fbpx

Bagnaia Raih Juara di MotoGP Inggris 2022

Pembalap andalan tim Ducati Lenovo, Pecco Bagnaia, berhasil menjadi juara di MotoGP Inggris 2022 di Sirkuit Silverstone, Minggu (7/8/2022).

Dengan menjadi pemenang MotoGP Inggris 2022, Pecco Bagnaia berhasil meraih kemenangan back to back sekaligus kemenangan keempat dalam tujuh seri terakhir.

Sepanjang balapan, Pecco Bagnaia menerima banyak tekanan dari beberapa rider sebelum bisa menjadi pemenang MotoGP Inggris 2022.

Termasuk salah satunya dari Maverick Vinales, yang sebenarnya juga tampil luar biasa di lima lap terakhir MotoGP Inggris 2022.

Vinales yang tampil spartan akhirnya harus puas meraih podium dua setelah mendapat beberapa masalah dari ban depan motornya.

Meski begitu, podium dua sangat memuaskan buat Aprilia dan Vinales, yang pada seri sebelumnya di Assen juga berhasil naik podium.

Podium terakhir berhasil diamankan Jack Miller yang penampilannya sempat naik turun sepanjang balapan 20 lap ini.

Salah satu yang tak lepas dari perhatian adalah aksi Enea Bastianini, yang tiba-tiba seperti orang kesurupan di tujuh lap terakhir MotoGP Inggris 2022.

Bastianini mampu melewati beberapa pembalap dengan sangat mudah, hingga akhirnya tiba-tiba bisa finis di posisi keempat.

Yang bikin Bestia tersenyum semakin lebar adalah karena juga berhasil mengalahkan Jorge Martin yang merupakan saingannya berebut kursi tim pabrikan Ducati.

Sementara itu juara MotoGP 2021, Fabio Quartararo, harus puas finis di posisi kedelapan pada balapan yang berat ini.

Sempat melaju sangat cepat di lap-lap awal, alur balapan Quartararo berubah drastis begitu menjalani long lap penalty di lap empat.

Usai long lap penalty tersebut, El Diablo mengalami kesulitan bertarung dengan pembalap-pembalap lain meski sempat menjaga jarak di 10 lap awal.

Di sisi lain sayang sekali buat pole sitter, Johann Zarco, yang penampilannya cukup konsisten sepanjang akhir pekan ini.

Sempat sukses memimpin balapan dalam beberapa lap awal, Johann Zarco mengalami crash di tikungan 8 Silverstone saat menjalani lap 5.

Salah Satu Sosok Kunci Red Bull di F1 adalah Wanita

Salah satu sosok perempuan di jajaran grid F1, yaitu perempuan bernama Hannah Schmitz, dielu-elukan penggemar Red Bull Racing dan Max Verstappen, setelah pembalap jagoan mereka berhasil menjadi juara F1 Hongaria 2022, Minggu (31/7/2022).

Raihan Max Verstappen sebagai juara F1 Hongaria 2022, tak lepas dari peran penting Hannah Schmitz sebagai Principal Strategy Engineer Red Bull Racing.

Strategi jitu Red Bull membawa Max Verstappen yang start dari posisi ke-10, secara epik bisa melibas para rivalnya untuk menjadi juara F1 Hongaria 2022.

Tepat sebelum balapan dimulai, Red Bull membatalkan pemakaian ban tipe hard yang awalnya direncanakan dipakai untuk start F1 Hongaria 2022.

Setelah mendapat masukan dari pembalap dan melihat situasi di trek, ahli strategi Red Bull mantap memakai strategi dua pitstop dengan ban soft-medium-medium di balapan F1 Hongaria 2022.

Max Verstappen pun tak segan melempar pujian terang-terangan kepada Schmitz usai balapan F1 Hongaria 2022 berakhir.

“Kredit buat tim, karena kami merencanakan strategi dengan ban hard dan kubilang untuk ganti ke ban soft. Kami sangat percaya diri, dan mengubahnya begitu saja,” ungkap Verstappen seperti dikutip dari GridOto.com.

“Sangat sulit selalu berada di sisi yang benar, tapi kupikir kami punya pria-pria hebat di tim, dan tentu saja wanita hebat juga. Hari ini kupikir Hannah, kepala strategi kami, sangat tenang dan dia sangat hebat,” jelas pemilik gelar juara F1 2021 ini.

Selain pemilihan strategi di awal balapan, Hannah Schmitz juga menjadi penentu timing pit stop yang dilakukan Verstappen.

Pada balapan tanpa bantuan Safety Car kemarin, Verstappen dianggap melakukan pitstop dengan timing yang sangat tepat.

Timing tepat itu memaksimalkan memaksimalkan strategi undercut Red Bull dan membuat Verstappen melibas banyak posisi di F1 Hongaria 2022.

Tak pernah terbayangkan Verstappen yang start dari P10 bisa menang di saat ada mobil Ferrari yang sangat kencang sepanjang akhir pekan.

“Aku sangat senang kami melakukannya karena ban hard sangat sulit dan kau bisa melihat pembalap lainnya, mereka berulang kali terpeleset dan kami memilih ban soft yang sebenarnya tak dipertimbangkan,” jelasnya.

Hannah Schmitz memang sudah lama dikenal sebagai sosok yang sangat tenang di Red Bull.

Lulusan Mechanical Engineering Cambridge University ini sering membuat keputusan-keputusan penting buat tim di saat para pria mendapat tekanan dengan tensi balapan yang sangat panas.

Sebastian Vettel Pamit dari F1 di Akhir Musim 2022

Baru-baru ini, kabar sangat mengejutkan datang dari juara F1 empat kali, Sebastian Vettel, secara resmi mengumumkan pensiun usai musim 2022 berakhir.

Kabar Sebastian Vettel pensiun diumumkan tidak lama setelah juara F1 tersebut membuat akun Instagram pribadinya.

Siapa sangka, postingan pertama dari akun Instagram terbaru Sebastian Vettel adalah pengumuman pensiun dari F1.

Seperti dikutip dari Gridoto.com, pengumuman itu sontak menjadi kehilangan besar buat F1, mengingat Sebastian Vettel merupakan salah satu pembalap ikonik di grid.

Ditambah, pembalap berusia 37 tahun ini juga punya fansbase terbesar di grid F1.

Adapun Sebastian Vettel telah memenangkan empat gelar juara dunia sepanjang kariernya, dengan 53 kemenangan Grand Prix dan 122 podium.

Memenangkan banyak titel gokart junior pada 1997 hingga 2002, Sebastian Vettel mulai terjun ke dunia profesional di Formula BMW ADAC pada 2003 silam.

Vettel pun mendapat kesempatan balapan di Formula 3 Euro Series dan beberapa ajang lain setelah memenangkan gelar pada 2004.

Hingga akhirnya mulai terjun di F1 pada 2006, yang mana Vettel mendapat lima kesempatan menjadi test driver dan berlanjut pada musim berikutnya.

Debut balapan F1 Vettel terjadi pada 2007 di Amerika Serikat, kala BMW Sauber mencari pengganti Robert Kubica yang mengalami kecelakaan di Kanada.

Meski cuma jadi pengganti, Sebastian Vettel berhasil finis di posisi delapan setelah memulai balapan dari posisi tujuh.

Vettel pun menjadi pembalap termuda yang berhasil mencetak poin di F1 kala itu.

Tak lama setelahnya, ada Scuderia Toro Rosso yang secara mengejutkan mendepak Scott Speed dan memilih Vettel sebagai penggantinya di sisa 7 balapan F1 2007.

Awalnya penampilan Vettel biasa saja, tapi sekali bisa meraih P4 di F1 china 2007 dan terus mengalami beberapa masalah adaptasi dengan mobil STR2 dan STR2B pada akhir 2007 hingga awal 2008.

Namun dengan mobil STR3 mulai balapan ke-6 F1 2008, penampilan Vettel tiba-tiba melejit hingga bisa meraih kemenangan epik bersama Toro Rosso di Monza.

Kemenangan itu bisa jadi salah satu kemenangan terbaik dalam karier Vettel, sebelum akhirnya naik status membela Red Bull Racing mulai 2009.

Vettel pun langsung meraih empat kemenangan di musim itu, dan mengakhiri F1 2009 sebagai runner up.

Setelah itu, Vettel menjalani masa-masa terbaiknya di Formula 1 dengan meraih 4 gelar juara dunia bersama Red Bull Racing.

Sayang musim 2014 tak berjalan begitu bagus buat Vettel hingga akhirnya memutuskan pindah ke Ferrari pada 2015.

Musim pertama bersama Ferrari, Vettel sebenarnya mampu tampil bagus namun masih kalah konsisten dari Mercedes.

Meski meraih banyak kemenangan bersama Ferrari, Vettel gagal mempersembahkan gelar karena dominasi Mercedes dan Lewis Hamilton masih terlalu kuat untuk diruntuhkan.

Musim 2018 menjadi yang terbaik buat Vettel karena punya peluang cukup besar untuk mengalahkan Hamilton dengan paket mobil yang sangat kuat kala itu.

Sayang crash di Hockenheimring, kandangnya sendiri, membuat momentum mengejar gelar sirna hingga lagi-lagi harus kalah dari Lewis Hamilton.

Hadirnya Charles Leclerc pada 2019 semakin membuat posisi Vettel tidak diuntungkan, sebelum akhirnya memutuskan pindah ke Aston Martin pada 2021 lalu.

Dua musim di Aston Martin, Vettel meski jauh lebih senior masih tampil lebih baik dibanding Lance Stroll.

Raihan terbaiknya bersama Aston Martin adalah kala meraih podium 2 di Azerbaijan 2021, kemudian hampir mengulangnya lagi di Hongaria sebelum kena diskualifikasi.

Jika Aston Martin punya mobil lebih baik dari sekarang, bukan tidak mungkin Vettel masih bisa bertarung di barisan depan.

Max Verstappen Disoraki saat Naik Podium di F1 Prancis 2022

Ada hal yang seru pada saat gelaran F1 Prancis 2022 kemarin. Saat naik podium di sirkuit Paul Ricard, hari Minggu (24/7), juara F1 Perancis 2022 Max Verstappen mendapat cemoohan dari penonton pendukung Charles Leclerc.

Max Verstappen menjuarai F1 Prancis 2022 setelah finish di depan kedua pembalap tim Mercedes, Lewis Hamilton dan George Russell.

Aksi penonton yang mencemooh atau meyoraki pembalap muncul lagi, ketika juara F1 Prancis 2022 Max Verstappen naik podium.

Ini bukan pertama kalinya juara F1 tahun 2021 Max Verstappen mendapat sambutan meriah kurang mengenakkan dari penonton.

Biasanya, Max Verstappen mendapat sorakan cemooh dari pendukung Lewis Hamilton, contohnya saat berlaga di kandang pembalap Inggris ini, atau sebaliknya Lewis Hamilton dicemooh fans Max Verstappen.

Namun, pada putaran ke-12 balap F1 Prancis 2022, Max Verstappen disoraki oleh pendukung Charles Leclerc.

Seperti diketahui, Max Verstappen jadi juara F1 Prancis 2022 karena mendapat keuntungan dari kecelakaan yang dialami pembalap tim Ferrari, Charles Leclerc.

Charles Leclerc yang memimpin sejak start dari pole position, kecelakaan di lap 18 dari 53 lap yang harus dijalaninya.

Pembalap Monako ini tersingkir dan posisi terdepan diambil alih oleh pembalap tim Red Bull, Max Verstappen hingga finish.

Hasil ini membuat Max Verstappen kokoh memimpin klasemen, unggul 63 poin dari Charles Leclerc di peringkat kedua.

Dalam beberapa balapan terakhir, ada banyak pembicaraan mengenai cemoohan pembalap di Formula 1, dan masih ada di F1 Prancis 2022 ini.

Di tribun penonton sirkuit Paul Ricard ada banyak penggemar pembalap tuan rumah, yaitu Pierre Gasly, Esteban Ocon, serta tim asal Prancis, Alpine.

Akan tetapi, banyak juga pendukung Charles Leclerc yang datang ke Paul Ricard.

Para penggemar pembalap Ferrari itu kecewa dengan tersingkirnya idola mereka lebih awal.

 “Di podium, para penggemar Leclerc sedikit mencemooh Verstappen ketika dia naik podium,” lapor Ted Kvavits, reporte balap F1 yang bekerja untuk Sky Sports.

“Ketika Hamilton naik ke podium, mereka sedikit bersorak karena dia bukan Verstappen,” lanjutnya, seperti dikutip dari gpblog.com.

“Max disoraki oleh penggemar Leclerc, dan Hamilton disemangati oleh para penggemar Leclerc,” sebut Ted Kravitz.

Para Pembalap Ducati dari WSBK dan MotoGP Beradu Ilmu

Ada yang seru beberapa hari lalu. Sejumlah pembalap MotoGP dan WorldSBK yang berada di bawah naungan Ducati, berkumpul dan latihan bareng pada libur pramusim kali ini.

Dalam kesempatan itu, pembalap MotoGP dan WorldSBK Ducati pun adu skill di Sirkuit Misano, Italia pada Sabtu (23/7/2022).

Latihan bersama yang melibatkan pembalap Ducati ini, mengusung tema Race of The Champions yang jadi bagian dari World Ducati Week (WDW) 2022.

Total ada 15 pembalap yang menunggangi Ducati Panigale V4 dan enam pembalap lain menggunakan Panigale V2.

Hal itu untuk membedakan kelas atau kategori pembalap MotoGP atau WorldSBK dengan yang berkiprah di kelas Supersport.

Pembalap Ducati MotoGP yang ikut ambil bagian di Race of The Champions adalah Francesco Bagnaia, Jack Miller, Johann Zarco dan Jorge Martin.

Selain itu ada juga Enea Bastianini, Fabio Di Giannantonio, Luca Marini, dan Marco Bezzecchi.

Lantas dari ajang WorldSBK ada Alvaro Bautista dan Rinaldi Michael Ruben Rinaldi (Aruba.it Racing-Ducati), Axel Bassani (Motocorsa Racing), Luca Bernardi (Barni Spark RT), dan Phillip Ottl (Team Go Eleven) serta Danilo Petrucci (Warhorse HSBK Racing Ducati Team) di ajang MotoAmerica.

Ada juga Michele Pirro sebagai test rider Ducati pabrikan atau Ducati Corse.

Dalam kesempatan itu, murid Valentino Rossi atau pembalap VR46 Riders Academy berhasil menggasak semua podium.

Posisi pertama diraih oleh Francesco Bagnaia, kemudian Luca Marini membuntuti di posisi dua dan Marco Bezzecchi yang amankan posisi tiga.

Sementara posisi empat diisi oleh Jack Miller, diikuti Enea Bastianini di posisi lima dan Jorge Martin tempati posisi enam.

Fabio Quartararo Raih Juara di MotoGP Jerman 2022

Fabio Quartararo, Pembalap tim Monster Energy Yamaha,  berhasil tampil sebagai pemenang MotoGP Jerman 2022.

Fabio Quartararo menang setelah berhasil start dari posisi kedua dan langsung memimpin balapan dari tikungan pertama melewati Pecco Bagnaia.

Melaju dengan mulus, YZR-M1 yang ia tunggangi ngacir dan langsung menjauh dalam beberapa lap saja meski sempat mendapat tekanan di awal balapan.

Podium kedua diamankan oleh Johann Zarco yang juga tampil sangat bagus sejak awal balapan meski tak bisa mengejar rekan senegaranya.

Sedangkan podium terakhir berhasil diamankan oleh Jack Miller yang terus memberikan tekanan ke Aleix Espargaro di 10 lap terakhir.

Meski sempat kena long lap penalty di awal balapan, Miller konsisten menunjukkan ritme bagus dan beberapa kali memberikan serangan ke Espargaro.

Barulah memasuki tiga lap terakhir manuvernya berhasil saat Espargaro kewalahan dengan grip ban belakangnya.

Aleix Espargaro pun akhirnya harus puas dengan raihan posisi keempat.

Penampilan bagus kembali ditunjukkan Luca Marini yang sangat konsisten sejak awal balapan.

Marini sempat hampir mengejar Miller dan Espargaro di lima lap terakhir, namun pada akhirnya memilih bermain aman setelah bannya tak mampu lagi.

Ini jadi raihan terbaiknya di MotoGP, sekaligus kali ketiga beruntun Marini finis di top 6 setelah Mugello dan Catalunya.

Terjadi beberapa crash sepanjang balapan yang berlangsung dalam 30 lap ini.

Misalnya saja yang dialami oleh runner up MotoGP 2021, Pecco Bagnaia, yang start dari pole position.

Sempat bertarung dengan ketat di awal balapan dengan Fabio Quartararo, Pecco Bagnaia malah mengalami crash saat mengawali lap 4.

Pecco kehilangan grip ban belakangnya saat membetot gas keluar dari tikungan 1.

Tampaknya ban hard belakang yang dipilih Bagnaia masih terlalu cepat untuk dipakai menekan di lap-lap awal.

Ini jadi keempat kalinya pembalap Ducati itu gagal meraih poin di musim MotoGP 2022.

Hasil ini juga membuat peluangnya mengejar kejuaraan semakin sulit.

Setelah Pecco ada Joan Mir, Darryn Binder, Alex Marquez dan Takaaki Nakagami yang crash di enam lap awal balapan di mana semua memakai kombinasi ban hard-hard.

Sementara itu masalah teknis dialami Maverick Vinales yang sebenarnya tampil sangat bagus sejak awal.

Vinales yang sempat berada di posisi keempat dan membuntuti sang rekan Aleix Espargaro, harus keluar balapan menjelang 11 lap terakhir gara-gara ada masalah di rear ride height device-nya.

Berikut ini hasil MotoGP Jerman 2022:

Berikut ini klasemen sementara setelah MotoGP Jerman 2022

Takaaki Nakagami Dianggap Biang Keladi

Setelah jadi sumber malapetaka beberapa hari lalu, Takaaki Nakagami berada di posisi yang sulit usai menjadi penyebab insiden lap pertama MotoGP Catalunya 2022.

Insiden MotoGP Catalunya 2022 akhir pekan lalu sebenarnya bukan kali pertama nama Takaaki Nakagami dibahas.

Pada seri balap sebelumnya di Mugello, Nakagami juga terlibat insiden dengan Alex Rins yang kebetulan juga menjadi korban lagi atas crash di Catalunya.

Di Mugello, Alex Rins pun benar-benar marah dengan Nakagami dan menyebutnya pembalap kotor di depan media.

Dalam rekaman CCTV, Nakagami dan Rins sempat terlihat senggolan yang membuat pembalap Suzuki itu terjatuh.

Rins menuduh Nakagami bermain kotor dengan mendorongnya sampai jatuh, hingga akhirnya mengangkat masalah tersebut di safety comission.

Pembalap Suzuki ini harus kembali kecewa karena kebanyakan pembalap setuju dengan keputusan Race Direction, yang menyatakan kejadian di Mugello adalah insiden balap biasa.

Sedangkan soal insiden di Catalunya, Race Direction pun juga menganggap bahwa insiden tersebut adalah insiden balap biasa.

Berbeda dengan di Mugello, keputusan Race Direction ini tidak lagi disepakati para pembalap karena insiden di Catalunya dianggap murni kesalahan dan kecerobohan Nakagami.

Misalnya saja Jorge Martin, yang menilai Nakagami layak mendapat penalti.

“Bagiku, mereka seharusnya lebih obyektif. Tidak pantas menghukum beberapa pembalap tapi yang lain tidak, aku pernah kena penalti karena hal tidak masuk akal di Mugello,” ujar Martin seperti dikutip dari dari Motosan.es.

“Aku sempat menjelaskan ke mereka dan tampaknya mereka paham, tapi mereka tak melakukan apa-apa,” jelas Martin.

Martin kecewa dan menduga Race Direction tidak memberikan hukuman apapun gara-gara Nakagami mendapat cedera.

Padaha entah cedera atau tidak, kesalahan ya harus tetap ada pertanggungjawabannya.

“Sekarang, mereka punya insiden yang membahayakan banyak orang, bukan orang lain saja tapi Nakagami sendiri. Tapi, mereka tak melakukan apa-apa, mereka seharusnya melakukan hal yang sama kepada semua,” sambung peraih podium di Catalunya ini.

“Mereka seperti punya aturan sendiri, tapi tergantung dengan situasi dan mereka akan melakukan hal berbeda untuk pembalap berbeda. Mereka harus lebih obyektif dan memberikan kesetaraan buat semuanya,” jelasnya.

Hal yang sama juga diutarakan rekan Martin, Johann Zarco.

Menurutnya, para pembalap sudah kehilangan kepercayaan memikirkan ulang pembelaan kepada Nakagami.

“Di Mugello, Rins meminta pendapat kami soal insiden mereka. Hampir semua sepakat bahwa Nakagami tidak melakukan kesalahan dan setuju bahwa dia tak bisa dihukum,” ujar Zarco.

“Bagaimanapun, yang terjadi di Catalunya mengubah semua. Meski di beberapa kesempatan dia sangat agresif, dia tidak melakukan kesalahan besar. Tapi yang ini membuatnya kehilangan semua pembelaan di safety commission,” jelasnya.

Quartararo Juara, Espargaro Selebrasi Prematur di MotoGP Catalunya

Pembalap tim Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo berhasil menjadi pemenang MotoGP Catalunya 2022 yang berlangsung di Sirkuit Barcelona, Minggu (5/6).

Mengawali balapan dari posisi ketiga, Fabio Quartararo langsung melakukan late braking yang cukup berani di tikungan pertama sehingga ia berhasil memimpin balapan.

El Diablo langsung tancap gas sejak awal balapan, kemudian keluar sebagai pemenang balapan.

Kejadian unik terjadi pada lap terakhir balapan, Aleix Espargaro, yang seharusnya berhasil mengamankan posisi kedua, melakukan blunder sangat fatal.

Hampir menjadi penghuni podium 2 pada MotoGP Catalunya, Aleix Espargaro mengira sudah mengakhiri balapan, padahal sebenarnya masih ada satu lap lagi.

Pembalap Aprilia ini tiba-tiba memperlambat motornya seolah balapan berakhir.

Para komentator dan kru tim mengira ada masalah motor dialaminya.

Ternyata bukan, karena sang pembalap melakukan selebrasi dengan mengangkat kedua tangannya. Rupanya Aleix salah perhitungan.

Setelah disalip beberapa pembalap, Aleix Espargaro kemudian sadar dan memacu motornya lagi.

Sayangnya sudah kehilangan beberapa posisi hingga akhirnya hanya bisa finis ke-5.

Espargaro pun terlihat sangat kecewa hingga menangis ketika kembali ke garasi tim Aprilia.

Jorge Martin yang mengalami masalah dalam beberapa pekan terakhir, mampu kembali naik podium.

Hasil ini sangat bagus untuk menjaga asanya bertarung demi kursi tim pabrikan Ducati karena Enea Bastianini gagal finis pada balapan ini.

Sedangkan Johann Zarco berhasil dapat durian runtuh naik podium tiga gara-gara blunder Aleix Espargaro.

Sementara itu di lap pertama terjadi insiden parah dialami tiga pembalap, Takaaki Nakagami, Alex Rins dan Pecco Bagnaia.

Nakagami sampai harus dibawa ke medical centre setelah kepalanya menghantam ban Pecco Bagnaia.

Berikut ini hasil lengkap balapan di Barcelona tersebut:

Tim Yamaha Jaga Asa di MotoGP Italia 2022

Selama beberapa balapan terakhir, Tim Yamaha terlihat masih mengalami masalah di berbagai lini. Pekan ini mereka datang ke sirkuit Mugello untuk MotoGP Italia 2022 akhir pekan ini dengan harapan tinggi.

Tim Monster Energy Yamaha MotoGP ingin mendapatkan hasil yang baik.

Seri putaran kedelapan MotoGP Italia 2022 ini adalah balapan kandang tim Yamaha yang bermarkas di Lesmo, Italia.

Juara dunia MotoGP 2021, Fabio Quartararo, yang kini memimpin klasemen dengan 102 poin, sudah tiga kali naik podium di MotoGP 2022, salah satunyan podium kemenangan di MotoGP Portugal.

Mengaku sangat suka dengan sirkuit Mugello, Fabio Quartararo bertekad ingin naik podium lagi.

Tujuannya untuk memperpanjang keunggulan yang kini berada empat poin atas Aleix Espargaro di peringkat kedua.

“Tahun lalu saya menang di sini, dan itu adalah balapan yang hebat dan perasaan yang luar biasa, terutama itu di GP kandang tim saya,” kata Fabio Quartararo dalam siaran pers tim Monster Energy Yamaha.

“Saya akan mencoba untuk menang lagi. Seperti biasa saya akan mencoba untuk berusaha 100%,” ujar pembalap yang memiliki sebutan “El Diablo”.

Rekan setimnya yang juga pembalap tuan rumah, Franco Morbidelli bilang ingin mencetak poin banyak.

Sepanjang kariernya, sejak di Moto2 sampai sekarang, Franco Morbelli belum pernah naik podium di sirkuit Mugello.

Finish terbaiknya di urutan empat pada kelas Moto2 tahun 2017.

Sama seperti tim Yamaha, saat ini Franco Morbidelli dalam kondisi yang terus mengalami masalah.

Hanya sekali masuk 10 besar dan memiliki 19 poin yang menempatkannya di peringkat 17.

Kepala tim Monster Energy Yamaha, Massimo Meregalli menyebut tahun lalu mereka meraih kemenangan dengan susah payah.

“Kami tahu dari pengalaman itu di mana letak keunggulan kami, dan kami akan mencoba memaksimalkannya lagi akhir pekan ini,” jelas Massimo Meregalli.

Salah Seorang Pembalap Legendaris Suzuki Ungkap Alasan Suzuki Cabut dari MotoGP

Tampaknya, rencana Suzuki keluar dari MotoGP pada akhir musim 2022 ini tidak bisa ditahan lagi. Juara dunia GP 500 cc 1993 Kevin Schwantz memberikan alasannya.

Kevin Schwantz, pembalap yang juara dunia bersama Suzuki, coba menganalisis mengapa Suzuki hengkang dari MotoGP.

Padahal, motor dari pabrikan, yang bermarkas di Hamatsu, Jepang ini, adalah salah satu yang terbaik di kelas MotoGP.

Kepergiannya juga menyebabkan gejolak dalam kontrak dan masa depan banyak pembalap.

Tetapi Kevin Schwantz tampaknya tidak terlalu terkejut dengan keputusan Suzuki.

Ia menyatakan pendapatnya mengenai rencana Suzuki keluar dari MotoGP dalam sebuah wawancara dengan Motomagazine.co.il.

“Saya tidak terlalu terkejut karena Suzuki memiliki masalah dalam beberapa tahun terakhir dalam menjual motor dan produk baru,” kata Kevin Schwantz.

“Saya ingin mengatakan bahwa saya terkejut.. tetapi tidak seperti itu,” imbuhnya, dikutip GridOto.com dri motosan.es.

“Ketika Anda melihat motor, pembalap, semua personel tim, sepertinya semuanya sudah siap,” ujarnya.

“Anda dapat berpikir bahwa mereka melakukan yang maksimal untuk terus bersaing, tetapi secara ekonomi itu adalah mimpi besar,” sebut pembalap yang pernah ke Jakarta ini.

Ia bilang, berada di MotoGP biayanya tidak murah.

Suzuki yang sempat mundur dari MotoGP pada akhir 2011 akibat masalah ekonomi global, kembali pada 2015.

Setelah bertahun-tahun berkembang, Suzuki saat ini dalam performa terbaiknya, dengan dua pembalap yang pernah meraih kemenangan dan satu gelar juara dunia lewat Joan Mir.

Itu sebabnya banyak yang menyebut kepergian Suzuki dari MotoGP sebagai sebuah kesalahan.

“Apakah itu kesalahan atau tidak, kita lihat saja nanti, tetapi mungkin menghabiskan begitu banyak uang untuk grand prix tidak masuk akal bagi mereka,” tutur Kevin Schwantz.

Tetapi menurutnya, ketika ada sesuatu yang benar-benar penting bagi mereka (pihak Suzuki), mereka menemukan cara untuk mewujudkannya.

Sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa itu adalah keputusan yang dapat dibatalkan.

“Mungkin Suzuki akan berubah pikiran jika sponsor besar datang dan berkata ‘hei, kami punya uang, mengapa Anda tidak bertahan di MotoGP?’ Saya pikir beberapa dolar dapat mengubah pikiran Suzuki,” ujarnya menganalisis.

“Tapi saya pikir itu akan sulit, tidak mudah bagi mereka untuk mengubah pikiran mereka, karena begitu mereka telah membuat keputusan dan mereka telah mengomunikasikannya kepada tim, saya pikir mereka akan melakukannya dan yakin dengan apa yang akan mereka lakukan,” pungkas Kevin Schwantz.