fbpx

Haram untuk Membuka Busi saat Mesin Masih Panas

Salah satu komponen yang sering terkesan sepele pada mesin mobil adalah busi. Busi mobil berada di bagian tengah mesin yang kerap kali posisinya sulit dijangkau.

Setiap kali servis mobil, busi menjadi komponen yang wajib dibuka dan dibersihkan.

Jika Anda menemukan kendala busi sudah tidak bisa dipakai lagi maka sebaiknya segera ganti baru.

Ketika Anda melakukan perawatan berkala pada mesin mobil Anda, utamanya terkait dengan komponen busi, ada hal yang harus diperhatikan. Anda harus tahu bahwa membuka busi mobil sangat diharamkan dilakukan saat mesin masih sangat panas.

Kalau kita perhatikan saat servis mobil, pasti busi dibuka oleh mekanik paling belakangan.

Saat suhu mesin berangsur turun barulah mekanik biasanya akan membuka busi.

Cara ini menghindari bagian drat busi menjadi mudah slek.

Perubahan struktur material pada suhu tinggi membuat drat busi riskan rusak.

Tidak hanya bagian drat pada busi yang slek, bagian drat busi di kepala silinder juga bisa rusak.

Oleh karena itu, busi haram dibuka saat mesin masih sangat panas.

Demi menghindari kerusakan fatal, jangan pernah buka busi mobil saat mesin sangat panas!

Oh selain menghindari memaksa membuka busi saat masih panas, ada lagi tips untuk merawat komponen busi. Sebaiknya Anda gunakan kunci busi yang baik untuk mempermudah membuka busi, pastikan juga ukurannya sama.

Jadi mulai sekarang sebaiknya Anda ingat bahwa membuka busi saat mesin masih panas adalah hal yang terlarang.

Kampas Rem Motor Bisa Termakan Sebelah

Kebiasaan berkendara motor Anda bisa mengakibatkan kampas rem Anda cepat habis. Semakin sering Anda ugal-ugalan gaya berkendara maka semakin cepat kampas rem Anda habis. Akan tetapi, ada hal yang aneh bisa saja terjadi terkait kampas rem motor Anda.

Kadang kala kampas rem motor Anda bisa termakan sebelah, uniknya hal ini tidak jarang terjadi.

Seiring pemakaian kampas rem akan habis atau termakan dan harus diganti baru.

Para pemilik motor wajib tahu kalau kampas rem bisa termakan sebelah atau habis tidak rata antara kedua sisinya.

Ada dua penyebab utama dari kampas rem motor termakan sebelah.

Yang pertama itu bisa karena bearing roda yang oblak.

Bearing roda atau laher roda yang sudah oblak bikin putaran roda jadi tidak balance atau tidak seimbang.

Akibatnya, kampas rem habis tidak rata karena putaran cakram juga jadi tidak seimbang.

Jika menemukan masalah kampas rem habis tidak rata ini coba cek ke bearing roda, apalagi kalau motor juga rasanya tidak stabil.

Selain masalah pada bearing roda, kampas rem motor termakan sebelah juga bisa diakibatkan kaliper rem yang bermasalah.

Kalau kaliper rem kotornya sudah parah, gerakan piston jadi tidak lancar bahkan sampai macet.

Piston kaliper macet bisa bikin salah satu sisi kampas rem menempel di piringan, efeknya tentu saja salah satu sisi kampas rem habis lebih cepat atau termakan sebelah.

Nah, jadi itu dua penyebab utama kampas rem motor habis tidak rata atau termakan sebelah.

Jadi, sebaiknya Anda cek dua penyebab tadi jika kampas rem motor kalian sering termakan sebelah.

Perhatikan Kondisi V-Belt agar Tidak Putus di Jalan

Berbanding terbalik dengan saran dari kebanyakan montir, ada fakta menarik terkait penggantian v-belt pada CVT motor matic. Pergantian v-belt pada CVT motor matic ternyata tidak hanya berpatokan pada capaian kilometer saja.

Kalau berpatokan pada kilometer, umumnya usia pemakaian v-belt pada CVT motor matic berkisar 20 ribu hingga 25 ribu km disarankan untuk diganti.

Memang usia pemakaian v-belt pada CVT motor matic yang disarankan itu kurang lebih 20 ribu km.

Namun, kalau belum masuk batas usia pemakaian tapi v-belt pada CVT motor matic menunjukan beberapa kondisi yang akan mengurangi performa motor, sebaiknya segera diganti.

Misalnya, ketika dicek fisik secara visual v-belt sudah retak atau getas sebaiknya langsung diganti.

Kondisi v-belt pada CVT motor matic masih layak pakai atau tidak juga bisa dilakukan dengan bantuan v-belt check gauge.

Melalui alat v-belt check gauge kita bisa tahu kondisi v-belt melalui gerigi yang berbentuk V.

Jika semakin tirus gerigi v-belt sebenarnya v-belt juga semakin tipis.

Kalau kondisi tirus pada v-belt tadi dibiarkan, v-belt bisa putus di jalan.

Nah, itu tadi kondisi v-belt pada CVT motor matic yang harus diganti.

Dengan demikian, selain berpatok pada jarak tempuh, Anda juga tetap harus perhatikan kondisi v-belt nya.

Andaikan sudah muncul tanda keausan, sebaiknya segera lakukan penggantian agar tidak putus di jalan.

Pakai Injector Cleaner Ada Aturannya

Pakai cairan injector cleaner ternyata tidak harus terlalu terlalu sering.

Sebagai pengendara motor matic masa kini, atau motor-motor keluaran terbaru yang rata-rata mesinnya sudah injeksi, Anda harus tahu bahwa cairan injector cleaner bisa membantu menaikkan performa motor.

Cairan injector cleaner bisa digunakan setiap 5 ribu kilometer pemakaian sekali.

Agar hasilnya maksimal, Anda sebaiknya menuang cairan injector cleaner sebelum isi bahan bakar.

Tujuannya supaya cairan injector cleaner lebih mudah tercampur dengan bahan bakar.

Satu kemasan botol cairan injector cleaner biasanya berisi 60 ml dan bisa digunakan untuk mencampur 4 sampai 6 liter bahan bakar.

Setelah cairan injector cleaner tercampur dengan bensin, efeknya langsung bisa membersihkan komponen injector maupun kerak di ruang bakar.

Intinya, penggunaan cairan injector cleaner ternyata tidak harus terlalu sering.

Cukup tuang cairan injector cleaner saat isi bensin setiap 5 ribu km pemakaian sekali.

Buat yang belum tahu, cairan injector cleaner ini berfungsi untuk bersihkan injector dan ruang bakar.

Oleh karena itu, jika motor Anda sudah cukup berumur dan tarikan mulai terasa berat, coba aplikasikan injector cleaner di motor untuk mendongkrak performanya.

Pilih Bahan Dasar Jaket yang Sesuai untuk Riding

Jaket adalah salah satu hal paling penting yang harus selalu dikenakan oleh para pengendara motor. Jaket untuk berkendara juga bisa terbuat dari berbagai macam bahan. Beragam bahan dasar jaket pun punya peruntukkan yang berbeda dan bisa jadi cocok untuk keadaan tertentu.

Karena Indonesia merupakan daerah tropis, jarang orang menggunakan jaket berbahan kulit untuk dipakai harian. Alasannya mungkin karena jaket berbahan kulit sangat dirawat dan harganya relatif mahal. Selain itu, tentu karena jaket berbahan kulit akan membuat penggunanya kegerahan saat riding siang hari.

Salah satu bahan jaket yang paling banyak digunakan oleh para pengendara motor di Indonesia adalah polyester.

Namun, Anda harus tahu pula bahwa bahan dasar yang satu ini punya karakteristik yang ternyata tidak cocok dipakai berkendara saat musim hujan.

Dibandingkan sweater, jaket dengan bahan polyester punya kelebihan lebih aman buat naik motor dan tidak bikin badan mudah berkeringat.

Selain itu, perawatan jaket dengan bahan polyester juga lebih mudah dibandingkan sweater yang biasanya berbahan katun atau wol.

Dari beberapa kelebihan yang dimiliki oleh jaket berbahan polyester, ternyata ada juga kekurangannya, terutama ketika digunakan di musim hujan.

Saat terjadi hujan, jaket polyester tidak bisa menahan air dengan baik.

Jadi, jika Anda terkena hujan saat menggunakan jaket berbahan polyester, baju yang digunakan bisa ikut basah.

Akan tetapi, Anda tidak usah khawatir, beberapa produsen apparel seperti jaket biasanya menyediakan lapisan antiair atau waterproof buat jaket berbahan polyester.

Biasanya produsen apparel jaket yang berkualitas juga menyediakan lapisan waterproof pada jaket polyester bikinan mereka.

Nah, itu tadi kekurangan jaket polyester buat naik motor harian.

Jika Anda sulit mendapatkan jaket berbahan polyester yang memiliki lapisan waterproof, Anda sebaiknya bisa pilih jaket berbahan taslan.

Bahan taslan lebih ampuh menahan air hujan agar tidak membuat badan basah ketika riding di musim hujan. Karakter bahan taslan pun lebih berat dibanding polyester. Selain itu, jika Anda mudah gerah, mungkin jaket berbahan taslan ini akan kurang nyaman saat Anda pakai.

Perhatikan Selalu Kondisi Pentil Ban

Setiap ban memiliki pentil yang fungsinya sebagai tempat terkoneksinya pompa angin ke ban untuk mengisi angin.

Pada ban mobil tipe tubless, pentil ban lumrahnya berada di pelek.

Tidak hanya ban, pentil ban mobil juga bisa mengalami kerusakan lho.

Pentil ban yang sudah rusak bisa menyebabkan ban menjadi kempis dengan cepat.

Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui ciri-ciri pentil ban yang sudah mulai rusak. Pentil ban yang sudah mulai rusak bisa ditandai dari kondisi karet pentil.

Karet pentil yang sudah terlihat getas dan pecah-pecah menandakan pentil yang sudah dalam kondisi “sekarat” tersebut harus segera diganti.

Ada retakan halus di sekitar badan pentil ban jika komponen ini sudah rusak.

Karet pentil ban yang getas membuat angin bisa menyusup keluar.

Elastisitas karet sudah menurun dan tidak mampu lagi menahan tekanan angin yang ada di dalam ban.

Jika sudah dalam kondisi yang memprihatinkan, sebaiknya ganti pentil ban baru berbarengan saat mengganti ban.

Hal ini untuk meminimalisasi pentil ban rusak saat di jalan.

Harga pentil ban juga biasanya tidak mahal kok, hanya sekitar 15 ribuan rupiah saja.

Jangan Gunakan Air Keran untuk Radiator

Meski terlihat sepele, jangan ganti air radiator atau coolant motor Anda dengan air keran.

Menggunakan air keran sebagai pengganti air radiator motor akan menimbulkan beberapa masalah pada motor Anda.

Setiap mesin hidup, air radiator akan menerima panas dan didinginkan saat melewati kisi-kisi radiator.

Jika pakai air keran biasa, perubahan dari panas ke dingin secara terus meneruss akan menimbulkan endapan.

Soalnya pada air keran dan air mineral biasanya masih terdapat beberapa kandungan mineral.

Lama kelamaan endapan itu bisa menumpuk (dan menyumbat) di radiator dan akan menimbulkan banyak hal runyam.

Selain itu, air keran juga bisa bikin sistem pendinginan motor Anda berkarat.

Karat yang tercipta dari penggunaan air keran sebagai pengganti air radiator bikin kipas water pump jadi macet.

Alhasil, jika dibiarkan bisa menimbulkan overheat pada motor kalian.

Nah, itu tadi bahaya mengganti air radiator atau coolant dengan air keran di motor.

Jadi sebaiknya gunakan air radiator atau coolant saat menambah atau mengganti air radiator di motor kalian.

Alhasil, jika dibiarkan bisa menimbulkan overheat pada motor kalian.

Nah, itu tadi bahaya mengganti air radiator atau coolant dengan air keran di motor.

Jadi, sebaiknya gunakan air radiator atau coolant saat menambah atau mengganti air radiator di motor kalian.

Jangan Ngebut dengan Ban Motor Baru

Jika Anda baru saja mengganti ban motor, jangan pernah langsung gunakan motor Anda dengan ugal-ugalan, hal tersebut cenderung bisa berbahaya buat Anda.

Jikalau Anda baru ganti ban motor, Ada beberapa hal yang harus Anda ketahui, salah satunya berkaitan dengan gaya mengendarai motor, yaitu jangan langsung kebut-kebutan dengan motor yang baru saja diganti bannya.

Karena sebenarnya ban motor baru ternyata harus tetap butuh waktu beradaptasi atau istilahnya inreyen.

Mengendarai hati-hati dengan motor yang baru mengganti ban harus dilakukan karena ban motor baru biasanya masih memiliki lapisan lilin yang memiliki sifat licin dan bisa membuat motor Anda mudah tergelincir.

Lapisan lilin ini terbentuk saat pembuatan ban, atau biasa kita sebut curing.

Lapisan lilin ini membuat ban tidak menempel satu sama lain ketika proses produksi, intinya untuk memudahkan saat produksi ban.

Selain itu, lapisan lilin ini berfungsi agar kompon ban tidak rusak selama penyimpanan, tapi tentu saja lapisan ini juga bisa bikin ban jadi licin saat pertama kali digunakan.

Memang lapisan ini bisa hilang dengan cepat, tapi disarankan ketika baru ganti ban jangan buru-buru kebut-kebutan di jalan dengan motor Anda.

Pakai santai saja supaya lapisan lilin di ban bisa hilang dan kemudian daya cengkram ban Anda bisa maksimal.

Nah, jadi buat bikers yang berencana ganti ban motor pastikan kalian tidak buru-buru gaspol atau ngebut dengan ban baru.

Apa Mengerem Mendadak Harus Nyalakan Lampu Hazard?

Lampu hazard berfungsi sebagai isyarat ketika kendaraan mengalami situasi darurat.

Situasi darurat yang dimaksud saat kendaraan sedang posisi berhenti seperti mogok, atau mengganti ban di tepi jalan raya.

Kendati demikian, masih sering ditemui menggunakan lampu hazard pada saat posisi masih bergerak, misalnya rem mendadak saat lalu lintas di jalan tol menjadi padat.

Jadi, sebenarnya perlu atau tidak untuk menyalakan lampu hazard saat ingin ngerem mendadak?

Seperti dikutip dari GridOto.com, instruktur Safety Riding & Driving GDDC (Global Defensive Driving Consulting), Andry Berlianto, menyarankan tidak perlu menyalakan lampu hazard saat ingin rem mendadak di jalan tol.

“Sebenarnya pengemudi tidak boleh menyalakan lampu hazard saat terjebak dalam keadaan rem mendadak,” ujar Andry beberapa waktu lalu.

“Ini berarti pengemudi tidak aware dengan situasi depan, misalnya tidak menjaga jarak,” sambungnya.

Oleh karena itu, Andry menjelaskan ada hal yang bisa dijadikan bekal bila Anda terjebak dan harus rem mendadak di jalan tol.

“Sempatkan cek spion untuk melihat situasi di belakang. Kemudian sigap mengolah kemudi apakah harus manuver ke kiri, kanan atau berhenti secepatnya,” jelasnya.

Kemudian pahami fungsi rem bukan untuk menghentikan kendaraan, tetapi hanya untuk memperlambat putaran roda.

“Sehingga tidak perlu menyalakan lampu hazard untuk rem mendadak. Fokus saja dalam kegiatan remnya dan tangan fokus pada kemudi, dan tidak melepas kemudi hanya untuk menekan tombol hazard,” pungkasnya

Jangan Tahan Rem saat Hantam Lubang

Saat berkendara dengan mobil, konsentrasi harus terjaga. Apalagi mengendarai mobil di kala musim hujan dan di jalan-jalan yang berlubang, konsentrasi sangat dibutuhkan untuk menghindari lubang di jalanan.

Namun, meski sudah sangat awas dan konsentrasi, Anda tetap saja akan pernah mengalami menghantam lubang di jalan saat berkendara.

Risiko yang bisa timbul dari menghantam lubang di jalanan pada mobil Anda sangatlah besar. Biasanya yang paling mungkin terjadi adalah kerusakan pada bagian kaki-kaki, kerusakan shockbreaker, atau velg yang menjadi peyang.

Untuk mencegah kerusakan lebih parah, jangan langsung refleks injak rem saat mobil akan menghantam lubang.

Intensitas hujan tinggi belakangan ini menimbulkan lubang di sejumlah ruas jalan.

Tentu perlu waspada bagi pengguna mobil yang berpotensi hantam lubang jalan yang sulit diantisipasi.

Sekalipun terpaksa menghantam lubang jalan, Anda disarankan untuk tidak refleks langsung menginjak pedal rem.

Pedal rem seharusnya diinjak sesaat sebelum lubang jalan dihajar, bukan ditahan saat mobil selesai menghantam lubang.

Setelah mobil menginjak lubang jalan, lepas pedal rem dan biarkan roda bergulir.

Menghantam lubang jalan dengan tetap menginjak pedal rem malah akan memperparah kerusakan ban, pelek, dan kaki-kaki mobil.

Ketika melewati lubang jalan, ada momentum roda bergerak bebas sebelum jatuh ke dalam lubang.

Dengan menginjak pedal rem, putaran roda akan tertahan.

Tertahannya roda akan mengumpulkan beban impact dalam satu titik yang terpusat dan kuat.

Jika Anda menahan pengereman saat menghantam lubang, energi impact yang diterima dari hantaman langsung diterima juga oleh pelek hingga sambungan roda pada kaki-kaki mobil.

Hal tersebut tentunya berisiko menimbulkan kerusakan seperti pecah ban atau pelek peang hingga as roda patah.

Berbeda jika putaran roda dibiarkan bebas dengan tidak menginjak pedal rem.

Dampak yang diterima roda bisa lebih disebar dari titik impact terhadap putaran roda yang memindahkan beban untuk menyerap benturan.