan ketidaknyamanan sekaligus kekhawatiran kerusakan mesin lebih parah ketika dikendarai apalagi kalau Anda harus menempuh jarak jauh dengan kendaraan Anda.

5. Usia mesin jadi lebih pendek

Jika Anda rutin mengganti oli maka usia pakai mesin akan bisa lebih lama dibandingkan dengan mesin yang olinya sering terlambat diganti atau bahkan tidak pernah diganti.

Nah, mudah-mudahan setelah membaca artikel ini Anda akan segera tobat dan mulai rutin mengganti oli pada kendaraan Anda ya!