fbpx

Modifikasi Cakram Lebar Hanya agar Motor Tampak Sangar?

Bukan hanya menambah nilai estetika, sebenarnya memasang cakram lebar di motor memiliki banyak kelebihan lain.

Memasang cakram lebar bisa juga mendongkrak penampilan motor terutama di area kaki-kaki. Karena itulah banyak pemilik yang pasang cakram lebar pada motornya.

Pasang cakram lebar memang bisa bikin tampilan motor tampak lebih gagah karena jadi mengisi area kosong di bagian kaki-kaki motor.

Memasang cakram lebar itu memang bisa membuat tampilan motor jadi tambah sangar. Selain itu, ada kelebihan lainnya yang didapat saat Anda memasang cakram lebar.

Kelebihan lain dari pasang cakram lebih lebar di motor adalah bisa membuat sistem pengereman lebih pakem dan mantap.

Karena semakin besar diameter cakram maka semakin besar juga bidang pengereman yang bergesekan dengan kampas rem.

Oleh karena itu, kampas rem bisa mencengkram piringan cakram lebih banyak dan bikin jarak pengereman semakin pendek.

Meski begitu, saat Anda berniat pasang cakram dengan diameter lebih lebar di motor tentu juga butuh penyesuaian.

Penyesuaian utamanya adalah kalian membutuhkan bracket kaliper baru agar posisi kaliper sesuai dengan diameter cakram yang lebih besar.

Umumnya, pabrikan cakram juga sudah menyediakan bracket kaliper yang sesuai dengan jenis motor dan ukuran cakram yang dijual sehingga Anda tidak perlu repot. 

Jadi, sebenarnya pemasangan cakram lebar bukan sekadar menambah nilai gaya pada motor Anda saja, tetapi juga bisa bikin rem lebih pakem.

Buat kalian yang berniat pasang cakram lebar, pilih cakram yang punya dudukan sesuai dengan pelek di motor kalian dan pastikan sudah dilengkapi bracket agar tidak repot lagi untuk mencari bracket kaliper yang pas.

Bocor Ban Mobil di Samping Bikin Berabe

Sebuah benda tajam yang tertancap tentunya bisa membuat ban mobil menjadi bocor.

Benda tajam yang mengenai ban pun posisinya bisa sangat tidak menentu, bisa terjadi di bagian ban mana saja.

Bisa saja benda tajam tersebut mengenai bagian dinding ban atau side wall sehingga menyebabkan kebocoran yang parah dan membuat runyam.

Tentunya jika kebocoran terjadi di samping ban mobil Anda, ban yang bocor di bagian samping ini ternyata sama sekali tidak bisa diperbaiki.

Seperti dikutip dari GridOto.com, Juju Eko Purnomo, selaku Chief Staff Technical Service Department PT Sumi Rubber Indonesia selaku produsen ban Dunlop, mengatakan jika ban bocor di samping wajib ganti baru. “Ban yang terkena bocor samping itu memang sama sekali enggak bisa diperbaiki atau dipakai lagi,” buka Juju.

“Hal ini terjadi karena bagian side wall merupakan bagian terlentur dari ban mobil,” tambahnya.

Walau dirancang kuat, tapi bagian side wall memiliki fleksibilitas yang baik.

Saat bagian ini bolong terkena benda tajam, seperti paku, dan ditambal maka akan percuma.

Saat mobil berjalan, tambalan ban tidak akan menutup sempurna bagian yang bolong.

Selain itu, bagian side wall ban memiliki beberapa lapisan penguat berupa benang nylon.

“Lapisan ini kalau terkena beda tajam terus putus maka struktur ban sudah rusak dan sangat berbahaya jika terus digunakan,” bebernya.

Kalau ada bagian samping ban yang bocor sebaiknya tidak digunakan lagi.

Mau enggak mau ya ban mobil harus diganti baru.

“Kalau bocor dibagian tengah ban atau tread masih diperkenankan ditambal,” tutup Juju.

Modifikasi yang Malah Bikin Mobil Jadi Gampang Dimaling

Keamanan kendaraan Anda tentunya sangat penting. Anda pasti tidak mau kendaraan Anda sampai tercuri orang. Sayangnya, mobil bisa dicuri dengan berbagai cara, mulai dari pembobolan paksa hingga tindak kekerasan terhadap pemilik mobil.

Namun, ternyata ada aksesori mobil yang justru bikin peluang mobil dicuri jadi lebih besar.

Salah satu aksesori yang malah bisa meningkatkan peluang dicuri adalah tombol engine start. Dengan menggunakan tombol engine start, risiko mobil dicuri jadi semakin tinggi.

Maling akan lebih mudah membobol mobil konvensional yang dimodifikasi pada bagian starter mobilnya, yaitu pemasangan tombol engine start.

Jadi, jika sebenarnya mobilnya awalnya tidak menggunakan tombol engine start, tetapi dimodifikasi menggunakan pakai tombol engine start tingkat keamanannya malah jadi semakin rendah.

Perangkat ini diklaim banyak mekanik justru berbahaya karena dapat mengubah sistem kunci starter pada mobil.

Ketika dimodifikasi menjadi tombol engine start, mode starter mobil sebenarnya dirubah jadi standby di posisi ACC terus.

Hal ini berakibat siapapun yang bisa menjebol pintu mobil, bisa langsung menghidupkan mesin meskipun tanpa kunci.

Karena sebenarnya tombol engine start yang modifikasi tadi, fungsinya hanya seperti saklar on/off saja.

Berbeda dengan sistem mobil yang sudah menggunakan immobilizer dan menggunakan tombol engine start dari pabrik.

Kalau kunci immobilizer sudah dilengkapi dengan cip, baik di kunci dan ECU mobil sehingga akan jauh lebih aman dibandingkan dengan aksesori aftermarket.

Cip dalam sistem engine start bawaan pabrik ini berfungsi menyelaraskan kode yang sama antara kunci mobil dengan ECU mobil melalui metode transmitter proximity.

Jadi, sebenarnya kunci mengirim sinyal ke ECU mobil, ECU mobil mendeteksi dan menyelaraskan kode, baru mobil bisa dihidupkan.

Oleh karena itu, sebaiknya mobil yang telanjur dimodifikasi menggunakan tombol engine start tambahan, dikembalikan jadi standar saja.

Letak Tuas Transmisi Mobil Matik saat Berhenti Sebaiknya di D atau N?

Hingga saat ini masih banyak pengendara mobil yang memperdebatkan perihal bagaimana seharusnya letak perseneling di mobil transmisi matik saat sedang berhenti. Jadi, sebaiknya, saat berhenti di jalan, posisi transmisi mobil matik tetap di D atau pindah ke N?

Pertanyaan saat berhenti di jalan itu mobil matik tetap di D (Drive) atau pindah ke N (Netral) memang masih saja kerap muncul dan jadi perdebatan.

Saat berhenti, pengemudi mobil bertransmisi matik memiliki dua pilihan, yaitu tetap di D atau pindah ke N.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kami mengacu pada pernyataan dari seorang pakar, “Anda bisa tetap di D sambil menginjak pedal rem bila sedang berhenti sesaat,” jelas Ichsan Ady Permana, Staf Instruktur Technical Training Center PT Astra Daihatsu Motor (ADM) seperti dikutp dari GridOto.com.

Jadi, misalnya Anda sedang berhenti sejenak seperti dalam kondisi lalu lintas yang macet atau stop ‘n go, sebaiknya tuas transmisi bisa tetap berada di posisi D sambil kaki kanan Anda terus menginjak pedal rem.

“Kalau Anda sedang berhenti dengan waktu yang lama, sebaiknya pindahkan tuas transmisi ke posisi netral,” lanjut Ichsan.

Ilustrasi kondisi berhenti lama di jalan adalah saat menunggu lampu merah di traffic light.

Sebaiknya, saat berhenti di posisi N ini Anda menarik tuas rem tangan.

Tujuannya untuk mencegah mobil bergerak sendiri akibat permukaan jalan yang miring.

Sekarang Anda seharusnya sudah tahu saat berhenti di jalan, mobil matik tetap di D atau pindah ke N.

Jadi, mulai sekarang jangan gundah lagi ya.

Upgrade dengan Paket Bore Up Bisa Bikin Motor Kencang?

Meskipun terkesan kurang dapat dipercaya, ternyata kelebihan pakai paket bore up yang banyak dijual di pasaran banyak nilai positifnya juga.

Buat Anda yang mau dongkrak kapasitas dan kekuatan mesin motor secara instan, membeli paket bore up yang banyak ditawarkan di pasar online maupun offline bisa menjadi jawaban.

Paket bore up sendiri umumnya ditawarkan penjual dengan harga  1 hingga 2 jutaan rupiah, tentunya komplit tinggal pasang ke mesin motor untuk gantikan komponen bawaan.

Memang apa sih kelebihan paket bore up ini ketika digunakan?

Sebetulnya paket bore up ini jelas memudahkan untuk mereka yang ingin mendongkrak kapasitas dan tenaga mesin secara instan.

Sebelum ada paket bore up ini, buat menaikkan kapasitas cc dan dongkrak tenaga mesin, semua orang harus cari piston sendiri, lalu lakukan bubut untuk memperbesar boring standarnya. Cara tersebut memang cenderung lebih merepotkan tentunya.

Nah, dengan paket bore up semua komponen sudah disediakan sesuai spesifikasi, tinggal dipasang saja ke mesin motor. Setelahnya, kapasitas dan tenaga mesin bisa meningkat, praktis.

Paket bore up yang ditawarkan sendiri umumnya terdiri dari blok silinder, piston lengkap dengan pen dan ring piston, juga paking.

Pemasangan paket bore up ini cepat karena sifatnya yang hanya melepas blok silinder dan piston yang ada di motor, kemudian diganti dengan paket bore up tersebut.

Penyesuaiannya paling di kompresi, apa piston mau dicoak lagi atau ketebalan paking yang dimainkan. Tinggal sesuaikan dengan rasio kompresi mesin yang ingin digunakan.

Sementara kalau noken as, ECU racing, dan throttle body (TB) itu sifatnya sebagai pendukung agar performa motor bisa lebih maksimal lagi.

Kelebihan lainnya, paket bore up yang dijual di pasaran ini umumnya tidak bikin piston mudah nyangkut ke liner yang sering menjadi penyakit dalam melakukan bore up motor.

Misal kita lakukan bore up dengan liner standar yang dikorter kalau bengkel bubutnya kurang teliti piston bisa rawan nyangkut karena hitungannya kurang pas.

Umumnya, penyakit piston bore up bisa tersangkut di liner akibat titik tengah yang kurang presisi sehingga piston naik turun bisa miring posisinya dan gampang nyangkut.

Hal tersebut bisa dihindari kalau kita membeli paket bore up yang biasanya dibuat di mesin CNC yang lebih presisi.

Itulah dia tadi beberapa keunggulan dari paket bore up mesin yang banyak dijual di pasaran.

Penggunaan Engine Flush Aman, Asalkan…

Banyak orang beranggapan kalau cairan engine flush bisa merusak sil di dalam mesin motor yang umumnya terbuat dari karet.

Anggapan kalau cairan engine flush bisa merusak sil di dalam mesin karena cairan ini berfungsi untuk membersihkan, jadi dianggap keras dan dapat merusak sil ketika digunakan.

Benarkah anggapan kalau pakai cairan engine flush dapat merusak sil yang ada di dalam mesin?

Seperti dikutip dari Gridoto.com, “Sebenarnya hal itu tergantung dari cairan engine flush yang digunakan,” ucap Banyu Sasongko, Owner Beprolube toko spesialis pelumas oli mesin kepada tim GridOto pada Kamis (21/07/2022).

Menurut Bayu, panggilan akrabnya, cairan engine flush yang dibanderol agak mahal biasanya lebih aman terhadap sil-sil mesin yang berbahan karet.

“Cairannya efektif bersihkan zat aditif oli mesin, tetapi aman terhadap sil yang ada di mesin,” yakin Bayu.

Agar sil-sil di dalam mesin aman, Bayu mewanti supaya tidak sembarangan pakai cairan engine flush.

“Jadi pilih engine flush yang berkualitas dan sudah teruji kemampuannya. Jangan sembarangan, apalagi sampai pakai solar sebagai cairan engine flush,” kata Bayu.

“Cairan engine flush berkualitas jelek atau menggunakan solar yang sebenarnya dapat merusak sil-sil berbahan karet,” wantinya.

Bayu sendiri menggunakan cairan engine flush besutan dari Liqui Moly di bengkelnya.

“Cairan engine flush ini dimasukan sebelum motor ganti oli mesin baru,” jelas Bayu.

“Tujuannya agar zat aditif dari oli lama terbuang bersama saat penggantian oli. Cairan engine flush cocok buat yang ingin ganti oli mesin baru beda merek,” tutupnya saat ditemui di Jalan Lebak Bulus 1 No.A3, Cilandak, Jakarta Selatan.

Ini diperlukan saat ganti oli mesin baru beda merek karena setiap merek oli biasanya punya kandungan aditif yang berbeda.

Makanya butuh engine flush untuk membersihkan aditif oli lama dari mesin sehingga aditif dari oli baru bisa bekerja lebih maksimal.

Cara Terbaik Mengeringkan Helm

Buat para pengendara motor, jangan pernah nekat keringkan busa helm yang basah pakai hair dryer, soalnya nanti bisa timbul akibat yang sangat buruk.

Busa helm bisa basah usai dicuci atau akibat terkena air saat berkendara dalam kondisi hujan.

Namun, jangan pernah sekali-sekali Anda mengeringkan busa helm yang basah pakai hair dryer.

Meski praktis dan membuat busa helm yang basah cepat kering, hal itu ternyata bisa merusak busa helm.

Sesungguhnya, hawa panas yang keluar dari hair dryer bisa merusak busa helm.

Hawa panas itu bisa membuat busa helm jadi mudah kempes, efeknya helm tidak enak dipakai setelahnya. Busa helm yang kempes bikin helm terasa longgar dan rawan terlepas ketika digunakan.

Akibat yang paling mungkin terjadi adalah helm Anda akan “oblak” ketika dipakai dan bisa menjadi bahaya seandainya terjadi crash.

Oleh karena itu, untuk pengeringan busa helm yang basah disarankan untuk dikeringkan dengan suhu ruangan saja, bahkan dijemur di bawah sinar matahari langsung pun sebenarnya bisa merusak kualitas busa helm.

Apalagi kalau Anda pernah lihat cuci helm yang ada di mall, itu juga sebaiknya dihindari karena mereka mengeringkan helm dengan menggunakan pemanas.

Bahkan, mengeringkan dengan cara memasukan satu helm utuh ke pemanas seperti yang dilakukan jasa cuci helm itu efeknya bisa lebih bahaya.

Jadi, nanti tidak hanya busa pipi yang rusak, tapi lapisan sytrofoam atau EPS helm juga bisa rusak jika dikeringkannya dengan cara dipanaskan seperti itu.

Jika EPS sampai rusak, kemampuan helm dalam melindungi kepala saat terjadi benturan juga ikut berkurang.

Makanya, paling aman buat keringkan busa helm cukup dengan cara di diamkan di dalam ruangan saja sampai kering.

Mau Motor Irit, Jangan Isi Oli Lebih dari Anjuran Kapasitas Pabrikan

Saat ini banyak orang jadi ketar-ketir karena pembatasan BBM bersubsidi. Selain pembatasan pengguna BBM subsidi, harga BBM nonsubsidi saat ini juga harganya terus naik yang cukup memberatkan banyak orang.

Agar tidak terlalu tekor kalian bisa bikin motor tidak boros bensin, tentu harus melakukan berbagai cara.

Ternyata salah satu trik agar motor tidak boros bensin dengan cara mengisi oli mesin sesuai anjuran pabrikan.

Contohnya jenis motor bebek dan motor matic rata-rata cukup diisikan 800 ml oli, sementara motor sport bisa sampai 1 liter lebih sedikit.

Ketika Anda mengisi lebih dari anjuran pasti putaran mesin akan jauh lebih berat dan mesin bekerja ekstra. Putaran mesin yang lebih berat akibat mengisi oli mesin kelewat banyak akan bikin konsumsi bensin lebih boros.

Selanjutnya, piston akan berat saat bergerak dan mesin akan susah untuk mencapai putaran yang optimal akibat terlalu banyak oli.

Jadi, meskipun terlihat sepele ternyata mengisi oli mesin terlalu banyak bisa bikin konsumsi bensin lebih boros.

Selain itu, ada efek yang timbul jika mengisi oli tidak sesuai standar pabrikan, untuk motor kopling manual, biasanya sering terjadi slip kopling karena oli terlalu banyak. Sementara untuk motor matic, pengisian oli yang terlalu banyak akan berefek pada mudah jebolnya seal yang menahan oli mesin.

Seperti seal kruk as, kalau jebol nanti oli bisa masuk ke CVT dan bikin slip. Mengisi oli terlalu banyak memang cukup sering dilakukan para pemilik motor matic dimana takaran anjurannya 800 ml tapi diisi 1 liter.

Trik Modifikasi Motor Matic Demi Irit BBM

Karena belakangan ini BBM bersubsidi dibatasi pembeliannya, antrean motor yang mengisi bensin di pom bensin pun saat ini cenderung mengular. Nah, banyak pengendara motor mengeluarkan beragam siasat agar bisa menghemat bensin. Selain agar kantong aman, para pengendara motor juga bersiasat agar tidak perlu sering-sering mengantre mengisi bensin. Salah satu teknik yang sering dipakai oleh para pengendara motor matic adalah menggunakan roller dengan berat lebih ringan dari pada roller asli.

Salah satu cara untuk membuat konsumsi bensin motor matic lebih irit di tengah pengguna BBM subsidi yang dibatasi lewat aplikasi MyPertamina, Anda bisa ubah bobot roller jadi lebih ringan.

Teknik modifikasi ini memang bukan berasal dari sembarang teori, kalau bobot roller pakai yang lebih ringan dari bawaan aslinya tentu hasilnya adalah akselerasi lebih cepat.

Dengan begitu, Anda tidak perlu membuka gas besar untuk menjalankan motor di putaran awal. Ini yang konon membuat konsumsi bensin motor matic bisa lebih irit.

Seperti dikutip dari GridOto.com, beberapa anggota dari redaksi GridOto sendiri sudah pernah menguji efek pakai roller yang lebih ringan di motor matic.

Saat itu pengetesan dilakukan di Honda Vario Techno 110 dengan bobot roller bawaan 13 gram.

Kemudian diganti dengan roller yang bobotnya 11 gram atau lebih ringan 2 gram dari bawaannya.

Pengetesan dilakukan langsung di jalur perkotaan dengan kondisi jalan yang datar tapi dalam kondisi macet atau stop & go serta kecepatan tidak dibatasi dan dikendarai oleh orang yang sama.

Saat pakai roller standar yang berbobot 13 gram, 1 liter bensin bisa menempuh total 32,5 km.

Kemudian ganti pakai roller aftermarket dengan ukuran 11 gram, lalu dipakai melintasi kondisi jalan yang sama dengan gaya riding yang sama pula. 

Ternyata hasilnya cukup terbukti dimana penggunaan roller yang lebih ringan bisa bikin bensin lebih irit dengan mampu menempuh jarak 38,2 km untuk 1 liter bensin.

Jadi penggunaan roller yang lebih ringan memang teruji dan mumpuni untuk bisa bikin bensin lebih irit 5,7 km/liter.

Namun, patut diingat bahwa memang untuk penggunaan roller disarankan tidak turun terlalu

jauh, cukup 1 hingga 2 gram saja dari standarnya jangan lebih karena hasilnya nanti bisa berbeda.

Boleh Mengisi Daya Mobil Listrik dengan Kabel Portabe, Asalkan…

Ada satu hal yang pantang untuk Anda lakukan jika Anda memiliki mobil listrik. Satu pantangan tersebut adalah jangan asal melakukan pengecasan mobil listrik saat menggunakan portable charger.

Dalam setiap pembelian mobil listrik, umumnya Anda sudah sekaligus mendapatkan sebuah portable charger sebagai tools bawaan.

Portable charger bisa digunakan untuk mengisi daya mobil listrik menggunakan stop kontak dari listrik rumah.

Penggunaannya memang sangat praktis, tetapi ada hal yang tidak boleh dilakukan saat mengisi daya mobil listrik menggunakan portable charger.

Sebaiknya, jangan pernah sambungkan portable charger pakai sambungan tambahan atau extension seperti kabel roll.

Hal tersebut harus benar-benar Anda patuhi dan alat portable charger seharusnya disambungkan langsung ke stop kontak dan mobil.

Memang ada anggapan bahwa penggunaan kabel roll bisa menyiasati posisi mobil yang jauh dari stop kontak terdekat di rumah.

Hanya saja jenis kabel yang digunakan pada sambungan stop kontak atau kabel roll pada umumnya biasanya tidak capable untuk portable charger.

Arus listrik yang diserap charger cukup besar, yaitu bisa sampai 3 kW ke atas.

Sedangkan spesifikasi AWG kabel roll sangatlah tipis dan tidak bisa untuk arus listrik sebesar itu yang umumnya hanya untuk perangkat elektrikal 12 volt.

Arus listrik yang besar bisa membuat serabut kabel mengalami panas berlebih.

Jika dipaksakan, hal buruk bisa terjadi. Biasanya, jika memaksakan menyambung pengisian mobil listrik dengan kabel portabel dengan kabel roll bisa berpotensi menyebabkan kabel terbakar dan hal ini akan berbahaya bagi arus listrik pengisian daya baterai mobil listrik.