fbpx

Jorge Martin Niat Cabut dari Ducati

Pembalap tim Pramac Racing, Jorge Martin, berpeluang besar meninggalkan Ducati untuk bergabung dengan Yamaha usai berakhirnya MotoGP 2023 mendatang.

Jorge Martin yang debut di kelas premier pada 2021 silam, memang punya kontrak dengan Ducati sampai berakhirnya MotoGP 2024.

Namun, di dalam kontraknya bersama Ducati, ada klausul pelepasan kontrak yang bisa diaktifkan Yamaha dan Jorge Martin.

Seperti dikutip dari GridOto.com, negosiasi Lin Jarvis dan Jorge Martin bahkan sudah dimulai dalam beberapa pekan terakhir.

Martin disebut-sebut sudah membocorkan soal klausul pelepasan kontrak tersebut ke Lin Jarvis.

Masih belum jelas bagaimana detail pasal klausul pelepasan tersebut, bisa berisi soal performa dan juga jumlah denda.

Jarvis dan Yamaha pun kabarnya siap membantu menebus dendanya agar bisa mendapatkan Jorge Martin.

Balapan-balapan awal di MotoGP 2023 akan menjadi pertimbangan kunci Martin untuk bergabung dengan tim garpu tala.

Jika YZR-M1 2023 bisa tampil cukup bagus di beberapa balapan awal, Jorge Martin diyakini bersedia bergabung dengan Yamaha di MotoGP 2024.

Keinginan Martin hengkang ke Yamaha ini tak lepas dengan kekecewaannya kepada tim Borgo Panigale.

Keputusan Ducati memilih Enea Bastianini sebagai rekan baru Pecco Bagnaia membuat Martin kecewa berat dan marah besar.

Pembalap asal Spanyol ini tak sekalipun menyembunyikan amarahnya dengan keputusan Ducati ini.

Jika kejadian, kemungkinan Martin akan mengisi kursi yang sekarang menjadi milik Franco Morbidelli dan menjadi rekan baru Fabio Quartararo.

Bukan rahasia bahwa Yamaha juga sudah mulai gerah dengan penampilan Morbidelli yang kurang memuaskan sepanjang musim 2022.

Morbidelli pun masih punya kesempatan di beberapa balapan awal MotoGP 2023 untuk menyelamatkan kursinya di tim pabrikan Yamaha.

Semoga duet Martinator-El Diablo bisa jadi kekuatan besar buat Yamaha seperti era Rossi-Lorenzo ataupun Rossi-Vinales.

Pembalap yang Paling Diwaspadai Francesco Bagnaia di MotoGP 2023

Setelah menjadi juara dunia, Pecco Bagnaia mulai menerka-nerka bagaimana peta persaingan dan siapa yang patut diwaspadai di MotoGP 2023 mendatang.

Semua pembalap tentu tidak boleh dipandang sebelah mata dan wajib diwaspadai, tetapi siapakah pembalap yang paling diwaspadai Pecco Bagnaia di MotoGP 2023?

Seperti dikutip dari GridOto.com, siapa sangka bukan Marc Marquez ataupun Fabio Quartararo yang paling diwaspadai Pecco Bagnaia di MotoGP 2023.

Bukan pula rekan barunya di tim pabrikan Ducati, Enea Bastianini, yang di musim 2022 lalu tampil luar biasa meski hanya berseragam tim satelit Gresini Racing.

Pembalap itu malah pemenang MotoGP Mandalika 2022, Miguel Oliveira.

“Kupikir saingan yang harus diwaspadai ya seperti biasanya, seperti dua musim belakangan,” kata Bagnaia dilansir dari La Gazzetta dello Sport.

“Tapi aku ingin menyebut satu nama secara khusus, dia adalah Miguel Oliveira,” tegas juara MotoGP 2022 ini.

Pernyataan ini cukup unik karena penampilan Oliveira sebenarnya tidak terlalu istimewa di musim 2022 silam meski berhasil menang di Mandalika.

Apalagi pembalap Portugal ini akan menggunakan motor berbeda dari sebelumnya karena bergabung dengan tim RNF Aprilia.

Namun murid Valentino Rossi ini menilai Oliveira akan memberikan kejutan ke semua orang di MotoGP 2023.

 “Kupikir dia adalah pembalap yang sangat kencang dan dia akan menjadi orang luar, menempatkan dirinya ke dalam daftar rival paling tangguh untuk dikalahkan,” jelasnya.

Kata-kata Pecco ini sebenarnya bukan tanpa sebab.

Pembalap Italia ini punya riwayat panjang dengan Oliveira di kelas-kelas sebelumnya.

Oliveira menjadi saingan berat sejak balapan junior, bahkan terakhir pernah hampir menghalangi Pecco menjadi juara dunia Moto2 pada 2018 lalu.

Menurut Pecco, motor Aprilia juga sangat bagus dan akan cocok dengan gaya Oliveira.

“Aprilia sudah berkembang pesat musim kemarin, kupikir 2023 akan menjadi semakin lebih kuat lagi,” jelasnya.

Frederic Vasseur Ditunjuk sebagai Bos Baru Ferrari

Setelah beberapa waktu ini tidak memiliki pemimpin, akhirnya kabar baik berembus dari markas tim Kuda Jingkrak. Insinyur asal Prancis, Frederic Vasseur, resmi ditunjuk sebagai Prinsipal di Tim Scuderia Ferrari mulai seri F1 2023 mendatang.

Frederic Vasseur menggantikan posisi Mattia Binotto yang mengundurkan diri setelah menjabat sebagai Tim Prinsipal Scuderia Ferrari sejak 2019 silam.

Dengan bergabung ke Ferrari, Frederic Vasseur akan meninggalkan jabatannya sebagai Prinsipal Tim Sauber (Alfa Romeo Racing).

Seperti dikutip dari GridOto.com, mempunyai keahlian mumpuni di bidang aeronautikal dan permesinan, Vasseur memulai karier di Formula junior dengan mendirikan timnya sendiri, ASM, pada 1996.

Bersama ASM, Vasseur bekerja sama dengan Renault dan Mercedes dengan memenangkan beberapa gelar junior termasuk salah satunya bersama Lewis Hamilton.

Pada 2004 Vasseur gabung dengan Nicolas Todt membentuk ART Grand Prix dan memenangkan gelar GP2 bersama Nico Rosberg (2005) dan Lewis Hamilton (2006).

Vasseur kemudian dilibatkan FIA di Spark Racing Technology untuk membuat 40 sasis demi memulai kejuaraan Formula E.

Karier Vasseur semakin menanjak setelah ditunjuk sebagai Tim Prinsipal Renault Sport, yang baru saja come back ke F1 pada 2016 silam.

Sayangnya Vasseur malah sering berselisih paham dengan Cyril Abiteboul yang menjabat Managing Director Renault Sport. 

Hal itu membuat Vasseur memilih hengkang hingga akhirnya menjadi bos baru Sauber Group dan tim Sauber F1, dan beberapa tahun kemudian Abiteboul juga hengkang dari Renault yang bertransisi ke Alpine.

“Aku benar-benar bahagia dan merasa terhormat mengambil alih kepemimpinan Scuderia Ferrari sebagai Tim Prinsipal,” kata Vasseur dalam statement resmi Ferrari.

“Sebagai seseorang yang punya kehidupan lama di motorsport, Ferrari selalu menjadi representasi puncak balapan di dunia bagiku. Aku tak sabar segera bekerja dengan orang-orang berbakat dan bersemangat di Maranello untuk menghormati sejarah dan warisan Scuderia Ferrari,” jelasnya.

Perginya Vasseur membuat kursi kosong di tim Sauber.

Kabarnya Sauber sudah mendekati Andrea Seidl, Tim Prinsipal McLaren, yang juga tertarik untuk memimpin proyek tim asal Swiss ini yang beberapa tahun mendatang akan bekerja sama dengan pabrikan Audi.

Fabio Quartararo Alami Patah Tulang

Sepertinya para penggemar tim MotoGP Yamaha, khususnya penggemar Fabio Quartararo, akan sedih. Soalnya, kabar buruk datang dari pembalap tim Monster Energy Yamaha MotoGP, Fabio Quartararo, yang alami cedera patah lengan kiri karena sebuah kecelakaan off-road.

Jika sebelumnya kejadian serupa dialami Andrea Dovizioso, kini giliran Fabio Quartararo yang menderita patah tulang setelah melakukan latihan motocross.

Seperti dikutip dari GridOto.com, Fabio Quartararo mengalami patah tulang akibat landing yang kurang sempurna di atas trek tanah liat.

Untungnya patah tulang yang dialami El Diablo tidak separah Andrea Dovizioso, yang kondisinya benar-benar membuat ngilu.

Pembalap Yamaha ini hanya mengalami patah tulang ringan. Dengan begitu, ia tidak perlu mendapat tindakan operasi karena tulangnya akan pulih dengan sempurna dalam beberapa pekan ke depan.

Quartararo pun bisa bernapas lega, mengingat juara MotoGP 2021 ini sempat mengalami cedera patah tulang beberapa waktu lalu.

Tepatnya pada Oktober 2022, saat pria berpaspor Prancis ini mematahkan jari tengahnya setelah crash di FP4 MotoGP Malaysia.

Insiden tersebut lantas membuat dirinya kesakitan sampai balapan terakhir di Valencia.

Cedera yang dialami Quartararo sebenarnya baru saja pulih, setelah sempat menjalani operasi beberapa pekan lalu.

Hanya saja kejadian yang tidak diinginkan pun terjadi, setelah pulih dan melakukan latihan Quartararo malah crash sehingga harus beristirahat lagi.

“Kemarin aku crash saat latihan motocross dan aku mengalami sedikit patah tulang di lengan kiriku,” seperti dikutip dari akun Twitter Quartararo.

“Untung tak perlu operasi, saatnya untuk pemulihan,” jelas pembalap 23 tahun ini.

Jadwal MotoGP 2023 Terlalu Padat, Dorna Sports Dikecam

Mungkin sebagian dari Anda belum sadar atau bisa saja sudah mahfum bahwa kalender MotoGP 2023 sangat padat. Dengan 21 Grand Prix yang sudah pasti terjadwal, berarti ada 42 balapan yang harus dilakoni oleh para pembalap, termasuk di dalamnya ada tambahan sprint race alias balapan sprint.

Tidak cukup sampai di sana, Dorna Sports ternyata sudah merencanakan untuk menambahnya menjadi 22 seri yang menurut mereka adalah jumlah ideal untuk saat ini.

Akhirnya, kalender MotoGP saat ini mendapat protes keras dari para pembalap, kru, hingga petinggi pabrikan yang ikut dalam kejuaraan.

Satu bentuk kritikan datang dari bos besar Pierer Mobility AG yang menaungi KTM, Gasgas, dan Husqvarna, yaitu Stefan Pierer, yang didukung oleh petinggi KTM lainnya.

Seperti dikutip dari GridOto.com, “Aku sudah menjelaskannya kepada bos Dorna, Carmelo Ezpeleta, selama MotoGP Valencia bahwa konstruktor hanya ingin 18 seri saja,” kata Pierer dilansir.

Menurut KTM, jumlah seri bisa diakali dengan menghapus beberapa seri yang masih berada dalam satu negara seperti Spanyol ataupun Italia.

Penambahan seri di Kazakhstan juga membuat KTM geram karena tampak tak masuk akal dari segi pasar.

Kazakhstan yang mau mengisi waktu di pertengahan musim membuat Dorna Sports tergiur memasukannya ke kalender.

“Karena jika tidak ada balapan di Sirkuit Sokol (Kazakhstan), akan ada libur lima pekan seperti di 2022 saat GP Finlandia dibatalkan. Kami tak bisa menerima balapan absen selama itu,” ungkap Ezpeleta.

Dorna Sports juga punya pegangan lain kenapa nekat menggelar banyak seri yang jelas membuat banyak orang kebakaran jenggot.

“Situasinya adalah bahwa kami sedang berkompetisi dengan olahraga lain dan kami harus menyesuaikan saat membuat kalender GP,” kata Ezpeleta.

“Balapan ekstra membuat kami memulai musim lebih awal dan finis belakangan dibandingkan sebelum Covid-19 saat masih dengan 19 balapan saja,” jelasnya.

Ezpeleta tak menyangkal bahwa uang adalah alasan utama hadirnya banyak seri ini.

Itu karena Dorna Sports sempat rugi banyak selama tiga tahun belakangan saat era Covid-19.

Balapan-balapan di kawasan Eropa juga tidak menguntungkan dari segi bisnis dalam beberapa edisi terakhir.

“Kami kehilangan uang saat balapan di Eropa, jadi ini harus dicamkan oleh tim dan pabrikan. Secara personal, aku bisa puas dengan 15 balapan saja tapi kami harus memperlebar musimnya, karena ketertarikan MotoGP bertambah, bahkan Arab Saudi juga mau MotoGP,” sambungnya.

Setelah Juara Hidup Pecco Bagnaia Tidak Berubah

Berkat penampilan gemilangnya sepanjang musim lalu, pembalap tim Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, boleh saja menyandang status sebagai juara dunia MotoGP 2022.

Akan tetapi, Francesco Bagnaia mengungkap bahwa kehidupan setelah jadi juara dunia MotoGP 2022 tetap sama seperti sebelumnya.

Sebagai juara dunia MotoGP 2022, Francesco Bagnaia tetap berbelanja atau pergi ke kantor pos layaknya kehidupan normal.

Tidak banyak yang berubah dari hidup Francesco Bagnaia yang memang baru pertama kali menyabet gelar juara dunia MotoGP.

Sebenarnya sempat ada harapan bagi Bagnaia untuk jadi juara pada MotoGP 2021, tetapi harus kalah saing dari rivalnya Fabio Quartararo (Yamaha).

Tahun ini, Francesco Bagnaia dan Fabio Quartararo kembali bersaing bahkan sampai seri terakhir di Valencia.

Akhirnya, pembalap asal Italia itu mengamankan gelar juara dengan perbedaan 17 poin dari Fabio Quartararo.

Atas pencapaian itu, Bagnaia turut menghadiri acara FIM Awards yang digelar di Rimini, Italia, Sabtu 3 Desember kemarin.

Dengan mengenakan kemeja putih dan balutan jas hitam, Bagnaia berhenti sejenak di area pers Palazzo dei Congressi untuk berbincang dengan media.

Pembalap yang akrab disapa Pecco itu menceritakan bagaimana kehidupan setelah juara MotoGP 2022.

“Untuk saat ini saya terus berbelanja, pergi ke kantor pos, jadi saat ini saya melakukan apa yang saya lakukan sebelumnya,” ucap Bagnaia seperti dikutip dari Paddock GP.

Bagnaia agaknya belum tahu bagaimana mengalokasikan 1,5 juta Euro atau sekitar 24,27 miliar rupiah (kurs 1 euro senilai Rp16.317, 00 per 6 Desember 2022).

Ditambah bonus 810 ribu Euro atau sekiar 13,1 miliar rupiah sebagai hadiah sang juara.

Dia mengatakan belum ada yang berubah dalam hidupnya setelah juara.

“Saya tidak tahu bagaimana dan apakah ini akan mengubah hidup saya, saya tidak tahu,” lanjutnya.

Bagnaia tetap fokus mempersiapkan performa terbaik untuk musim depan lantaran sadar persaingan sudah semakin berat.

Di MotoGP 2023, dia bakal mengaspal dengan rekan sekaligus pesaing barunya, Enea Bastianini. Dia berada di bawah tuntutan untuk mempertahankan gelar pembalap maupun mengantarkan Ducati kembali juara.

Spesifikasi Bensin untuk MotoGP Tentunya Tidak Boleh Sembarangan

Tentunya sudah menjadi keharusan bahwa untuk dapat mencapai performa dan kecepatan tinggi, motor balap harus didukung dengan bahan bakar yang terbaik. Sebagai ajang balap motor nomor satu di dunia, MotoGP juga punya aturan soal bahan bakar yang digunakan untuk balapan.

Yang paling utama adalah soal nilai oktan yang dipakai, ketentuan yang berlaku untuk bahan bakar MotoGP ini harus mencapai RON 102.

Namun, yang perlu kita ketahui pula ada fakta bahwa tim sebenarnya bebas dan diperbolehkan memilih pemasok bahan bakar untuk motor MotoGP masing-masing.

Misalnya saja Honda yang menggunakan bahan bakar dari sponsor utamanya, Repsol.

Sedangkan Ducati memakai Shell, yang juga merupakan mitra sponsornya, sebagai pemasok bahan bakar Desmosedici GP.

Kemudian, beberapa tim memakai Elf, bagian dari perusahaan minyak asal Prancis, Total.

Untuk bahan bakar di kelas Moto2 dan Moto3, perusahaan minyak Malaysia yakni Petronas ditunjuk sebagai pemasok bahan bakar tunggal.

Meski tiap pabrikan bisa bebas memilih, bahan bakar yang dipakai akan tetap dites dan dipantau dengan ketat demi membuat kompetisi adil.

Soal tangki, tiap tim diperbolehkan membawa bensin maksimal 22 liter untuk balapan.

Bahan bakarnya boleh didinginkan hingga 15 derajat Celcius, dan kemungkinan akan mengembang volumenya saat mencapai suhu normal.

Tiap tim tidak diperkenankan memodifikasi ataupun menambah isi tangki bahan bakar saat menjelang balapan.

FIM akan terus mengawasi masalah volume bahan bakar ini sejak didinginkan dan dimasukkan ke tangki motor.

Hamilton Ugal-Ugalan di Jepang

Kejuaraan dunia Formula 1 (F1) 2022 sudah berakhir, meskipun gagal merengkuh gelar juara, Lewis Hamilton pun langsung menikmati masa liburannya. Seperti bisa dilihat dari akun media sosialnya, Lewis Hamilton menghabiskan masa liburannya di Jepang.

Lewat akun media sosialnya, Lewis Hamilton membagikan momen liburan di Jepang, salah satunya lewat sebuah video kebut-kebutan di sebuah jalan raya.

Dalam video tersebut, Lewis Hamilton mengendarai Nissan Skyline GT-R R34 berkelir putih yang merupakan mobil sewaan selama pembalap tim Mercedes AMG Petronas ini berlibur.

Selain kebut-kebutan di jalanan, juara dunia tujuh kali ini juga sempat lakukan manuver donut sampai gesekan aspal dan ban mobilnya mengeluarkan asap tebal.

Bahkan asap tebal tersebut sampai masuk ke dalam kabin mobil lewat jendela, hingga celah-celah di area dekat tuas transmisi mobilnya.

“Aku hanya suka ngebut di trek, tapi kali ini aku buat pengecualian,” tulis Hamilton dalam postingannya di akun Instagram @lewishamilton.

Hingga artikel ini turun, video Hamilton tersebut sudah ditonton hingga 1,6 juta kali dan seketika viral di kalangan fans F1.

Tidak sedikit penggemar yang menikmati dan turut bergembira dengan aksi yang dilakukan sang pembalap.

Namun hal itu tak dirasakan oleh pemilik Omoshiro Rental Car, yang tampak kesal lantaran Nissan Skyline GT-R R34 miliknya dipakai tidak sebagaimana mestinya.

“Ini adalah mobil milik Omoshiro Rental, tapi video tersebut dibuat tanpa izin kami. Berkendara seperti ini sangat dilarang,” tulis akun Twitter @info82262789 yang mengaku mewakili pemilik rental.

Wajar saja sang pemilik rental kesal, karena mobilnya “disiksa” oleh pembalap asal Inggris tersebut.

Masih belum jelas apakah Hamilton akan mendapat konsekuensi khusus, misalnya dapat sanksi tilang setelah videonya viral.

Namun jika benar, ini bukan pertama kali Hamilton berurusan dengan hukum akibat permasalahan di jalan raya.

Pada F1 Australia 2010 silam, polisi setempat sempat menyita mobil Mercedes-nya setelah dia melakukan drift di pusat kota Melbourne sampai asap mengepul dari bannya.

Setelahnya, Hamilton akhirnya meminta maaf karena aksinya dan mendapatkan hukuman denda.

Gelaran F1 Abu Dhabi 2022 Membawa Sendu

Musim F1 tahun 2022 akan segera berakhir. Sebagai seri terakhir kejuaraan dunia Formula 1 2022, F1 Abu Dhabi 2022 akan menjadi balapan perpisahan buat beberapa pembalap.

Ada beberapa pembalap yang akan berpindah tim, tetapi yang paling membuat para fans F1 sedih adalah sebagian pembalap lainnya akan menjalani balapan terakhirnya di F1 Abu Dhabi 2022.

Salah satu yang paling ikonik adalah juara dunia empat kali, Sebastian Vettel, akan menutup karier balapnya di F1 Abu Dhabi 2022.

Beberapa bulan lalu, Sebastian Vettel mulai membuat fans F1 sedih karena keputusannya untuk pensiun dari Formula 1.

Setelah meniti kariernya bersama BMW Sauber dan kemudian mulai menjadi pembalap reguler bersama Toro Rosso, Vettel menapaki puncak kariernya bersama Red Bull Racing.

Kemenangan di Monza bersama Toro Rosso tahun 2008 adalah salah satu yang paling ikonik dalam sejarah, kemudian disusul dengan empat gelar juara dunia bersama Red Bull Racing menjadikannya salah satu pembalap ternama di Formula 1.

Setelah itu Vettel memulai petulangan di Ferrari dan pensiun sebagai pembalap tim Aston Martin.

Seperti dikutip dari GridOto.com, pembalap lain yang akan meninggalkan grid adalah Mick Schumacher, yang baru saja mengumumkan tim Haas tidak memperpanjang kontraknya.

Schumacher terpaksa angkat kaki setelah tim Haas memilih Nico Hulkenberg untuk menjadi rekan Kevin Magnussen di F1 2023.

Selain itu ada Daniel Ricciardo yang terpaksa angkat kaki dari McLaren karena juniornya, Oscar Piastri.

Oscar Piastri sempat membuat heboh grid lantaran menolak kontrak Alpine dan membelot ke McLaren, menjadikan Ricciardo sebagai korban peristiwa ini.

Pembalap keempat yang meninggalkan grid adalah Nicholas Latifi, yang tahun depan masih belum diketahui siapa penggantinya di tim Williams.

Kemudian selain pembalap yang pergi dari grid, ada juga pembalap yang meninggalkan timnya untuk pindah ke tim lain.

Sebut saja Pierre Gasly yang akan berlabuh ke tim Alpine, setelah masa-masa panjangnya bersama keluarga Red Bull.

Pierre Gasly menggantikan juara dunia dua kali Fernando Alonso yang memilih merapat ke Aston Martin untuk menggantikan Sebastian Vettel.

Kolam Renang Imut di Superbike Mandalika 2022

Banyak pembalap yang melakukan relaksasi setelah balapan dengan berendam di kolam air dingin. Seperti salah satunya yang melakukan hal demikian adalah Toprak Razgatlioglu pada seri balap lalu di Mandalika. Kolam berendam yang dipakai Toprak Razgatlioglu selama World Superbike Mandalika 2022 ternyata punya keunikan tersendiri.

Suhu tinggi selama World Superbike Mandalika 2022 menjadi salah satu tantangan utama para pembalap, termasuk Toprak Razgatlioglu dari PATA Yamaha with BRIXX.

Seperti dikutip dari GridOto.com, iklim tropis Indonesia serta lokasi sirkuit Mandalika yang berada di tepi pantai membuat World Superbike Mandalika 2022 jauh lebih panas ketimbang balapan lain utamanya di benua Eropa.

Bahkan, suhu lintasan di sirkuit Mandalika selalu menembus 60 derajat celsius pada siang hari selama World Superbike 2022.

“Kalau suhunya lebih panas lagi, setelah balapan mungkin kami tidak akan ke podium tapi langsung ke rumah sakit,” canda Toprak Razgatlioglu, Jumat (11/11/2022) usai sesi FP2 di sirkuit Mandalika, Lombok.

Makanya tidak heran kalau banyak tim menyediakan kolam berendam untuk mendinginkan suhu badan para pembalapnya, termasuk kedua pembalap PATA Yamaha with BRIXX yaitu Toprak dan Andrea Locatelli. Akhirnya kolam renang portabel anak-anak yang jadi solusi untuk Toprak dan Andrea Locatelli.

Sarah Byles, Sponsorship and Marketing Manager Pata Yamaha with Brixx WorldSBK pun mengatakan bahwa air yang digunakan di kolam berendam tersebut bukanlah air biasa.

“Air yang kami pakai itu air es karena turut membantu pemulihan otot menjadi lebih cepat,” ungkapnya seperti dikutip dari GridOto.com dalam kesempatan berbeda.

“Asupan air minum pembalap juga jauh lebih tinggi dari biasanya di akhir pekan ini,” tambahnya saat di belakang paddock PATA Yamaha with BRIXX WorldSBK itu.

Yang paling unik, di dalam kolam tersebut terdapat banyak air minum kemasan yang ada tulisan “Bukan untuk Diminum.”

Sarah menjelaskan, air minum kemasan tersebut tidak bisa diminum karena berisi air mentah yang mereka bekukan untuk menjaga agar air di dalam kolam tetap dingin.

“Kami juga menggunakan es biasa, tapi cukup sulit untuk mendapatkan pasokan es dalam jumlah besar selama akhir pekan balap,” ungkap perempuan asal Selandia Baru itu.

“Makanya untuk memudahkan logistik juga, kami menggunakan air dalam kemasan yang kemudian kami bekukan sebagai pengganti es batu,” tutupnya.